Takdir Indonesia rawan gempa, apa yang harus kita lakukan?

Takdir Indonesia rawan gempa, apa yang harus kita lakukan?

Kerusakan bangunan akibat gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jabar, Senin (21/11/2022). Foto: BPBD Kabupaten Cianjur.

Suaramuslim.net – Indonesia banyak gempa sebagai konsekuensi dari tekanan lempeng tektonik sudah bekerja bergerak dan menekan Indonesia sejak jutaan tahun yang lalu. Pada batas lempeng ini terjadi akumulasi energi sampai suatu batas tertentu atau dengan selang waktu tertentu kekuatan lapisan litosfer terlampui sehingga terjadi pelepasan energi yang dikenal dengan gempa bumi.

Pergerakan lempeng tektonik akan terus berlangsung dengan kecepatan tertentu antara 2-10 cm per tahun.

Indonesia bagian dari kawasan cincin api sama seperti Jepang

Indonesia bisa diibaratkan tumpukan material terdiri dari lapisan beton baja, kayu, plastik, lapisan gabus, dll, didorong oleh tiga buldoser yang bergerak dengan kecepatan tetap dari tiga arah.

Pergerakan lempeng (bergeraknya buldoser) akan mendorong dan mematahkan lapisan batuan dan bersamaan dengan pecahnya batuan akan diikuti gempa. Oleh karena lempeng tektonik bergerak terus maka kejadian gempa akan berulang dan terus berulang di masa depan tergantung pada kekuatan runtuh batuan yang ada di daerah tersebut.

Gempa ini bisa terjadi tiap tahun, bisa tiap 10 tahun, bahkan bisa 100 tahun atau lebih. Sampai saat ini gempa merupakan salah satu fenomena alam yang tidak dapat diprediksi dan tidak bisa dihindari serta tidak bisa dijinakkan sehingga akibat yang ditimbulkan bisa sangat mengerikan.

Pengetahuan tentang gempa sangat penting artinya. Sebab gempa tidak membunuh tapi bisa memicu pergeseran tanah, bisa membuat rumah roboh, tsunami, longsor, likuifaksi, kebakaran dan lain-lain yang bisa menyebabkan korban.

Bagaimana Jepang bisa sangat sedikit korban saat terjadi gempa?

Ini rahasianya: berdasarkan hasil survei warga yang selamat dari gempa Kobe 1995 menunjukkan bahwa pertolongan diri sendiri 35%, dari keluarga 32%, dari tetangga 28%, dan sisanya 5% dari luar (BPBD/SAR/PMI dll.).

Ini berarti berdayakan dirimu dan keluargamu dengan menambah pengetahuan tentang bahaya (gempa) yang ada di sekitarmu.

Demikian pula tetangga juga harus menambah pengetuan tentang gempa. Saat terjadi gempa bisa saling gotong royong agar bisa selamat dari gempa.

Kita kenal, kita selamat dan bisa menyelamatkan.

Dr. Amin Widodo
Pakar Studi Bencana ITS Surabaya

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment