Suaramuslim.net – Tahukah Anda bahwa hari jumat adalah hari yang begitu istimewa dalam Islam. Hari jum’at bahkan disebut sebagai hari yang berkah karena di beberapa waktu pada hari jumat adalah waktu terkabulnya sebuah doa. Berikut amalan-amalan yang disunnahkan dilakukan di hari Jumat.
Dalam tulisan kali ini suaramuslim.net akan memberikan pembahasan mengenai amalan-amalan istimewa di hari Jumat yang penuh berkah yang bisa dimanfaatkan oleh setiap muslim sebagai tabungan pahala baginya di hari kiamat.
Pertama, ketika shalat shubuh di hari Jumat dianjurkan membaca Surat As Sajdah dan Surat Al Insan. Sebagaimana terdapat dalam hadits Abu Hurairah, beliau berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca pada shalat shubuh di hari Jumat, ‘Alam Tanzil …” (surat As Sajdah) pada raka’at pertama dan ‘Hal ataa ‘alal insaani hiinum minad dahri lam yakun syai-am madzkuro’ (surat Al Insan) pada raka’at kedua.”
Hadist ini, bukan berarti menjadi larangan untuk membaca surat selain As-Sajdah dan Al-Insan. Membaca selain kedua surat itu hukumnya mubah, boleh.
Kedua, terlarang mengkhususkan malam Jum’at dengan shalat tertentu dan siang harinya dengan berpuasa. Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah mengkhususkan malam Jum’at dengan shalat tertentu dan janganlah mengkhususkan hari Jum’at dengan berpuasa kecuali jika berpapasan dengan puasa yang mesti dikerjakan ketika itu.”
Imam An Nawawi rahimahullah mengatakan, “Dalam hadits ini menunjukkan dalil yang tegas dari pendapat mayoritas ulama Syafi’iyah dan yang sependapat dengan mereka mengenai dimakruhkannya mengerjakan puasa secara bersendirian pada hari Jumat. Hal ini dikecualikan jika puasa tersebut adalah puasa yang berpapasan dengan kebiasaannya, (seperti berpapasan dengan puasa Daud, puasa Arofah atau puasa sunnah lainnya), ia berpuasa pada hari sebelum atau sesudahnya, berpapasan dengan puasa nadzarnya seperti ia bernadzar meminta kesembuhan dari penyakitnya. Maka pengecualian puasa ini tidak mengapa jika bertepatan dengan hari Jum’at dengan alasan hadits ini.”
Ketiga, dianjurkan membaca Surat Al Kahfi. Dari Abu Sa’id Al Khudri, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa membaca surat Al Kahfi pada hari Jumat, maka ia akan disinari oleh cahaya di antara dua Jumat.”
Dalam lafazh lainnya dikatakan, “Barangsiapa membaca surat Al Kahfi pada malam Jumat, maka ia akan mendapat cahaya antara dirinya dan rumah yang mulia (Mekkah).”
Keempat, memperbanyak doa di hari Jum’at. Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membicarakan mengenai hari Jum’at lalu ia bersabda, “Di dalamnya terdapat waktu. Jika seorang muslim berdoa ketika itu, pasti diberikan apa yang ia minta” Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya tentang sebentarnya waktu tersebut.
Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Fathul Baari ketika menjelaskan hadits ini beliau menyebutkan 42 pendapat ulama tentang waktu yang dimaksud. Namun secara umum terdapat 4 pendapat yang kuat.
- Waktu sejak imam naik mimbar sampai selesai shalat Jumat, berdasarkan hadits, “Waktu tersebut adalah ketika imam naik mimbar sampai shalat Jumat selesai.” Pendapat ini dipilih oleh Imam Muslim, An Nawawi, Al Qurthubi, Ibnul Arabi dan Al Baihaqi.
- Setelah ashar sampai terbenamnya matahari. Berdasarkan hadits, “Dalam 12 jam hari Jumat ada satu waktu, jika seorang muslim meminta sesuatu kepada Allah azza wa jalla pasti akan dikabulkan. Carilah waktu itu di waktu setelah ashar.” Pendapat ini dipilih oleh At Tirmidzi, dan Ibnu Qayyim Al Jauziyyah. Pendapat ini yang lebih masyhur di kalangan para ulama.
- Pendapat ketiga, yaitu setelah ashar, namun di akhir-akhir hari Jum’at. Pendapat ini didasari oleh riwayat dari Abi Salamah. Ishaq bin Rahawaih, At Thurthusi, Ibnul Zamlakani menguatkan pendapat ini.
- Pendapat yang juga dikuatkan oleh Ibnu Hajar sendiri, yaitu menggabungkan semua pendapat yang ada. Ibnu ‘Abdil Barr berkata, “Dianjurkan untuk bersungguh-sungguh dalam berdoa pada dua waktu yang disebutkan.” Dengan demikian seseorang akan lebih memperbanyak doanya di hari Jumat tidak pada beberapa waktu tertentu saja. Pendapat ini dipilih oleh Imam Ahmad bin Hambal, Ibnu ‘Abdil Barr.
Demikianlah uraian mengenai amalan yang disunnahkan di hari jumat. Karena jumat adalah hari istimewa, tentunya akan lebih istimewa jika diisi dengan ibadah yang istimewa pula. (muf/smn)