Aliansi Tani Jawa Timur Gugat Keadilan Agraria

Aliansi Tani Jawa Timur Gugat Keadilan Agraria

Aliansi Tani Jawa Timur Gugat Keadilan Agraria
Aliansi Tani Jawa Timur mengadakan aksi didepan gedung DPRD JATIM, mereka menuntut keadilan agraria dan kedaulatan petani. (Foto: Suaramuslim.net)

SURABAYA (Suaramuslim.net) – Masalah agraria menjadi polemik tersendiri bagi Indonesia. Tingginya konflik merupakan gambaran bahwa pemerintah belum hadir dalam mendorong keadilan dan kesejahteraan bagi warganya.

Hal ini yang menjadi gugatan Aliansi Tani Jawa Timur yang terdiri dari Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Jatim, API Jatim, SPI Jatim, IMM Surabaya, PMKRI Surabaya, GMNI Surabaya, LDF, Kamus PR, PMKRI, Friends Literasi, PMII Untag, GMNI, FH Unair, SELAWASE KPA untuk turun dalam aksi di depan Gedung DPRD Jawa Timur, Senin (24/9).

Menurut Sugiyono, Koordinator Lapangan Aksi mengatakan bahwa konflik agraria mengalami kenaikan secara signifikan. Terdapat 450 konflik sepanjang 2016 dan meningkat menjadi 659 konflik di sepanjang 2017. Hal ini diperparah, bahwa Provinsi Jawa Timur menempati peringkat teratas dengan jumlah frekuensi konflik agraria dengan 59 konflik sepanjang 2017. Dari sebelumnya 43 konflik pada tahun 2016.

“Eskalasi konflik agraria yang terjadi di Jawa Timur menyebabkan ketimpangan semakin tinggi dan makin hilangnya kesejahteraan bagi petani. Dalam catatan KPA, konflik agraria di Jawa Timur selama ini tersebar di 9.421,37 Ha diluar kawasan hutan (properti, perkebunan, infrastruktur, pertambangan) dan 18.521 Ha didalam kawasan hutan. Tentu luasan tersebut masih terdapat titik-titik yang belum tercover.”, tambah dia.

“Program Reforma Agraria berdasarkan poin 5 Nawacita Jokowi-JK masih sangat jauh dari idealitas Reforma Agraria itu sendiri. Mengingat realisasi masih didominasi pada sebatas legalisasi aset semata, belum menyentuh pada titik-titik konflik agraria yang secara nyata akan menimbulkan dampak langsung bagi pengaruh keadilan dan kesejahteraan rakyat.”, tutur Sugi.

“Konflik agraria berkepanjangan di Jawa Timur makin diperparah dengan situasi banyaknya kriminalisasi terhadap petani yang memperjuangkan sumber-sumber agrarianya. Alih-alih demi menegakkan hukum, justru rakyat yang makin ditekan hingga menjadi korban atas nama hukum tersebut”, pungkasnya.

Reporter: Teguh Imami
Editor: Ali Hasibuan

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment