Tips Melatih Anak Belajar Puasa

Tips Melatih Anak Belajar Puasa

Inilah Tips-Tips Melatih Anak Belajar Puasa
Ilustrasi anak-anak berbagi makanan. (Foto: rawpixel.com)

Suaramuslim.net – Puasa memang identik dengan sesuatu yang berat. Banyak orang tua beranggapan jika anak-anak akan mampu berpuasa hingga dalam diri mereka merasa mampu dan siap. Jadi tidak perlulah orang tua bersusah payah melatih anak ketika masih belum baligh.

Namun kiranya seorang anak yang tiba-tiba harus melakukan sesuatu yang menjadikannya wajib tanpa harus latihan terlebih dahulu, apakah dia sanggup? Jawabnya benar sanggup, tapi sungguh menjadi hal yang sangat berat dan penuh daya upaya agar puasanya sampai di waktu berbuka. Sehingga banyak anak akhirnya menjalani puasa sebagai amalan yang hanya menahan lapar dan dahaga saja, tidak lebih.

Berbeda halnya dengan anak yang sudah membiasakan diri dengan latihan-latihan puasa sebelumnya. Ia akan dengan lebih mudah melaksanakan puasa dan bahkan diiringi dengan ibadah-ibadah sunah lainnya.

Kewajiban berpuasa akan didapatnya ketika anak sudah baligh. Bahkan tidak hanya puasa yang menjadi wajib hukumnya bagi diri anak, salat dan kewajiban lain akan didapatkan anak ketika sudah baligh. Perhitungan (hisab) amal ibadahnya akan dilakukan pada anak ketika ia sudah baligh.

Sehingga, tidaklah salah juga ketika orang tua ingin melatih anak-anaknya berpuasa sejak usia dini, agar di kemudian hari ketika mendapati anak-anaknya telah baligh, ia tidak akan merasakan kesulitan berarti dalam menjalankan puasa.

Seperti sebuah hadis di bawah ini:

Dari Rubayyi binti Muayyidz berkata: ”Di pagi Asyura’ Rasulullah SAW mengirim utusan ke kampung-kampung Anshar: ”Siapa yang pagi ini dalam keadaan puasa maka sempurnakanlah puasanya, dan barang siapa yang pagi ini dalam keadaan tidak berpuasa, maka berpuasalah pada sisa hari ini. Dan kamipun melakukan puasa Asyura’. Sebagaimana kami menyuruh puasa anak-anak kecil kami, beserta putra-putra kami berangkat ke masjid dengan menjadikan mainan kapas buat mereka, jika ada salah seorang dari mereka menangis minta makanan, kami berikan mainan itu kepadanya sampai masuk waktu berbuka” (HR Bukhari dan Muslim)

Jika dalam puasa sunah Rasulullah membenarkan untuk melatih anak-anak berpuasa, apalagi dalam puasa wajib, tentunya ini menjadi prioritas. Pendampingan dan bimbingan orang tua pada anak untuk pembelajaran dalam hal latihan berpuasa adalah sangat diperlukan, berikut kiat-kiat agar momen belajar puasa anak-anak menyenangkan:

  1. Berikan pemahaman bahwa dengan berpuasa, Allah SWT akan menyayangi kita secara khusus, bahkan membuatkan pintu indah yang bernama Ar Rayyan di surga, yaitu sebuah pintu khusus bagi orang-orang yang berpuasa.
  2. Sejak usia pra-sekolah, libatkanlah secara langsung anak-anak dalam aktivitas berpuasa kita, seperti bersama-sama menikmati saat berbuka dan sahur dengan suasana yang menyenangkan.
  3. Tingkatan latihan berpuasa anak, tentunya menyesuaikan dengan tingkat pemahaman anak tentang puasa itu sendiri, lama waktu berbuka juga menyesuaikan dengan tingkat kekuatan anak. Dapat dilakukan bertahap, misalnya: untuk anak usia 5 tahun, sekiranya anak kuat menahan puasanya hingga waktu dhuhur, maka boleh berbuka saat itu dan melanjutkan lagi hingga sekuat dirinya menahan puasa.
  4. Kesehatan fisik anak juga harus dipersiapkan, sehingga tidak ada kendala berarti yang menghalangi puasa anak.
  5. Berikanlah contoh kepada anak, bahwa dengan berpuasa kita tetap menjalani aktivitas harian dengan penuh semangat.
  6. Hiaslah rumah seindah mungkin saat puasa, sekali lagi libatkan dan ajaklah anak-anak bersama untuk menyiapkan momen indah ini bersama.
  7. Kreativitas dari orang tua sangat diharapkan dalam hal melatih berpuasa kepada anak. Jika anak mendapatkan kenangan terindah selama Ramadhan, maka bukanlah hal mustahil bagi anak untuk melakukan puasa dengan menyenangkan, meski saat itu belum ada kewajiban bagi anak.

Maka, yang tidak kalah pentingnya selain poin-poin di atas adalah, kekompakan orang tua saat menerapkan pembelajaran puasa ini kepada anak. Jika meniatkan bersama bahwa melatih puasa pada anak adalah anjuran Rasulullah dan itu sangat baik bagi anak, maka tentu nilai ibadah puasa kita akan semakin berlipat ganda.

Pengaruh psikologis pada anak tentulah sangat positif, antara lain:

Pertama, anak akan lebih mudah berempati dengan sesama manusia yang kekurangan dalam hidupnya, terutama kekurangan dalam hal mendapatkan makan dan minum.

Kedua, anak akan mengerti tentang makna berbagi, bahwa di antara harta yang kita miliki sebagiannya adalah hak bagi orang-orang miskin dan yang membutuhkan, pada saat kita mengeluarkan zakat.

Ketiga, adalah agar kita terbiasa berakhlak baik selama Ramadhan, tidak mencela dan berkata jujur yang nantinya akan membawa dampak berkhlak baik di bulan lainnya.

Serta masih banyak lagi makna secara psikologis lain yang sangat baik bagi tumbuh kembang anak-anak saat latihan berpuasa. Seperti bersosialisasi saat salat tarawih ke masjid dan ketenangan hati saat banyaknya diperdengarkan bacaan Al Quran di bulan Ramadhan. Subhanallah.

Menanamkan kebaikan sejak dini pada anak, akan memberikan efek psikologis yang baik pada anak. Sebagaimana benih yang baik jika diberikan siraman pupuk kebaikan, maka ia akan tumbuh menjadi pohon yang baik pula.

Semoga Allah SWT memudahkan Bunda dalam melaksanakan “Proyek Super” latihan berpuasa bagi anaknya. Aamiin yaa rabbal alamin. Mumpung masih ada waktu sebelum Ramadhan menjelang.

Penulis: Ratna Yuliati, S.Psi*

*Daiyah kota di Rutan Perempuan Klas IIa Surabaya

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment