Suaramuslim.net – Pandemi Covid-19 telah memengaruhi segala aspek kehidupan. Dalam hal kesehatan, ternyata kulit kamu pun terkena imbasnya gara-gara terlalu lama di rumah aja. Alih-alih mulus dan bersih, pernahkah kamu memperhatikan bahwa kulit malah jadi lebih mudah berjerawat? Padahal kamu jarang terkena polusi dan memakai riasan karena selalu di dalam rumah.
Ternyata, hal ini bisa disebabkan oleh beberapa hal yang mungkin tak kamu sadari lho! Memang kebanyakan karena faktor perawatan, bukan dari sinar matahari atau polusi dari luar ruangan.
- Jarang membersihkan atau mengganti seprai
Berapa banyak waktu yang kamu habiskan di atas kasur? Semakin sering menghabiskan waktu di atas kasur, kamu harus semakin rajin untuk membersihkannya.
Menurut Gary Goldenberg, M.D., direktur medis dari Icahn School of Medicine at Mount Sinai mengatakan bahwa kita bisa memastikan kulit berada dalam lingkungan yang bersih dengan rutin mengganti seprai.
Hal ini selaras dengan pernyataan Joshua Zeichner, M.D, ahli dermatologi bersertifikasi dari New York. Menurutnya, kotoran dan minyak akan berpindah dari kulit wajah ke seprai atau sarung bantal kita. Padahal, kotoran dan minyak yang menumpuk di sana bisa menyebabkan jerawat, jelasnya di laman Self.com.
- Sering begadang
Hayo, seberapa sering kamu memantau keributan di Twitter dan sosial media lain, lalu terjaga hingga dini hari? Atau kamu sering begadang demi nonton film series di Netflix yang sedang banyak diperbincangkan? Menurut laman On Health, kurang istirahat bisa memicu munculnya jerawat.
Kurang tidur, stres dan berkeringat dianggap sebagai tiga pemicu utama jerawat. Menurut Joshua Zeichner, ahli dermatologi asal New York, gangguan siklus tidur bisa meningkatkan kortisol dan menyebabkan peradangan pada kulit. Kelebihan produksi kortisol membuat kelenjar sebaceous menghasilkan minyak lebih banyak.
- Stres jadi penyebab utama
Gimana nggak stres, sudah di rumah terus, minim hiburan, eh baca berita yang bikin mikir. Ya, pantas aja. Ternyata, hal-hal sepele yang tak kamu sadari itu juga berpengaruh ke kesehatan kuli16tmu lho! Sebelum terlanjur, mending belajar kelola stresmu selama berada di rumah. Kalau mulai suntuk, coba deh video call teman atau keluarga.
- Malas mencuci muka
Meski di rumah aja, cuci muka dengan sabun itu wajib hukumnya. Memang nggak keluar rumah atau terpapar polusi, tapi kita juga nggak tahu apakah udara dalam rumah sudah cukup bersih. Makanya, biar nggak kotor dan memicu jerawat, cuci muka setidaknya dua kali sehari di pagi dan malam hari, ya!
- Jarang olahraga
Untuk mencegah jerawat yang berasal dari tingkat stres yang tinggi, kamu harus menenangkan diri. Beberapa pakar merekomendasikan lakukan aktivitas yang memungkinkan kamu untuk beristirahat dan melepas lelah, seperti yoga.
Mereka juga menyarankan untuk berolahraga secara teratur. Jadi, inilah saatnya untuk mulai memanfaatkan jalan kaki, bersepeda, atau lari yang masih diperbolehkan pemerintah.
Jika kamu benci berolahraga, jangan khawatir, penangkal tingkat kortisol tinggi tidak harus bersifat fisik. Tertawa, tidur nyenyak di malam hari, atau melatih hobi favorit adalah pilihan efektif. Berendam di bak mandi dan melakukan masker wajah dapat membantumu merasa lebih bisa mengendalikan kulit. Cara ini dapat menyebabkan penurunan produksi minyak dan jerawat.
- Terkena blue light dari layar gadget
Tahukah kamu, apa itu blue light? Ini adalah warna dalam spektrum cahaya yang bisa dilihat oleh mata manusia. Blue light memiliki panjang gelombang yang pendek dan menghasilkan energi yang lebih tinggi. Efeknya, blue light bisa menyebabkan mata tegang, kelelahan, sakit kepala dan sulit tidur, ungkap laman Blutech Lenses.
Kita bisa terpapar blue light dari layar laptop atau komputer, apalagi jika kita menggunakannya dalam kurun waktu yang lama. Di sisi lain, menatap layar gadget terus-menerus akan membuat kulit menjadi lebih berminyak dan mudah breakout. Emma Hobson, direktur Skin Education at Dermalogica, menyarankan kita untuk melindungi kulit dengan lotion ber-SPF 30-50, ujarnya di laman Harper’s Bazaar.
- Kurangnya vitamin D
Dr. Russo dalam laman Suara menyebut paparan sinar matahari bisa meningkatkan produksi vitamin D yang bagus untuk kulit maupun sistem kekebalan tubuh. Dengan berjemur selama 10 hingga 15 menit di bawah sinar matahari langsung, masalah kulit bisa kamu minimalisir. Meski begitu, kamu tetap harus menggunakan sunscreen, ya!