Suaramuslim.net – Alergi susu adalah suatu kondisi akibat respons tidak normal dari sistem kekebalan tubuh setelah mengonsumi susu atau produk-produk olahan susu.
Kondisi ini biasanya sering dialami anak-anak saat mulai mengonsumsi susu sapi. Namun, bukan berarti orang dewasa tidak bisa memiliki alergi terhadap susu.
Orang dewasa bisa menderita alergi ini, yang umumnya dibawa sejak kecil, hanya saja presentase kejadiannya tergolong rendah.
Suatu penelitian mengungkapkan sebanyak 80% kejadian alergi susu terjadi sebelum usia 16 tahun, dengan gejala yang bervariasi berdasarkan waktu terjadi dan intensitas kemunculannya.
Gejala dapat muncul dalam hitungan menit, jam, bahkan dapat muncul setelah berhari-hari mengonsumsi susu. Tingkat keparahan dari gejala yang dialami sangatlah beragam, tergantung dari jumlah kadar susu yang diminum dan kondisi kesehatan yang dimiliki pasien.
Apakah alergi susu sapi sama dengan intoleransi laktosa?
Melansir dari laman hellosehat, tidak seperti intoleransi laktosa yang tidak melibatkan sistem kekebalan tubuh, gejala alergi susu sapi justru terjadi akibat adanya reaksi sistem kekebalan tubuh anak dengan protein yang terkandung di dalam susu sapi.
Jenis protein yang paling sering menyebabkan alergi adalah whey dan kasein. Bayi yang mengalami alergi bisa saja alergi terhadap salah satu atau kedua protein tersebut.
Reaksi yang muncul biasanya terjadi dalam hitungan menit atau jam setelah mengonsumsi susu. Anak bisa saja alergi terhadap susu apa pun, karena dalam berbagai susu terdapat protein di dalamnya, namun yang paling sering terjadi adalah alergi yang disebabkan oleh susu sapi.
Tanda-tanda anak alami alergi susu
Tingkat keparahan reaksi alergi yang dialami anak terhadap susu dapat bervariasi. Meskipun satu reaksi awal cenderung ringan, reaksi selanjutnya bisa jadi lebih parah dan bahkan mengancam jiwa.
Mengutip National Health Services UK, alergi susu sapi adalah salah satu alergi makanan anak-anak yang paling umum. Diperkirakan alergi ini mempengaruhi sekitar 7 persen bayi berumur kurang dari satu tahun meskipun sebagian besar anak-anak bisa sembuh dari kondisi ini setelah menginjak usia 5 tahun.
1. Diare
Diare adalah salah satu ciri bayi mengalami alergi susu. Reaksi diare terjadi sangat cepat, bahkan setelah bayi meminum susu tersebut.
Hal tersebut karena saluran pencernaan bayi yang tidak dapat menerima bahan gula alami atau senyawa yang dihasilkan oleh susu. Kondisi ini bisa menyebabkan anak lemah karena kekurangan air.
2. Perut kembung
Ketika terkena alergi susu, biasanya perut bayi juga akan kembung. Bayi yang tidak dapat menerima zat di dalam susu akan menyebabkan kondisi pencernaan yang tidak nyaman, sehingga membuat perut kembung dan memicu bayi mual atau muntah.
Perut kembung ini terjadi karena perut membuat gas di dalam perut, sehingga menjadi tampak kembung. Jika ibu mengetuk pelan, ada suara nyaring yang berasal dari perut.
3. Reaksi gejala alergi
Dr. Sanjay Wazir, direktur NICU rumah sakit Cloudnine, Gurgaon, India, mejelaskan protein yang terdapat dalam susu terkadang dikenali tubuh sebagai benda asing, sehingga tubuh memproduksi kimia tertentu sebagai reaksi, dan hal itu yang menyebabkan gejala alergi.
Walaupun jarang terjadi, beberapa kasus bayi yang diberikan ASI esklusif juga dapat memicu alergi melalui protein susu yang ditransfer ke dalam ASI, sebagai hasil dari olahan pola makan bunda yang memiliki kandungan tinggi susu sapi.
Meskipun disebut alergi protein susu sapi, namun itu bisa terjadi pada konsumsi susu lainnya seperti susu kambing atau susu kerbau, karena memiliki kesamaan pada proteinnya.
Untungnya, alergi protein susu sapi merupakan salah satu dari sedikit alergi yang bisa dihilangkan seiring berjalannya waktu.
Kebanyakan anak dapat membentuk toleransi tubuh terhadap susu sapi di usia 3 tahun.
4. Batuk
Bayi juga bisa batuk jika terkena alergi susu, karena sistem pernapasan sensitif. Hal itu terjadi ketika tubuh bayi menolak zat yang terkandung dalam susu, sehingga batuk akan terjadi.
Pada awalnya, bayi mengeluarkan suara serak, sehingga terlihat seperti sangat kesakitan. Kemudian, bayi akan sering batuk apalagi setelah minum susu.
5. Menangis ketika menelan susu
Bayi juga bisa menangis ketika menelan susu jika ia mengidap alergi susu. Kebanyakan ibu menganggap hal ini karena rasa susu yang kurang enak, padahal kondisi tersebut dikarenakan bayi merasa sakit dan sesak di bagian tenggorokan. Saluran pernapasan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kandungan dalam susu.
6. Bengkak pada wajah
Bayi yang mengidap alergi susu juga bisa mengalami bengkak pada wajah. Beberapa bayi dapat terkena kondisi yang mengerikan seperti syok anafilaktik karena alergi susu.
Anafilaksis adalah salah satu dampak alergi yang dapat menyebabkan kematian pada bayi. Gejala dari anafilaksis yaitu wajah bayi menjadi bengkak, merah, dan menangis karena sulit bernapas. Jika bayi ibu terlihat mengalami gejala ini, segera bawa ke rumah sakit terdekat.