7 Manfaat Ikhlas, Nomor 5 Kamu Tetap Dapat Pahala Meskipun Amalmu Belum Diselesaikan

7 Manfaat Ikhlas, Nomor 5 Kamu Tetap Dapat Pahala Meskipun Amalmu Belum Diselesaikan

7 Manfaat Ikhlas, Nomor 5 Kamu Dapat Pahala Meski Amal Belum Selesai
Ilustrasi laki-laki beribadah. (Ils: Dribbble/Fauzan Adiima)

Suaramuslim.net – Ikhlas menempati maqam spiritual tertinggi dari cabang-cabang keimanan yang menjadi salah satu penentu diterimanya amal. Sehingga tidak akan diterima amal seseorang kecuali dilakukan dengan keikhlasan dan mengikut tuntunan Rasulullah Muhammad SAW. Di artikel ini, ada 7 manfaat ikhlas, nomor 5 kamu tetap dapat pahala meskipun amalmu belum diselesaikan.

Berikut ini sekilas tentang 7 manfaat ikhlas (diolah dari Niat dan Ikhlas, Al Qardhawi, Al Kautsar & Risalah Gusti):

  1. Ketenangan batin

Rasulullah saw. bersabda, “Siapa saja yang menjadikan kehidupan dunia sebagai dambaannya, Allah akan menjauhkannya dari tujuannya itu dan menjadikan kehidupannya dalam kekurangan. Kehidupan dunia tidak akan diperolehnya kecuali yang hanya telah ditetapkan baginya. Sebaliknya, siapa saja yang menjadikan akhirat sebagai niat yang melatarbelakanginya, maka Allah akan memenuhi semua urusannya dan juga menjadikan kecukupan di dalam hatinya dan dunia menghampirinya dan dunia itu adalah sesuatu yang hina (di matanya)” (HR. Ibnu Majah, dalam Az Zawa’id no. 4105). Inilah salah satu dari 7 manfaat ikhlas.

  1. Kekuatan spiritual

Kekuatan spiritual ini juga menemukan pembenarannya dalam pasukan Thalut. Allah swt. menceritakan, “…Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan bertemu Allah, berkata, ‘Betapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah.’ Dan Allah beserta orang-orang yang sabar” (QS. Al Baqarah 249).

Betapa sengsaranya orang yang tidak mengimani Allah dan hari akhir. Ketika pasukan Uni Soviet yang komunis akan berangkat perang pada Perang Dunia II, sebagian di antara mereka melakukan desersi (pemboikotan). Alasannya sangat realistis, “Tidak ada bedanya apakah kami mati sebagai patriot pembela negara atau sebagai pecundang yang sembunyi di kolong ranjang karena kami tak punya Tuhan yang akan membalas perbuatan kami di kehidupan selanjutnya” (dalam Gue Never Die, Salim A. Fillah, Pro-U Media, hlm. 30).

  1. Istiqamah dalam beramal

Seseorang yang melaksanakan sesuatu karena atasannya atau penguasa, misalnya, bisa saja ia akan segera menghentikan pekerjaannya itu saat sang pimpinan meninggal dunia atau diturunkan dari jabatannya.

Sebaliknya, seseorang mukhlis (orang yang ikhlas) tidak akan berhenti atau menunda-nunda amal. Karena ia tidak akan merasa sendirian atau ditinggalkan. Allah akan tetap selalu hadir. Allah berfirman, “…Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi-Nya-lah segala penentuan, dan hanya kepada-Nya-lah kamu dikembalikan” (QS. Al Qashshash 88).

Karena sadar Allah senantiasa melihat dan mengawasi, orang yang beramal dengan ikhlas karena Allah akan selalu berusaha menjaga amalnya dengan istiqamah. Allah Ta’ala berfirman, ”Maka tetap istiqamahlah kamu (pada jalan yang benar), sebagaimana diperintahkan kepadamu, dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan” (QS. Huud: 112).

  1. Status amalan yang mubah menjadi ibadah

Nabi saw. bersabda, “Sungguh tatkala engkau menafkahkan sesuatu dengan niat karena Allah, amalan itu akan ditetapkan bagimu sebagai bentuk ibadah kepada-Nya meskipun hanya sesuap makanan yang engkau berikan ke mulut istrimu” (HR. Bukhari & Muslim, dari Saad ra).

Bahkan rasa haus, lapar, atau capek juga mendapat pahala jika dalam rangka berjuang fi sabilillah. ”…Yang demikian itu ialah karena mereka tidak ditimpa kehausan, kepayahan dan kelaparan pada jalan Allah, dan tidak (pula) menginjak suatu tempat yang membangkitkan amarah orang-orang kafir, dan tidak menimpakan sesuatu bencana kepada musuh, melainkan dituliskanlah bagi mereka dengan yang demikian itu suatu amal saleh. Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik. Dan mereka tiada menafkahkan suatu nafkah yang kecil dan tidak (pula) yang besar dan tidak melintasi suatu lembah, melainkan dituliskan bagi mereka (amal saleh pula) karena Allah akan memberi balasan kepada mereka yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan” (QS. At Taubah 120-121).

  1. Memperoleh pahala dari suatu amal kebaikan sekalipun belum dilakukan atau diselesaikan

Allah swt. berfirman, “…Siapa saja keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. An Nisa 100).

Nabi saw. bersabda, “Barangsiapa sungguh-sungguh memohon mati syahid maka Allah menghantarkannya ke kedudukan orang-orang yang mati syahid sekalipun dia mati di atas kasurnya” (HR. Muslim).

  1. Kemenangan dan Kecukupan dari Allah

Salah satu buah lainnya adalah mendapat dukungan dari Allah dan akan dicukupi-Nya sebagaimana firman-Nya, “Bukankah Allah cukup untuk melindungi hamba-hamba-Nya?” (QS. Az Zumar 36). Kualitas keikhlasan dan konsentrasi seseorang kepada Tuhan menentukan tibanya pertolongan Allah.

  1. Dukungan Naungan Allah di Masa Kritis

Al Quran menceritakan, “Dialah Tuhan yang menjadikan kamu dapat berjalan di daratan, dan (berlayar) di lautan. Sehingga apabila kamu berada di dalam bahtera, dan meluncurlah bahtera itu membawa orang-orang yang ada di dalamnya dengan tiupan angin yang baik, dan mereka bergembira karenanya, datanglah angin badai, dan (apabila) gelombang dari segenap penjuru menimpanya, dan mereka yakin bahwa mereka telah terkepung (bahaya), maka mereka berdoa kepada Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya semata-mata. (Mereka berkata), ‘Sesungguhnya jika Engkau menyelamatkan kami dari bahaya ini, pastilah kami akan termasuk orang-orang yang bersyukur.’ Maka tatkala Allah menyelamatkan mereka, tiba-tiba mereka membuat kezaliman di muka bumi tanpa (alasan) yang benar…” (QS. Yunus 22-23).

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment