Waspada Air Zam-Zam Palsu, Ini Cara Mendeteksi Keasliannya

air zam-zam

Suaramuslim.net – Penemuan penting peneliti asal Jepang, Dr. Masaru Emoto, berhasil membeberkan sejumlah fakta kebenaran ilmiah akan kualitas air zam-zam. Air yang bersumber dari sumur zam-zam itu memiliki karakteristik ajaib yang tidak dimiliki oleh air biasa. Ini sekaligus menjadi salah satu tanda kebesaran serta rahmat Allah swt. Salah satu Hadits meriwayatkan:

“Sesungguhnya air zam-zam adalah air yang diberkahi, air tersebut adalah makanan yang mengenyangkan.” (HR. Muslim no. 4520)

Selain memiliki kandungan 7 kali lebih tinggi dibandingkan air biasa, sumur zam-zam dipergunakan sebagai sumber mata air yang memenuhi kebutuhan air penduduk Makkah serta para jamaah haji dan umroh hingga saat ini.

Hampir setiap orang di seluruh penjuru dunia berbondong-bondong ingin merasakan kemurnian air zam-zam. Bahkan, di beberapa negara, seperti Indonesia, kita bisa membeli air zam-zam dalam bentuk kemasan kaleng. Sayangnya, segelintir oknum berbuat curang dengan memalsukan air zam-zam.

Jika dilihat sekilas memang tidak ada bedanya. Baik air zam-zam amupun air biasanya keduanya sama-sama berwarna putih. Namun, saat diperhatikan secara seksama, akan tampak perbedaan kualitas dari keduanya. Nah, agar masyarakat, khususnya jamaah haji, tidak tertipu dengan pedagang yang menjajakan air zam-zam dengan iming-iming harga murah, perlu perhatikan hal-hal berikut nih.

Pertama, pastikan keaslian kemasan botol air zam-zam berukuran 10 liter itu ada tulisan “zam-zam”. Selain itu, di bagian tutup botolnya terdapat label berwarna biru serta tanggal kemasan di Makkah.

Kedua, melalui cairan antiseptik. Caranya cukup menuangkan cairan antiseptik dengan kandungan povidone iodine sebanyak tiga tetes pada gelas berukuran kecil. Lalu tuangkan air zam-zam ke dalamnya dan aduk hingga rata. Jika air zam-zam asli, maka kondisi airnya akan tetap jernih. Sementara air zam-zam palsu akan berganti warna menjadi kuning pekat.

Ketiga, air zam-zam asli rasanya lebih anta (hambar) dan tawar dibandingkan dengan air mineral biasa. Bagi orang-orang yang sudah pernah minum air zam-zam pasti bisa merasakan perbedaanya. Sementara air zam-zam palsu rasanya lebih terasa dan aromanya berbaru.

Keempat, air zam-zam asli tetap awet meski sudah disimpan dalam waktu lebih dari satu tahun. Ini karena kandungan yang terdapat dalam air ajaib itu. Lain halnya dengan air zam-zam palsu yang mudah berlumut dan keluar lendir jika disimpan dalam jangka waktu selama tiga bulan.

Terakhir, pastikan kredibilitas penjual air zam-zam. Jangan hanya karena pertimbangan harga lebih mudah, lalu sembarangan membeli air zam-zam. Seperti di emperan sekitar Masjidil Haram atau di daerah Al Ghazzah yang kebanyakan penjualnya berasal dari  Afrika, Burma dan Bangladesh. Pilihlah penjual air zam-zam yang sudah terpercaya. Jika tidak tahu, bisa bertanya tentang lokasi pembelian air zam-zam asli pada pusat informasi yang ada di Kota Suci. Opsi lain, bawalah botol kosong setiap menjalankan rukun ibadah untuk kemudian diisi dengan air zamzam.

Kontributor: Siti Aisah
Editor: Oki Aryono

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.