Apa Itu Sehat?

Apa Itu Sehat?

Apa Itu Sakit?

Suaramuslim.net – Sudah yakin diantara kita sudah sehat? Jika sehat mengapa masih sering tertimpa stres? Jika sehat mengapa setiap bangun tidur masih merasakan pegal-pegal? Sebelum itu, alangkah lebih baik jika tahu sebenarnya apa itu sehat. Jangan-jangan selama ini kita mengira sehat tapi sedang sakit. Namun ketidaktahuan yang menyebabkan salah pengertian. Minimal setelah tahu apa itu sehat, kita bisa mawas diri.

Sehat adalah suatu keadaaan yang memungkinkan orang untuk beraktivitas. Diartikan demikian karena keterkaitan sehat dengan aktivitas sangat erat. Keduanya saling menandai. Jika orang sehat dia bisa beraktivitas dan jika beraktivitas itu bukti dia sehat.

Sehat sendiri terbagi menjadi dua yakni sehat secara jasmani dan rohani. Sehat jasmani sehat yang nampak dalam tubuh. Baik dari luar sampai yang paling dalam tubuh. Yang nampak mulai dari kulit, mata, rambut. Sedangkan yang paling dalam adalah jantung, paru-paru, ginjal.

Saraf termasuk dari organ yang nampak dalam tubuh berupa serabut. Dengan saraf ini yang menghantarkan elektromagnetik dalam tubuh menjadi serasi dan sesuai dengan kebutuhan.

Kesehatan dalam bentuk rohani, yakni kesehatan ukhrawi ini memang tidak bisa dilihat secara visual. Tapi ia bisa dilihat dengan mata batin. Orang yang selalu ceria, wajahnya akan berseri. Ini menjadi pertanda jika dia sedang sehat secara rohani. Orang yang rajin beribadah maka dia sehat karena kebutuhan vertikalnya terpenuhi.

Orang yang sehat secara rohani bisa memiliki kehidupan yang memberikan efek indah bagi yang lain. Dalam beberapa tindakan, orang yang senang memberi orang yang sedang membutuhkan, dia akan selalu ceria. Segala beban hidup terasa ringan. Karena pada dasarnya dia sedang berbagi beban hidup dalam bentuk materi.

Kesehatan secara rohani ini juga bisa dikategorikan dengan sehat secara mental. Sehat mental ini yang memengaruhi kehidupan yang berada di lingkungannya. Dalam lingkungan yang sehat karena dalam anggota lingkungan itu sehat secara mental.

Orang yang giat bekerja juga menjadi instrumen untuk sehat. Karena dia menyatakan pada dirinya agar bisa melakukan pekerjaannya. Dalam diri orang ini ada semangat yang menyala dan ini tidak akan tampak bagi orang yang kurang memahami. Semangat itu urusannya dengan jiwa. Jika jiwa sakit, maka tubuh bisa sakit.

Sehat pada zaman dulu hanya diartikan dengan kondisi badan atau tubuh yang bugar. Seiring perkembangan zaman kata sehat tidak hanya untuk badan atau tubuh. Tapi untuk segala sesuatu yang bisa bekerja atau berlangsung dengan normal. Sebagai contoh, kendaraan yang mogok bisa dikatakan tidak sehat. Atau nilai mata uang yang tidak stabil juga bisa dikatakan sedang tidak sehat.

Sehat terambil dari Bahasa Arab “shihhah” dengan makna yang sama versi Bahasa Indonesia yaitu kemampuan untuk beraktivitas.

Sehat atau kesehatan menurut  WHO, “health is a state of complete physical, mental and social well-being and not merely the absence of diseases or infirmity (keadaan yang seimbang lagi sempurna baik fisik, mental dan sosial, tidak hanya bebas dari penyakit dan lemah)”.

Sehat menurut UU no. 23 tahun 1992 tentang kesehatan pasal 1 adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Seseorang baru dikatakan sehat jika semua unsur tadi terpenuhi. Jika salah satu saja ada yang kurang maka dia tetap dikatakan sakit.

Sehat menurut Majelis Ulama Indonesia sebagaimana hasil MUNAS Ulama tahun 1983 mendefinisikan sehat sebagai ketahanan jasmaniyah, ruhaniyah dan sosial yang dimiliki manusia sebagai karunia Allah yang wajib disyukuri, dijaga, dipelihara, dikembangkan serta diamalkan sesuai dengan tuntunan-Nya.

Sehat menurut Paune (1983), sehat adalah fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan diri (self care resources) yang menjamin tindakan perawatan diri (self care actions). Sumber perawatan diri mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap. Sedangkan tindakan perawatan diri merupakan perilaku yang sesuai dengan tujuan yang diperlukan untuk memperoleh, mempertahankan dan meningkatkan fungsi psikososial dan spiritual.

Dari berbagai pengertian kesehatan di atas diambil kesimpulan yaitu sehat adalah saat kondisi bada, jiwa, maupun sosialnya berimbang. Itu menjadi tujuan dan sekaligus kesempurnaan dari kesehatan itu sendiri. Mungkin dokter bisa memberikan terapi sehat jasmani. Tapi jika secara mental tidak sehat, maka tetap dia dikatakan sakit?

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment