Journey to Andalusia: Menguak Jejak Peradaban Besar Islam di Tanah Eropa

Journey to Andalusia: Menguak Jejak Peradaban Besar Islam di Tanah Eropa

Journey to Andalusia, Menguak Jejak Peradaban Besar Islam di Tanah Eropa

Suaramuslim.net – Andalusia, salah satu negara yang begitu familiar bagi umat Muslim. Wilayahnya begitu luas melingkupi Semenanjung Iberia bagian selatan seperti sebagian Spanyol dan Portugal, juga Afrika bagian utara yaitu Maroko. Nama Andalusia berasal dari bahasa arab “Al Andalus” yang merujuk pada bagian jazirah Iberia yang dahulu berada di bawah pemerintahan muslim.

Sejarah mencatat, Andalusia pernah menjadi bukti kejayaan umat Islam di benua Eropa. Negara Eropa bagian selatan itu pernah menjadi pusat penemuan hebat. Agama Islam unggul di bidang ilmu pengetahuan, peradaban, dan kemanusiaan dari tahun 711 sampai 1492 Masehi.

Delapan ratus tahun memang bukan waktu singkat. Perlahan kejayaan Islam itu mulai memudar, hingga akhirnya sirna seakan tak berbekas. Namun, dunia Barat berhutang banyak pada Islam. “Bagaikan bulan yang cahayanya hasil meminjam dari umat Islam,” tulis Stanley Lane Poole dalam bukunya yang berjudul The Moors in Spain.

Ahli hitung Muslim berhasil membuat peta dunia yang rumit dan detail, mengukur radius bumi, menemukan istilah mil untuk menunjukkan jarak yang digunakan sampai saat ini. Kalkulus, algoritma, trigonometri, dan aljabar, juga hasil pemikiran ilmuwan muslim yang tak ternilai bagi kemajuan peradaban.

Seorang muslimah asal Indonesia, Marfuah Panji Astuti, berhasil membedah dan menjabarkan keberhasilan muslim di Andalusia dalam Journey to Andalusia. Selain bercerita tentang bangunan peninggalan Islam di lokasi yang disinggahinya di kawasan Andalusia, wanita yang kerap dipanggil Uttiek ini juga mengangkat tokoh-tokoh bersejarah dari Andalusia dan warisan-warisan yang ditinggalkan.

Tak ketinggalan, sebagai buku traveling, Uttiek juga membagikan tip perjalanan secara mandiri atau melalui travel agent dan tip moslem traveler ke Eropa. Buku ini cocok dibaca bagi mereka yang ingin memperdalam pengetahuan tentang peradaban Islam di bumi Eropa.

Secara rinci, berikut tiga dari sepuluh warisan Andalusia untuk dunia yang dikutip dari buku Journey to Andalusia.

  1. Kedokteran

Di saat Barat masih menganggap penyakit sebagai kutukan, dokter-dokter Muslim di Andalusia berhasil mengklasifikasi penyakit berdasar gejala, melakukan pembedahan, menghentikan perdarahan, dan mendirikan rumah sakit. Salah satu dokter yang termasyhur adalah Abu Qasim Khalaf ibn al-Abbas az-Zahrawi (930-1013), atau di Barat dikenal sebagai Abulcasis.

  1. Kuliner

Kebudayaan Andalusia memperkenalkan pembagian menu makan menjadi beberapa bagian, yakni appetizer (makanan pembuka), main course (makanan utama), dan dessert (makanan penutup). Tata cara makan seperti itu masih digunakan hingga sekarang. Beberapa makanan yang merupakan warisan kuliner Andalusia, salah satunya pasta. Sekarang pasta dikenal sebagai makanan khas Italia, namun sejatinya wanita Andalusia sudah membuat pasta untuk jamuan makan jauh sebelumnya.

  1. Perpustakaan

Ilmu pengetahuan yang tumbuh subur di Andalusia sejalan dengan munculnya perpustakaan. Ibaratnya, bak cendawan di musim hujan. Tercatat di kota Cordoba saja telah berdiri lebih dari 70 perpustakaan atau yang disebut Dar-Al-Ilmi (rumah ilmu). Tidak hanya tempat meminjam buku, perpustakaan juga menjadi tempat diskusi antara guru dan murid-muridnya.

Semoga bermanfaat.

Kontributor: Siti Aisah
Editor: Oki Aryono

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment