JAKARTA (Suaramuslim.net) – Mudik Lebaran segera tiba, tinggal menghitung hari. Puluhan juta urban society akan menyemut ke kampung halamannya.
Prediksi Kemenhub, 50 persen warga Jakarta/Jabodetabek akan mudik Lebaran, 40 persennya akan menggunakan jalan tol. Sekitar 924.000 akan menggunakan sepeda motor untuk mudik.
Hal yang krusial selama mudik Lebaran adalah aspek keselamatan, sebab fenomena mudik Lebaran adalah turunnya derajat keselamatan, khususnya untuk pengguna moda transportasi darat berbasis jalan raya, angkutan penyeberangan, dan apalagi angkutan pelayaran rakyat.
Untuk menikmati Lebaran dengan selamat, khususnya bagi pengguna kendaraan bermotor, baik roda empat dan atau roda dua, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) dalam rilis yang diterima Suaramuslim.net (27/5) mengimbau:
1. Yakinkan bahwa kendaraan bermotor Anda sudah dinyatakan laik jalan, khususnya untuk perjalanan jarak jauh. Apalagi untuk kendaraan yang sudah “usia lanjut”
2. Muatan kendaraan jangan over kapasitas, baik jumlah penumpang dan atau barang/bagasi. Muatan yang berlebih akan membahayakan keselamatan berkendara
3. Jika Anda melewati jalan tol, pastikan bahwa saldo e-toll Anda cukup. Jangan sampai Anda kelabakan di jalan tol, karena saldo e-toll kurang. Saat ini e-toll wajib hukumnya dalam perjalanan
4. Ikuti dan patuhi rambu-rambu lalu lintas (lalin) yang ada. Pelanggaran rambu-rambu lalin adalah pemicu awal terjadinya kecelakaan, dengan korban fatal. Jangan melawan arus atau merebut lajur orang lain, selain membahayakan, juga akan mengakibatkan kemacetan yang mengunci, gridlock
5. Jangan memaksakan diri dengan memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi, hanya karena ingin cepat sampai tujuan. Lebih baik terlambat/tidak berangkat, daripada berangkat tapi tidak sampai tujuan. Beristirahatlah di rest area yang aman, seperti SPBU, masjid, dll; setiap 3-4 jam mengemudi
“Perjalanan darat mudik Lebaran adalah perjalanan yang berisiko tinggi. Mengingat volume traffict yang meningkat lebih dari 100 persen, belum lagi jika disandera dengan kemacetan parah selama perjalanan. Keselamatan bertransportasi adalah kata kunci yang pertama, dan utama,” tutup Ketua Harian YLKI, Tulus Abadi.
Reporter: Teguh Imami
Editor: Muhammad Nashir