Wahai Ramadhan! Demikianlah Kami Menyambutmu

Wahai Ramadhan! Demikianlah Kami Menyambutmu

Ramadhan, bulan untuk menghidupkan hati

(Suaramuslim.net) – Saat menjelang Ramadhan, biasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam memberi kabar gembira kepada sahabat-sahabatnya mengenai kedatangan bulan agung ini. Dalam buku yang berjudul al-Mawahib al-Laduniyah bi al-Minah al-Muhammadiyyah (2004: IV/329,330) Ahmad Al-Qasthalani menjelaskan dengan cukup gamblang bagaimana nabi menyambut bulan Ramadhan.

Pertama, menyambutnya dengan kabar gembira. Terkait hal ini beliau menyebut riwayat Imam Ahmad dan Nasai dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu: Nabi Shallallahu ‘alahi wasallam memberi kabar gembira datangnya bulan Ramadhan kepada sahabat-sahabatnya seraya bersabda:

قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَيُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ وَتُغَلُّ فِيهِ الشَّيَاطِينُ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا قَدْ حُرِمَ

“Sungguh telah datang kepadamu bulan yang penuh berkah, dimana Allah mewajibkan kamu shaum saat di buka pintu-pintu surga, ditutup pintu-pintu neraka dan dibelenggu setan-setan, di dalamnya ada satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan.Barangsiapa yang tidak mencari untuk mendapatkan kebaikannya sungguh ia tidak akan mendapatkannya untuk selama-lamanya.” Sebagian ulama berkata: “Hadits ini sebagai dasar orang satu sama lain menyambut kedatangan bulan Ramadhan.”

Kedua, berdoa. Diriwayatkan bahwa sebelum Ramadhan menjelang, nabi Shallallahu ‘alaihi waallam berdoa kepada Allah agar disampaikan pada bulan Ramadhan. Ketika bulan Rajab dan Sya’ban tiba, beliau berdoa:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ، وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

“Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikan kami pada bulan Ramadhan.” (HR. Thabrani dan lainnya dari riwayat Anas)

Dalam riwayat lain disebutkan:

اللّهُمَّ سَلِّمْنِيْ مِنْ رَمَضَانَ وَسَلِّمْ رَمَضَانَ لِيْ وَسَلِّمْهُ مِنيِّ

“Ya Allah selamatkan aku dari Ramadhan, dan selamatkan Ramadhan untukku, dan selamatkan Ramadhan dariku.” Maksudnya: Ya Allah sehatkan aku ketika Ramadhan agar aku tidak terhalang dalam menunaikan puasa (dan ibadah lainnya) karena sakit atau sebab yang lain. Selamatkanlah Ramadhan untukku agar hilal tak terhalang mendung baik di awal dan akhirnya sehingga waktu puasa dan hari raya tak menjadi samar. Serta selamatkanlah ia dari ku yakni perliharalah aku dari perbuatan maksiat di bulan Ramadhan.”

Para salaf pun bahkan sejak enam bulan sebelum Ramadhan sudah berdoa agar diberi kesempatan menjumpai bulan suci ini.

Ketiga, menampakkan suka cita dan rasa syukur. Ketika nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam melihat hilal Ramadhan, beliau berujar, “Hilal adalah bimbingan (petunjuk) dan kebaikan, hilal adalah bimbingan dan kebaikan, aku beriman kepada Zat yang menciptakanmu.” (HR. Nasai dari riwayat Anas)

Selamat datang Ya Ramadhan. Semoga Ramadhan tahun ini (1439) menjadi lebih baik, dan menjadi titik tolak bagi pundi-pundi kebaikan yang bisa dijalankan secara istikamah hingga Ramadhan berikutnya.

Oleh Mahmud Budi Setiawan, Lc*
Editor: Oki Aryono

*Tim Konten AQL Islamic Center (Pimpinan Ustadz Bachtiar Nasir), alumnus Univ. Al Azhar Mesir

 

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment