Suaramuslim.net – Swahili adalah bahasa yang terpenting di Afrika Timur dan menjadi bahasa resmi Tanzania dan Kenya. Bahasa ini juga dipergunakan oleh orang-orang Uganda, Kawanda, Burundi, dan Zaire. Lebih kurang 10.000.000 orang menggunakan bahasa ini sebagai bahasa ibu dan 1.000.000 orang lainnya menggunakannya sebagai bahasa terhormat.
Bahasa tersebut menjadi lebih penting bagi orang-orang Islam selama penjajahan Jerman. Pada kongres tahun 1905, Julius Richter seorang misionaris Nasrani menyatakan bahwa Islam telah menang, dimana bahasa ini dipakai dan mengembangkannya, dan untuk mengukur kemajuannya, untuk itu Bahasa Swahili dihalang-halangi sebagai bahasa pemerintah.
Orang-orang Islam yang berbahasa Swahili tidak pernah mencoba menerjemahkan Al Quran, hingga pada misionaris Kristen menunjukkan jalan. Terjemahan Swahili yang pertama dikerjakan oleh Goldfrey Dale untuk guru-guru pegawai Kristen Amerika. Syaikh Mubaruk Ahmadi kepala misionaris dari misi Ahmadiyah Muslim di Afrika, memulai pekerjaannya pada tahun 1936.
Terjemahan yang lengkap yang disertai komentar selesai tahun 1942 dan dicetak untuk pertama kalinya di Nairobi tahun 1953 (sebanyak 10.000 eksemplar). Penyebaran terjemahan tersebut menimbulkan keributan di kalangan umat Islam di daerah pantai Timur Afrika. Mereka menuduh Ahmadiyah telah menyelewengkan terjemahan pada beberapa baris tertentu untuk kepentingan Ahmadiyah.
Terjemahan berikutnya ditangani Syaikh Abdullah Shaleh Al-Farsy seorang hakim dan penyiar Islam Swahili yang terkenal, terjemahannya diberi judul Al Quran Al-Hakim. Qurani Takatifu dicetak oleh A.A Vasingtake (Inggris) dan disebarkan di Zanzibar tahun 1950.
Terjemahan tersebut secara lengkap dicetak ulang dengan sponsor The Islamic Foundation terbit tahun 1969. Dicetak ulang tahun 1974 (25.000 Exp) oleh The Islamic Foundation (Nairobi, Kenya). Terjemahan ini merupakan terbaik dengan dilengkapi teks ayat, muqaddimah dan catatan kaki.
Penerjemahan ke dalam Bahasa Fulfulde, Wolof, Lugana, dan beberapa bahasa Afrika lainnya.
Al Quran telah dirintis untuk diterjemahkan ke dalam bahasa Fulfulde yang digunakan oleh sekitar 1 juta orang Fulbe. Di Fita Jalon, naskah terjemahan Al Quran terdapat dalam bahasa Fulfulde. Dengan bantuan para ulama, bangsa Fulbe menjadi lebih cerdas (pintar) dibandingkan dengan rakyat di banyak daerah Afrika Barat. Mereka telah berusaha untuk menerjemahkan sebagian Al Quran.
Wolof adalah bahasa utama di Senegal, digunakan oleh lebih 2 juta orang penduduk. Ahmad Bamba bin Muhammad bin Habib Allah (Mbake), peletak dasar-dasar persaudaraan di Senegal (pada akhir abad ke 19) hanya menulis dalam Bahasa Arab. Pengikutnya sadar bahwa penyebaran Islam hanya dapat dicapai melalui tulisan dalam bahasaibu yang dapat dibaca, dilagukan/dinyanyikan oleh penduduk yang masih buta huruf.
Salah satu pengikut Bamba yang pertama adalah Moussa Ka (1890-1965). Dia menulis puisi agama dalam bahasa Wolof yang menceritakan banyak di antara mereka menyembah Allah dan memuji pemimpinnya dengan cara bernyanyi. Ia mempelopori menerjemahkan Al Quran ke dalam Bahasa Wolof.
Igbo salah satu bahasa terbesar di Nigeria. Bahasa tersebut digunakan oleh sekitar 8 juta penduduk. Pada kira-kira tahun 1974 Syaikh Ibrahim Nwagui mengambil inisiatif untuk menerjemahkan Al Quran ke dalam Bahasa Igbo. Dia minta bantuan kepada A. Rahman I Doi Universitas Ahmadu Bello, Zaria untuk dapat menerima tanggung jawab tugas penerjemahan tersebut. Tugas itu kemudian direstui menjadi tugas dari suatu proyek penting yang selama lebih dari 10 tahun belum berhasil menerjemahkan Al Quran secara lengkap.
Di Ugaria Missi Ahmadiyah, telah menyelesaikan terjemahan seluruh Al Quran ke dalam Bahasa Luganda. Mereka juga menterjemahkan Al Quran ke dalam bahasa Ganda, Kikuyu, Kamba, dan Luo. Terjemahan ini disebarkan oleh missi Ahmadiyah tahun 1961. Sebuah terjemahan dalam Bahasa Ambaric menghilang di Adis Ababa.
Walaupun penerjemah Al Quran pada mulanya mendapat tantangan dari para ulama, tetapi berjalan sebagai satu keberadaan umat Islam.
Artikel ini disadur dari Al Quran dan Terjemah Departemen Agama RI tahun 1992 cetakan Semarang.