Tips Move On Mengatasi Kegalauan Hati dalam Islam dan Kembali Hijrah

Tips Move On Mengatasi Kegalauan Hati dalam Islam dan Kembali Hijrah

Ilustrasi patah hati. Foto: pixabay.com

Suaramuslim.net – Di jaman sekarang ini, tentunya istilah move on bukan lagi kata yang asing bagi kita. Move on alias melupakan mantan pacar atau kekasih adalah salah satu bentuk kegalauan dalam hidup. Padahal tidak ada yang namanya pacaran dalam Islam yang ada hanyalah zina.

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (Surat Al-Isra Ayat 32).

Move on adalah serapan dari Bahasa Inggris yang artinya pindah. Tapi banyak orang yang mengansumsikan kata move on dengan arti yang berbeda, seperti pindah ke lain hati, pindah ke lingkungan lain, melupakan kenangan yang buruk dari masa lalunya. Tergantung siapa yang menggunakan kata ini.

Biasanya yang mengartikan move on ini ke dalam masalah percintaan adalah kalangan remaja. Move on ini bisa diartikan dengan banyak kata. Tapi yang paling penting adalah bagaimana cara move on dalam Islam?

Kita boleh-boleh saja merasakan cinta ataupun jatuh cinta. Karena cinta adalah fitrah. Namun, jangan sampai cinta yang kita punya menjadi petaka nantinya, seperti halnya pacaran. Setiap orang yang saling jatuh cinta pasti mempunyai rasa ingin saling memiliki, awalnya PDKT atau pendekatan dan ini berujung pada status hubungan yang biasa disebut pacaran.

Dengan berpacaran pasti banyak hal yang dilakukan berdua seperti duduk berduaan di tempat sepi, berpegangan tangan, pelukan, ciuman, dan ironisnya ada yang sampai making love. Naudzubillahimindzalik.

Larangan berpacaran dalam Islam telah dikatakan oleh Rasulullah SAW, “Tidak boleh antara laki-laki dan wanita berduaan kecuali disertai oleh muhrimnya, dan seorang wanita tidak boleh bepergian kecuali ditemani oleh mahramnya.” (Muslim). 

Rasulullah SAW pernah bersabda: “Allah telah menentukan bagi anak Adam bagiannya dari zina yang pasti dia lakukan. Zinanya mata adalah melihat (dengan syahwat), zinanya lidah adalah mengucapkan/berbicara (dengan syahwat), zinanya hati adalah mengharap dan menginginkan (pemenuhan nafsu syahwat), maka farji (kemaluan) yang membenarkan atau mendustakannya.” (Al-Bukhari dan Muslim).

Jadi, seluruh aktivitas dalam pacaran sesungguhnya adalah berzina. Bukan hanya larangan dalam Islam, bahkan dalam penelitian terkini pun menemukan berbagai bahaya yang mungkin terjadi dalam hubungan pacaran. Sebuah eksperimen di Inggris menyebutkan bahwa pacaran menimbulkan getaran otak yang meningkatkan keinginan untuk bersentuhan lebih jauh, yang artinya zina. Sehingga yang didapatkan dari pacaran hanyalah dosa dan kesakitan. Setelah putus dari pacar, biasanya seseorang akan sulit untuk move on atau melupakannya. 

Jadi, seluruh aktivitas dalam pacaran sesungguhnya adalah berzina. Bukan hanya larangan dalam Islam, bahkan dalam penelitian terkini pun menemukan berbagai bahaya yang mungkin terjadi dalam hubungan pacaran. Sebuah eksperimen di Inggris menyebutkan bahwa pacaran menimbulkan getaran otak yang meningkatkan keinginan untuk bersentuhan lebih jauh, yang artinya zina. Sehingga yang didapatkan dari pacaran hanyalah dosa dan kesakitan. Setelah putus dari pacar, biasanya seseorang akan sulit untuk move on atau melupakannya. 

Seringkali kita susah melupakan sesuatu yang kita inginkan namun tidak tercapai atau kesedihan yang tak terkira yang sulit sekali untuk melupakannya. Apalagi untuk kamu yang sedang hijrah untuk tidak berpacaran lagi dan saat ini sedang kesulitan buat melupakan mantan.

Dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 216 dijelaskan: “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia sangat baik untukmu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia sangat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahuinya.”

Hijrah untuk tidak berpacaran adalah keputusan yang tepat, karena memang tidak ada kata pacaran dalam Islam daripada dosa terus terakumulasi lebih baik putusin aja!

“Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan sisi-Nya-lah terdapat Ummul Kitab (Lauh Mahfudz).” (QS. Ar-Rad: 39).

Tapi bagaimana sih cara mudah move on dengan mantan kita? Nah, itu yang pertama kali mungkin selalu ada di benak. Intinya daripada kita menghabiskan waktu dan tenaga untuk menangisi dan memikirkan orang yang belum tentu jodoh kita, lebih baik move on dengan cara Islami.

Sebenarnya untuk bisa move on adalah suatu hal yang mudah selama kita yakin kepada Allah bahwa Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik. Mantapkan hati dan keyakinan bahwa dengan hijrah meninggalkan pacaran kamu akan diberikan yang terbaik.

Move on dalam Islam sebenarnya tak membutuhkan waktu lama apalagi menghabiskan uang untuk traveling ke sana ke sini. Kita hanya perlu berdoa kepada Allah seperti doa yang dipanjatkan Ummu Salamah ketika ditimpa musibah.

“Ya Allah, berikanlah pahala kepadaku atas musibah yang menimpaku, dan gantikanlah aku dengan yang lebih baik dari pada musibah ini.”

1. Salat taubat

Minta ampunlah kepada Allah SWT atas apa yang telah dilakukan selama ini. Lakukan taubat dengan sungguh-sungguh dan jangan pesimis untuk mendapatkan ampunannya karena Allah selalu menerima mereka yang bertaubat kepada-Nya. Sebagaimana firman-Nya:

“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(Q.S. Az-Zumar: 53).

Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).” (Q.S. Az-Zumar: 53).

2. Yakinlah bahwa ini jalan yang terbaik menurut Allah

Tidak ada jalan yang paling baik selain jalan yang dipilih Allah untuk diri kita sendiri. Sebagaimana firman Allah SWT:

“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Q.S. Al Baqarah: 216).

Dengan putusnya dari pacar, berarti kamu telah diselamatkan oleh Allah SWT dari kemaksiatan dalam berzina. Maka bersyukurlah sebanyak-banyaknya atas jalan yang diberikan oleh Allah.

3. Banyak berzikir

Dengan banyak mengingat asma Allah SWT, kita akan memiliki hati yang tenang. Berzikir adalah salah satu cara atau tips menghilangkan galau dalam Islam. Salah satu keutamaan berzikir adalah kita jadi lebih mudah untuk mensyukuri apa yang terjadi.

Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu’, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (Q.S. Al Ahzab: 35).

4. Menyibukkan diri

Salah satu cara mengatasi galau dalam Islam adalah dengan menyibukkan diri dengan melakukan berbagai kegiatan yang bermanfaat seperti membersihkan rumah, belajar, mengaji, dan kegiatan lainnya.

5. Menjauhi lingkungan yang buruk

Ada banyak cara memilih teman dalam Islam, salah satunya adalah pilihlah teman yang saleh. Seperti kata pepatah, jika kita berteman dengan tukang minyak wangi maka kita akan ikut wangi. Jadi carilah teman yang baik dalam agama sehingga kamu juga akan ikut menjadi baik.

6. Menikah

Cara terakhir adalah dengan meniatkan menikah. Niatkan dalam hati bahwa kamu mencari pasangan baru untuk menikah, bukan untuk pacaran. Niatkan bahwa kamu menikah karena Allah bukan pula karena ingin cepat melupakan mantan. Insya Allah, Dia akan memberikan pasangan terbaik untukmu.

Semoga kita semua senantiasa dilindungi Allah dari hal-hal yang tidak diinginkan. Dari hal-hal yang menjauhkan kita dari-Nya. Kita hanyalah manusia biasa yang tak luput dari salah dan dosa. Kita bukanlah makhluk yang sempurna, kita hanya hamba dari Yang Maha Sempurna.

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment