Tantowi Yahya Klarifikasi Tulisan Kolumnis Audrey Young Tentang Jokowi

Tantowi Yahya Klarifikasi Tulisan Kolumnis Audrey Young Tentang Jokowi

Tantowi Yahya Klarifikasi Tulisan Kolumnis Audrey Young Tentang Jokowi
Presiden Jokowi di Negara Selandia baru dalam perayaan 60 tahun hubungan diplomatik (Foto: Kemenlu Wellington)

Jakarta (Suaramsllim.net) – Kolumnis asal Selandia baru Audrey Young menuding presiden Joko Widodo enggan melakukan konferensi pers dengan media karena takut mendapat pertanyaan sensitif terkait kondisi Papua. Menanggapi hal tersebut, Duta Besar (Dubes) Selandia Baru Tantowi Yahya mengatakan bahwa Audrey keliru memahami persoalan dan karenanya pihaknya meminta penjelasan dari Audrey karena dianggap menyebarkan informasi yang keliru.

“Kami sudah melayangkan protes keras kepada si penulis dan mendesaknya untuk membuat klarifikasi karena apa yang dia tulis tidak sesuai dengan kenyataan sesungguhnya” ujarnya dalam keterangan tertulis pada Senin (26/3).

Tantowi juga mengklaim bahwa kunjungan Presiden Joko Widodo ke negara Selandia Baru merupakan kunjungan yang sukses dan produktif setelah kunjungan terakhir Presden Indonesia 13 tahun yang lalu.

“Lawatan Presiden Joko Widodo ke Selandia Baru adalah lawatan sukses dan produktif, Ini adalah buah dari persiapan matang yang dilakukan oleh tim kedua negara jauh-jauh hari sebelumnya” tambah Tantowi yang juga merupakan kakak dari presenter Helmy Yahya itu.

Tantowi Yahya menegaskan bahwa dirinya sangat kecewa dengan sikap Audrey Young yang menulis tidak menggunakan data dan sesuai fakta yang terjadi. padahal ia beranggapan

 

“Kami kecewa tulisan yang dibuat berdasarkan asumsi si penulis tersebut telah menciptakan persepsi yang salah tentang Presiden Joko Widodo.” Ungkapnya.

Sebelumnya Audrey Young menulis di NZ Herald dsngan judul  “Visiting leaders show disrespect by failing to share platform with Jacinda Ardern”   yang dimuat pada minggu  25 maret 2018, bahwa Presiden menolak untuk berjumpa dengan pers dan menolak untuk memberikan penjelasan setelah pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Jacinda Ardern di Gedung Parlemen, 19 Maret 2018. Sikap ini kemudian diterjemahkan pula sebagai sikap tidak hormat Presiden.

“Yang benar adalah keputusan untuk tidak membuat keterangan Pers adalah usulan dari Kementrian Luar Negeri dan Perdagangan Selandia Baru yang kemudian diadopsi menjadi keputusan bersama. Untuk konsumsi publik, hasil-hasil pertemuan akan disarikan dalam pernyataan bersama (joint statement) yang akan dimuat di website resmi kedua negara. Sebagai tamu, kami menghargai posisi yang diambil oleh tuan rumah. Kami mendukung sepenuhnya karena tidak ada yang salah dengan sikap tersebut” Pungkas Tantowi Yahya.

Reporter: Ali Hasibuan
Editor: Muhmmad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment