Suaramuslim.net – Hari Raya Idul Fitri di Indonesia selalu dimeriahkan dengan mudik bersama, makan bersama berbagai olahan khas dan juga acara-acara kumpul bersama keluarga dan sahabat.
Sebagai umat muslim, tentu kita menjadikan Hari Raya Idul Fitri sebagai hari yang patut dirindukan dan berharga. Namun sudahkah Anda tahu bagaimana suasana Idul Fitri pertama kali? Kapan itu terjadi? Simak ulasannya berikut ini.
Asal Usul
Jauh sebelum ajaran Islam turun, masyarakat Jahiliyah Arab ternyata sudah memiliki dua hari raya, yakni Nairuz dan Mahrajan. Kaum Arab Jahiliyah menggelar kedua hari raya itu dengan menggelar pesta pora. Selain menari-nari, baik tarian perang maupun ketangkasan, mereka juga bernyanyi dan menyantap hidangan lezat serta minuman memabukkan.
Ensiklopedi Islam menuliskan, “Nairuz dan Mahrajan merupakan tradisi hari raya yang berasal dari zaman Persia Kuno.’’ Setelah turunnya kewajiban menunaikan ibadah puasa Ramadhan pada 2 Hijriyah, sesuai dengan hadis yang diriwayatkan Abu Dawud dan An-Nasa’i, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘’Sesungguhnya Allah mengganti kedua hari raya itu dengan hari raya yang lebih baik, yakni Idul Fitri dan Idul Adha.’’
Hari Raya Idul Fitri untuk pertama kalinya dirayakan umat Islam, selepas Perang Badar yang terjadi pada 17 Ramadhan 2 Hijiriyah. Dalam pertempuran itu, umat Islam meraih kemenangan. Sebanyak 319 kaum Muslimin harus berhadapan dengan 1.000 tentara dari kaum kafir Quraisy.
Pada tahun itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabat merayakan dua kemenangan, yakni keberhasilan mengalahkan kaum kafir dalam Perang Badar dan menaklukkan hawa nafsu setelah sebulan berpuasa.
Menurut sebuah riwayat, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabat menunaikan shalat Id pertama dengan kondisi luka-luka yang masih belum pulih akibat Perang Badar.
Suasana Idul Fitri Pertama
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam sebuah riwayat disebutkan, merayakan Hari Raya Idul Fitri pertama dalam kondisi letih. Sampai-sampai Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersandar pada Bilal ra. dan menyampaikan khutbahnya.
Menurut Hafizh Ibnu Katsir, pada Hari Raya Idul Fitri yang pertama, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pergi meninggalkan masjid menuju suatu tanah lapang dan menunaikan shalat Id di atas lapang itu. Sejak itulah, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabat menunaikan shalat Id di lapangan terbuka.
Sebelum datangnya Hari Raya Idul Fitri, umat Islam diwajibkan menunaikan zakat fitrah. Tepat pada 1 Syawal, kaum Muslim disunahkan melaksanakan shalat Id, baik di lapangan terbuka maupun di masjid, sebanyak dua rakaat dan kemudian dilanjutkan dengan khutbah.
Demikian sejarah mencatat peristiwa Hari Raya Idul Fitri yang pertama, hakikat Idul Fitri adalah perayaan kemenangan iman dan ilmu atas hawa nafsu di bulan Ramadhan. Wallahu a’lam. Semoga bermanfaat.
Kontributor: Siti Aisy
Editor: Oki Aryono