SURABAYA (Suaramuslim.net) – Jika kebanyakan orang beralasan tidak bisa menghafalkan Al Qur’an karena usia, Sri Lestari membantahnya. Dua tahun menjelang pensiun, ia sudah bertekad menghafal Al Qur’an. Kini, sudah 18 juz yang ia hafal.
Pensiun dari kantor pajak di Jalan Dinoyo Surabaya, Sri Lestari memutuskan untuk menghafal Al Qur’an. Mata sebelah kiri yang sudah hampir tidak bisa dipakai, justru membuatnya lebih bersemangat.
“Saya ngotot menghafal Al Qur’an, karena jika suatu saat Allah mengambil dua mata saya, Al Qur’an sudah ada di hati dan otak saya,” ujar Sri Lestari, santri Griya Al Qur’an yang berusia 65 tahun itu.
Dua tahun sebelum pensiun, Sri Lestari sudah mulai memilih aktivitas apa yang akan dia lakukan saat pensiun.
“Saya tidak bisa bisnis, karena saya ingin menghafal Al Qur’an, saya mulai menghafal,” katanya.
Menurut pengakuan para pengajar Griya Al Qur’an, setelah dilakukan placement test, Sri masuk di kelas dasar, yang mempelajari panjang pendek bacaan, dan cara melafalkan huruf-huruf hijaiyah.
Waktu itu, Sri mengaku menyempatkan datang ke Griya Al Qur’an untuk belajar Al Qur’an saat istirahat kantor, belajar secukupnya lalu kembali ke kantor.
“Sekarang (hafalan, red) saya sampai Surat An Nur, berarti di juz 18,” katanya menjelaskan sudah berapa juz yang dihafal.
“Yang bisa saya bawa nanti, hanya hafalan mas. Kalo meninggal, kan gak bisa bawa apa-apa mas,” ujar wanita yang kesibukannya mengajar ngaji tetangganya ini.
Kontributor: Wirawan Dwi
Editor: Muhammad Nashir
