Suaramuslim.net – Dulu, wanita dengan penyakit autoimun sering dinasihati untuk tidak hamil. Tapi saat ini, berkat teknologi kedokteran yang semakin maju, semakin banyak wanita dengan berbagai kondisi autoimun menikmati kehamilan yang sehat.
Menurut Michael Lockshin, MD, profesor kedokteran kebidanan-ginekologi, di Weill Medical College of Cornell University, New York, gangguan autoimun yang paling umum memengaruhi wanita usia subur di antaranya penyakit lupus, rheumatoid arthritis, dan penyakit tiroid seperti hashimoto.
Penyebab penyakit autoimun
Sejauh ini penyebab penyakit autoimun sendiri masih belum diketahui secara pasti. Meskipun demikian, ada beberapa faktor yang memicu seseorang berisiko menderita penyakit autoimun, yaitu:
- Genetik atau keturunan. Para ahli memprediksi bahwa faktor risiko terbesar penyakit autoimun berasal dari genetik. Namun, faktor ini dianggap bukan satu-satunya yang bisa memicu reaksi kekebalan tubuh.
- Gaya hidup tidak sehat. Seperti kita tahu, saat ini, kita sering terpapar berbagai zat kimia yang bisa berdampak pada sistem kekebalan tubuh.
- Hormon. Beberapa penyakit autoimun lebih rentan menyerang perempuan dibandingkan laki-laki, terutama pada usia reproduktif. Hal ini menyebabkan adanya asumsi bahwa penyakit autoimun terkait dengan perubahan hormon, seperti saat hamil, melahirkan, atau menopause.
- Infeksi. Beberapa gangguan terkait penyakit autoimun sering dikaitkan dengan infeksi. Hal ini wajar karena sebagian gejala autoimun tampaknya dipicu atau diperburuk oleh infeksi tertentu.
Antibodi antisperma (ASA) pada tubuh wanita
Dilansir dari hellosehat, pada tubuh wanita, reaksi imun terhadap sperma ini belum sepenuhnya dipahami oleh para ahli. Penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan untuk memastikan mengapa sistem imun wanita menganggap sperma sebagai organisme berbahaya yang perlu diserang.
Di tubuh wanita ASA bisa menyerang kapan saja. Pasalnya, antibodi ini tidak hanya terdapat dalam darah, namun juga terdapat pada cairan vagina. Jadi ketika sel sperma masuk ke vagina, ASA sudah bisa menyerang dan menggagalkan pembuahan.
Reaksi ASA pun berbeda-beda di tubuh setiap wanita. Ada ASA yang bereaksi dengan cara menggumpalkan sel-sel sperma jadi satu sehingga tidak bisa masuk ke rahim. Ada juga yang langsung memblokir sperma agar tak bertemu sel telur.
Jadi kalau tubuh kamu memiliki ASA, kamu akan lebih sulit hamil. Sayangnya para peneliti belum menemukan apa saja persisnya faktor risiko gangguan ini pada wanita.
Memang ada satu teori yang masih terus dikembangkan sampai saat ini. Teori tersebut menduga bahwa bila kualitas sperma kurang baik, misalnya karena pasangan kamu merokok, sistem imun wanita pun melihat sel sperma tersebut sebagai ancaman terhadap sistem reproduksi dan harus segera dihentikan.
Apakah masih bisa hamil jika sistem imun menyerang sperma?
Tenang, meskipun ASA bisa jadi penyebab tidak subur, bukan berarti kamu tidak bisa hamil sama sekali. ASA tidak akan membuat kamu jadi mandul. Pasalnya, kamu masih bisa mengusahakan kehamilan dengan cara pembuahan di luar atau in vitro fertilization (IVF).
Ketika pembuahan dilakukan di luar, sel sperma tidak akan diserang oleh ASA karena tidak bercampur darah dan tidak berada dalam saluran reproduksi wanita. Maka, kemungkinan embrio terbentuk masih ada.
Nah lalu apa itu autoimun psoriasis?
Psoriasis adalah penyakit autoimun yang menyerang kulit. Umumnya, psoriasis terjadi saat remaja dan dewasa muda atau pada usia produktif. Lantas muncul pertanyaan, apakah psoriasis akan memengaruhi kesuburan pria maupun wanita?
Pada pasien psoriasis, kehamilan umumnya malah tidak memunculkan kekambuhan. Bahkan, pasien boleh tidak konsumsi obat saat hamil jika psoriasis tidak timbul. Hal ini disebabkan meningkatnya hormon estrogen saat hamil yang memberikan perlindungan ibu hamil terhadap berbagai penyakit.
Psoriasis biasanya baru akan kambuh kembali setelah melahirkan atau saat menyusui, ketika hormon estrogen mulai menurun. Sayangnya, pada jenis psoriasis tertentu bisa berdampak buruk pada kesehatan janin.