Suaramuslim.net – Susu kefir merupakan susu yang difermentasi. Minuman yang mirip dengan yoghurt ini menjadi populer karena diklaim mendatangkan lebih banyak manfaat kesehatan dibandingkan susu biasa. Yang menjadikannya lebih bersahabat adalah susu kefir dapat dikonsumsi penderita intoleransi laktosa.
Secangkir susu kefir diklaim mengandung kurang lebih 12 gram protein, 15 gram karbohidrat, 2 gram lemak, dan 130 kalori. Tak hanya itu, susu kefir juga diperkaya dengan vitamin A, vitamin B, vitamin D, serta berbagai mineral, seperti kalsium, fosfor, kalium, dan magnesium.
Adakah risiko dan efek samping dari konsumsi rutin susu kefir?
Di balik klaim yang menyatakan susu kefir bermanfaat untuk kesehatan tubuh, ada risiko dan efek samping yang turut muncul yang perlu diketahui. Pada studi Leite dan rekannya yang telah dipublikasikan dalam Brazilian Journal of Microbiology, ada beberapa risiko yang mungkin terjadi terhadap konsumsi susu kefir.
Susu kefir tidak dianjurkan dikonsumsi oleh ibu hamil meski aman dikonsumsi anak. Pasalnya, informasi mengenai keamanan dan efek konsumsi susu dengan kandungan probiotik untuk ibu hamil belum banyak diketahui, sehingga konsumsinya sebaiknya dihindari atau tanyakan langsung pada dokter untuk mendapatkan jawaban yang akurat.
Dilansir dari halodoc, ada risiko terjadi sembelit, kram perut, dan kembung setelah mengonsumsi susu kefir pada beberapa orang. Ini artinya, susu kefir tetap memiliki efek samping meski disebut sebagai pangan alami yang telah melalui proses fermentasi. Jadi, kamu perlu menghentikan konsumsi susu kefir apabila mengalami efek samping tersebut.
Susu kefir tampaknya tidak dianjurkan dikonsumsi oleh pengidap gangguan autoimun atau jika kondisi daya tahan tubuh sedang lemah. Begitu pula pada pengidap kanker yang menjalani pengobatan kemoterapi, mengonsumsi susu kefir bisa membuat dampak pengobatan menjadi lebih buruk, seperti gangguan pada usus, rambut rontok, dan sariawan.
Bumil hingga masalah imun mesti waspada
Susu kefir sebenarnya cukup aman diminum anak-anak. Akan tetapi, bagi ibu yang tengah mengandung atau menyusui, sebaiknya perlu sedikit waspada. Alasannya simpel, belum ada penelitian lebih jauh mengenai efek dan keamanan susu kefir pada kedua kondisi di atas.
Seperti penjelasan di atas, meski susu kefir kaya beragam nutrisi penting, tetapi susu ini juga bisa menimbulkan efek samping. Efek samping susu kefir meliputi sembelit kram perut, hingga kembung setelah mengonsumsinya.
Selain wanita hamil atau menyusui, pengidap kanker yang sedang menjalani kemoterapi rasanya juga mesti waspada. Efek samping susu kefir juga bisa dialami pasien kemoterapi, khususnya pengidap kanker usus besar. Pasalnya, susu kefir ini dikhawatirkan bisa meningkatkan efek samping pengobatan. Mulai dari masalah perut dan usus, sariawan, kantuk, berkeringat, dan rambut rontok.
Lalu, orang-orang mengidap kondisi medis tertentu yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, seperti AIDS, juga perlu hati-hati. Susu kefir memang mengandung bakteri baik. Namun, orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah mungkin lebih mungkin untuk mengembangkan infeksi dari bakteri atau ragi di dalam susu kefir.