Suaramuslim.net – Menggendong bayi untuk pertama kalinya pastinya menjadi salah satu momen paling menyenangkan dan mengesankan dalam kehidupan kita ya bunda.
Namun, hal-hal indah tersebut bisa berubah menakutkan jika si kecil ternyata terkena grey baby syndrome yang bisa mengancam jiwanya.
Apa itu grey baby syndrome?
Melansir dari popmama, ayah dan bunda harus tahu, grey syndrome adalah penyakit langka yang jarang terjadi pada bayi baru lahir. Meski begitu bunda harus waspada akan penyakit ini karena sindrom ini juga dapat menyebabkan kematian.
Grey syndrome umumnya terjadi pada pada bayi baru lahir terutama pada bayi yang kekurangan gizi dan tidak sehat. Namun balita dengan kisaran usia 2 tahun juga dapat mengalaminya, meskipun ini jarang sekali terjadi.
Gejala dari sindrom beragam, namun yang khas adalah kulit bayi akan terlihat sedikit keabu-abuan.
Penyebab grey baby syndrome
Paparan antibiotik kloramfenikol yang berlebih diduga menjadi penyebab dari sindrom ini. Kloramfenikol sendiri merupakan golongan antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi serius yang disebabkan oleh bakteri. Bunda disarankan untuk tidak menggunakan obat ini selama kehamilan tanpa adanya saran atau resep dari dokter guna menghindari dampak buruknya.
Sebab paparan antibiotik jenis ini secara berlebih dapat menyebabkan grey syndrome pada bayi. Sindrom ini dapat terjadi karena janin kekurangan enzim untuk memecah kloramfenikol.
Dalam jumlah yang besar pula, ginjal janin juga belum memiliki kemampuan untuk menyaring dan mengeluarkan racun. Akibatnya, kloramfenikol mulai menumpuk di aliran darah dan menyebabkan banyak komplikasi yang mengarah pada grey syndrome.
Gejala grey baby syndrome
Gejala dari sindrom ini terbilang beragam. Selain warna kulit bayi keabu-abuan gejala lain seperti berikut ini juga mungkin dialami:
- warna kulit keabu-abuan
- bibir atau kulit yang tampak kebiruan
- tinja kehijauan
- pembengkakan di perut
- kesulitan bernapas
- muntah
- tekanan darah rendah
- suhu tubuh rendah atau hipotermia
- detak jantung tidak teratur
- menolak ASI
Jika bunda melihat satu atau lebih dari gejala-gejala ini pada bayi, segera konsultasikan ke dokter agar segera tertangani dengan baik jika grey sindrome dialami bayi bunda
Cara menangani grey baby syndrome
Kabar baiknya adalah grey baby syndrome ini dapat diobati. Menurut dokter spesialis anak dari Children’s Hospital of Wisconsin, AS Laura Marusinec, ada beberapa cara penanganan grey baby syndrome yang bisa dilakukan. Berikut ulasannya yang dilansir dari parenting.orami.
1. Penghentian obat
Cara menangani grey baby syndrome yang pertama adalah berhenti memberi si kecil obat. Jika bunda minum obat untuk infeksi, maka harus berhenti menyusui.
Dokter anak dapat mendiagnosis setelah pemeriksaan fisik dan mengamati gejala-gejala, seperti kulit berwarna keabu-abuan dan bibir biru.
“Dokter bunda mungkin juga bertanya apakah bunda atau bayi bunda terpapar kloramfenikol,” jelas Marusinec seperti dikutip dari healthline.com.
Marusinec juga menyarankan pada para orang tua untuk memahami jika seandainya ada kemungkinan si kecil akan dirawat di rumah sakit setelah didiagnosis menderita grey baby syndrome.
Tindakan ini diperlukan agar dokter dapat memantau kondisi bayi dengan cermat. Setelah menghentikan penggunaan kloramfenikol, dokter anak biasanya akan merekomendasikan berbagai perawatan lanjutan.
2. Pertukaran transfusi darah
Prosedur penanganan berikutnya adalah dengan cara mengeluarkan sebagian darah bayi dan mengganti darahnya dengan darah atau plasma yang baru disumbangkan. Prosedur ini selesai menggunakan kateter.
3. Hemodialisis
Cara menangani berikutnya adalah dengan menggunakan mesin dialisis. Menurut The National Kidney Foundation, cara ini bertujuan untuk membersihkan racun dari aliran darah bayi.
Tindakan ini juga menyeimbangkan kadar kalium dan natrium serta membantu mengontrol tekanan darah bayi.
4. Pasokan oksigen
Selain cara-cara penanganan di atas, si kecil juga mungkin diberikan terapi oksigen untuk meningkatkan pernapasan dan pengiriman oksigen ke tubuh.
5. Hemoperfusi
Cara menangani grey baby syndrome lainnya, dokter juga dapat merekomendasikan hemoperfusi.
Cara penanganan ini mirip dengan dialisis dan membantu menghilangkan racun dari darah. Darah bayi akan dipantau selama perawatan.