JAKARTA (Suaramuslim.net) – Kontroversi kehadiran anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) sekaligus Katib ‘Am PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya memenuhi undangan dari American Jewish Comitte (AJC), sebuah kelompok Advokasi Yahudi Internasional untuk menyampaikan kuliah umum di Tel Aviv, Israel pada Ahad (10/6) terus berlanjut.
KH Said Aqil Siroj selaku Ketua Umum PBNU angkat bicara. Menurutnya, Gus Yahya menghadiri acara tersebut atas nama pribadi, bukan pengurus Nahdlatul Ulama (NU). Jadi tidak ada hubungannya dengan sikap PBNU terhadap Israel.
Dia menambahkan, PBNU akan selalu berpihak pada Palestina, karena Palestina adalah bangsa yang terzalimi.
“Sikap PBNU akan selalu berpihak kepada Palestina. Palestina adalah bangsa yang terzalimi, bangsa yang ditindas, maka kita harus tegakkan keadilan, kita suarakan dukungan kepada Palestina”, ujar Said Agil dalam keterangan yang diterima Suaramuslim.net pada Selasa (12/06).
Sikap yang sama disampaikan Rais ‘Am PBNU yang juga Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin. Menurutnya, kunjungan Yahya Staquf itu tidak mendapatkan dukungan dari MUI, termasuk dari PBNU.
“MUI konsisten membela Palestina dan mendukung sikap pemerintah Indonesia yang tegas dan menyatakan bahwa Yerussalem merupakan ibukota Palestina”, pungkas Kiai Ma’ruf.
Reporter: Teguh Imami
Editor: Muhammad Nashir