Inilah Alasan Agama Islam Mewajibkan Umatnya Berilmu

Inilah Alasan Agama Islam Mewajibkan Umatnya Berilmu

Islam Wajibkan Umatnya Berilmu

Suaramuslim.net – Muslim dan ilmu ibarat handphone dan charger. Keduanya, tidak bisa dipisahkan, saling membutuhkan. Handphone tanpa charger akan mati. Charger tanpa HP, tidak bermanfaat.

Imam Syafii pernah berkata, “Jika kamu tidak dapat menahan lelahnya belajar, maka kamu harus sanggup menahan perihnya kebodohan,” ungkapan masyhur tersebut seolah selalu mengingatkan kita, bahwa belajar itu harus dilakukan dengan penuh kesabaran menghadapi berbagai tantangannya. Imam syafi’i juga mengingatkan bahwa bahwa jika kita lelah mencari ilmu, kebodohan akan menjadi konsekuensinya. Dan pelakunya harus menanggung keperihan luar biasa dalam hidupnya.

Karena itulah, Allah subhanahu wa ta’ala mewajibkan hambaNya untuk senantiasa menuntut ilmu. Allah berfirman, “Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi ke medan perang, mengapa sebagian di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam ilmu pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya.” (QS. At-Taubah :122)

Kemudian ada sebuah hadist yang diriwayatkan dari Anas bin Malik ia berkata, Rasulullah shalallahi alahi wa sallam bersabda, “Mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim, memberikan ilmu kepada orang yang bukan ahlinya seperti orang yang mengalungi babi dengan permata, mutiara, atau emas.” (HR.Ibnu Majah). Rasulullah pun bersabda, ”Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun muslim perempuan.” (HR. Ibnu Abdil Barr).

Menuntut ilmu,  tidak membedakan gender. Laki-laki ataupun perempuan semua diwajibkan untuk menuntut ilmu sebagai bekal masa depan mereka. Ketika laki-laki menganggap pendidikan adalah hal yang penting yang harus dimiliki karena laki-laki fungsinya sebagai pemimpin, maka pendidkan juga tak kalah penting bagi wanita. Karena wanita nantinya, akan menjadi seorang ibu, ia harus pandai mendidik anak-anaknya menjadi generasi yang cerdas, shalih dan shalihah.

Islam Mewajibkan Wanita Harus Berilmu

Ada pernyataan yang melemahkan wanita agar menuntut ilmu. Misalnya, “Untuk apa perempuan sekolah tinggi-tinggi, toh akhirnya juga di dapur.” Penyataan menggelitik seperti ini masih terdengar hingga saat ini.

Perempuan cenderung dianggap tidak perlu mengenyam pendidikan tinggi karena pada akhirnya pun akan bergelut di dalam rumah. Seolah pendidikan merupakan hak bebas yang dimiliki oleh para laki-laki saja.

Padahal, Islam begitu memandang hak-hak perempuan, salah satunya adalah hak menuntut ilmu. Dalam Islam, perempuan merupakan komponen dalam keluarga dan masyarakat yang sangat berperan dalam membentuk generasi dan menciptakan peradaban.

Para wanita tangguh dalam sejarah tidak secara tiba-tiba menjadi tangguh, melainkan melalui proses pendidikan secara berkelanjutan terlebih dahulu. Ada beberapa alasan mengapa pendidikan menjadi hal penting untuk muslimah. Di antaranya sebagai berikut.

Pertama, pendidikan dapat meningkatkan ilmu dan wawasan muslimah. Jika para muslimah memiliki ilmu dan wawasan yang luas, maka ia akan mampu mendidik anak-anaknya dengan lebih baik, mengetahui cara-cara untuk berbuat kebaikan lebih banyak. Sehingga dapat menambah catatan amal dan pahalanya,serta dapat mengajarkan kebaikan kepada orang lain.

Kedua, dengan pendidikan seorang muslimah dapat mendukung suami dalam berbuat baik. Hal ini karena muslimah berperan sebagai “partner hidup” suami. Allah berfirman,“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma´ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

Muslimah yang terdidik akan dapat memahami posisinya sebagai mitra suami dalam menjalankan tugas suami dalam hal-hal kebaikan, mengetahui bagaimana cara menjadi seorang isteri shalihah, senantiasa taat pada suami dalam kebaikan, menjaga kehormatan dan harta suami, menyenangkan bila dipandang suami dan mendukung, serta memotivasi suami dalam berbuat kebaikan.

Ketiga, dengan pendidikan, seorang muslimah dapat sukses dalam mendidik anak-anaknya. Anak merupakan investasi pahala yang tak pernah putus bagi kedua orang tuanya. Dengan memahami konsep tersebut, para muslimah akan termotivasi untuk senantiasa memperhatikan dan bersemangat dalam mendidik anak-anaknya menjadi generasi rabbani yang shalih dan cerdas. Pemahaman tersebut hanya dapat terwujud melalui proses pendidikan.

Keempat, dengan pendidikan muslimah dapat eksis di tengah masyarakat untuk bekerjasama dan memberdayakan lingkungan yang Islami. Muslimah terdidik akan mampu menjadi agen perubahan (agent of change) bagi masyarakat tanpa mengorbankan prinsip kebenaran yang diyakininya, dan bukannya melebur pada warna lukisan yang ada di masyarakat

Dengan pendidikan yang tinggi, seorang wanita dapat memberikan kontribusi lebih. Tidak hanya sebagai ibu dan istri tapi juga bisa berkontribusi untuk masyarakat sehingga hidupnya akan lebih bermanfaat dan berkah.

Kontributor: Mufatihatul Islam
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment