Suaramuslim.net – Akhlak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ternyata dijelaskan oleh Allah ta’ala dalam surat Al Qalam ayat keempat. Bagaimana ulasan mengenai Tafsir surah Al Qalam ayat empat? Simak ulasannya.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa Rasulullah memiliki kemuliaan akhlak yang sangat luar biasa. Berbagai riwayat hadits juga firman Allah telah memaparkan kemuliaan akhlak Rasuullah. Salah satu ayat yang memuat tentang kemuliaan akhlak Rasulullah adalah surah al Qolam ayat 4.
Dilansir dari ibnukatsironline.com, Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ubaid ibnu Adam ibnu Abu Iyas, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Ibnul Mubarak ibnu Fudalah, dari Al-Hasan, dari Sa’d ibnu Hisyam yang mengatakan bahwa ia datang kepada Aisyah Ummul Muminin, lalu menanyakan kepadanya tentang akhlak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka ia menjawab, “Akhlak beliau adalah Al-Qur’an, tidakkah kamu telah membaca firman-Nya: ‘Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang luhur’.”
Kemudian, Imam Ahmad mengatakan, dari Aisyah yang telah mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sama sekali belum pernah memukulkan tangannya kepada seorang pun dari pelayannya, dan belum pernah memukul seorang pun dari istri (beliau), dan belum pernah memukulkan tangannya kepada sesuatu pun kecuali bila dalam berjihad di jalan Allah.
Dan tidak pernah beliau disuruh memilih di antara dua perkara melainkan memilih yang paling disukai dan paling ringan di antara keduanya terkecuali bila (yang ringan itu) berupa dosa. Jika hal itu berupa dosa, beliau adalah orang yang paling menjauhinya. Dan beliau tidak pernah melakukan suatu pembalasan yang pernah ditimpakan kepada dirinya, melainkan bila batasan-batasan Allah dilanggar, maka beliau baru melakukan pembalasan dan itu hanyalah karena Allah ta’ala.
Dari Abdul Aziz ibnu Muhammad, Muhammad ibnu Ajlan, Al-Qa’qa’ ibnu Hakim, Abu Saleh, dan Abu Hurairah yang mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, “Sesungguhnya aku diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak-akhlak yang baik.” Imam Ahmad meriwayatkan hadis ini secara munfarid.
Rasulullah Pengamal Al Qur’an dengan Totalitas
Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Ahmad dari Abdur Rahman ibnu Mahdi. Imam Nasai meriwayatkannya di dalam kitab tafsir, dari Ishaq ibnu Mansur, dari Abdur Rahman ibnu Mahdi, dari Mu’awiyah ibnu Saleh dengan sanad yang sama.
Makna yang dimaksud dari kesemuanya ini menunjukkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah seorang yang mengamalkan Al Qur’an; mengamalkan perintahnya dan manjauhi larangannya, yang hal ini telah tertanam dalam diri beliau sebagai watak dan pembawaannya serta sebagai akhlak yang telah terpatri dalam sepak terjang beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Maka apa pun yang diperintahkan oleh Al Qur’an, beliau pasti mengerjakannya. Dan apa pun yang dilarang oleh Al Qur’an, beliau pasti meninggalkannya. Hal ini di samping watak yang dibekalkan oleh Allah dalam diri beliau berupa akhlak yang besar seperti sifat pemalu, dermawan, berani, pemaaf, penyantun, dan semua akhlak yang terpuji.
Sebagaimana yang disebutkan di dalam kitab Sahihain, dari Anas yang telah mengatakan, “Aku menjadi pelayan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. selama sepuluh tahun, dan beliau sama sekali belum pernah membentakku dengan kata, “Husy!” Dan belum pernah mengatakan terhadapku tentang sesuatu yang seharusnya tidak kulakukan, “Mengapa engkau melakukannya?” Dan tidak pula terhadap sesuatu yang seharusnya kulakukan, “Mengapa tidak engkau lakukan?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. adalah seorang yang paling baik akhlaknya, dan aku belum pernah memegang kain sutra, baik yang tebal maupun yang tipis dan tidak pula sesuatu yang lebih lembut dari telapak tangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan aku belum pernah mencium minyak kesturi dan tidak pula wewangian lainnya yang lebih harum daripada bau keringat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Imam Bukhari mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ishaq ibnu Mansur, telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnu Yuuus, dari ayahnya, dari Abu Ishaq yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Al-Barra r.a. telah mengatakan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling tampan wajahnya dan paling baik akhlaknya; tubuh beliau tidak terlalu tinggi, dan tidak pula terlalu pendek.
Kontributor: Mufatihatul Islam
Editor: Muhammad Nashir