Suaramuslim.net – Bagi orang Indonesia, belum lengkap atau belum kenyang kalau makan nggak pakai nasi. Sayangnya, bagi beberapa kondisi kesehatan tertentu, misalnya untuk orang yang punya kondisi obesitas atau diabetesmelitus, diharuskan untuk mengurangi asupan nasi sehari-hari.
Namun, jangan sedih, sekarang ada nasi shirataki yang konon lebih aman untuk kesehatan dan tidak membuat berat badan naik secara signifikan. Apa benar, nasi shirataki bagus untuk diet sehat?
Fakta unik beras shirataki
Meski dinamakan ‘beras’ nasi shirataki bukanlah terbuat dari tanaman padi-padian seperti halnya beras putih atau beras merah. Ia merupakan produk olahan dari tanaman shirataki, umbi-umbian yang kerap disebut konjac (Amorphophallus) dan banyak tumbuh di Asia Timur.
Tanaman konjac memiliki kandungan tepung pada bagian akarnya yang kaya akan serat diet bernama glukomanan. Serat inilah yang banyak dimanfaatkan oleh produsen makanan untuk diolah menjadi produk penurun berat badan, seperti jelly maupun tepung, yang kemudian diolah lagi menjadi beras atau mie.
1. ‘Keajaiban’ beras shirataki terletak pada kandungan gulanya yang rendah. Jadi cocok banget untuk yang ingin diet atau penderita diabetes yang tetap ingin makan nasi
Karena terbuat dari glukomanan, sejenis serat akar dari tanaman konjac, maka beras shirataki ini sangat rendah kalori dan karbohidrat. Shirataki lebih banyak mengandung air, yakni sebanyak 97 persen dan 3 persennya adalah serat glukomanan. Tiap 113 gram beras shirataki mengandung 3 gram serat dan tidak mengandung karbohidrat serta gula. Wow pantes aja dijuluki “miracle rice” ya, hmm.
2. Shirataki ternyata sudah ada sejak lama
Mungkin kamu baru mendengar istilah shirataki belakangan ini. Tapi ternyata, orang Asia sudah mengonsumsi shirataki sejak 2.000 tahun yang lalu sebagai makanan diet. Dulunya juga sempat dijadikan makanan saat perang, lho.
3. Ampuh bikin langsing
Shirataki ini ternyata benar-benar cocok buat kamu yang mau mengurangi berat badan, karena 100 gram shirataki mengandung 15 kalori; 0,02 gram lemak; 3,44 gram karbohidrat; 0,19 gram protein. Kandungan airnya cukup banyak, yakni sekitar 97 persen. Seratnya pun tinggi sehingga akan membuatmu kenyang lebih lama.
4. Kandungan nutrisi
Meski memiliki keunggulan dalam hal kalori, beras shirataki ternyata tidak lebih unggul dalam hal nutrisi lainnya dibanding beras putih. Pasalnya, beras shirataki praktis tidak memiliki nilai gizi tambahan apapun, kecuali 1,69 mg zat besi dalam 100 gram sajiannya.
Di pihak lain, 100 gram beras putih long grain juga mengandung zat besi sebanyak 4,44 mg. Selain itu, dalam jumlah yang lebih sedikit juga terdapat 6,67 gram protein dan 2,2 gram serat diet.
Meskipun demikian, dalam Jurnal Internasional Makromolekul Biologi disebutkan bahwa semua produk yang terbuat dari tanaman shirataki memiliki kandungan serat diet yang baik bagi kesehatan. Hal ini disebabkan oleh kandungan glukomanan pada konjac seperti yang disebutkan di atas.
5. Mampu menurunkan gula darah
Nah, kandungan glukomanan ternyata bisa nurunin gula darah dengan cepat!
Ini karena serat membuat perut kita jadi enggak gampang kosong, sehingga gula darah dan tingkat insulin kita perlahan-lahan meningkat dan kondisi normal dalam waktu yang lama!
6. Teksturnya memang beda dengan beras biasa. Beras shirataki memiliki tekstur yang kenyal mirip jeli, warnanya juga sedikit transparan
Kalau dari jauh, beras shirataki yang sudah dimasak mungkin sekilas tidak tampak berbeda dengan nasi putih. Namun kalau dilihat dari jarak dekat, kamu akan bisa melihat bahwa beras shirataki warnanya lebih transparan. Teksturnya pun berbeda. Karena terbuat dari konjac, beras shirataki teksturnya kenyal mirip dengan jeli. Kandungan airnya pun lebih banyak daripada beras biasa.
Selain dibentuk jadi mirip buliran beras, shirataki yang terbuat dari konjac ini juga dijual dalam berbagai bentuk seperti mie. Bahkan di Jepang, mie yang terbuat dari konjac sudah dikonsumsi sejak lama sebagai pelengkap masakan-masakan sup seperti sukiyaki. Rasanya yang netral dan tawar cocok banget jika direbus bersama berbagai sayuran dan kuah daging, jadi bisa menyerap rasa supnya gitu.
7. Ternyata di negara kita pun ada tanaman yang serupa dengan bahan dasar beras shirataki, lo! Kalo di Jepang ada konjac, di Indonesia ada tanaman yang namanya porang atau iles-iles
Konjac memiliki nama Latin Amorphophallus konjac dan Porang atau Iles-Iles yang ada di Indonesia memiliki nama Latin Amorphophallus muelleri. Kedua tanaman ini memang masuk ke dalam marga yang sama. Porang sendiri harganya juga terbilang tinggi di Indonesia, bahkan banyak peminatnya dari luar negeri seperti Cina, Vietnam, dan Australia dengan total ekspor sekitar 11.170 ton. Bisa banget dikembangkan sebagai produk lokal lho!