Bentengi Umat Islam dari Pendangkalan Akidah, 84 Dai Muda Ikuti Diklat Dai Milenial Se-Jawa Timur

Bentengi Umat Islam dari Pendangkalan Akidah, 84 Dai Muda Ikuti Diklat Dai Milenial Se-Jawa Timur

Bentengi Umat Islam dari Pendangkalan Akidah, 84 Dai Muda Ikuti Diklat Dai Milenial Se-Jawa Timur

MALANG (Suaramuslim.net) – 84 dai milenial mengikuti diklat dai yang diselenggarakan Komite Dakwah Khusus (KDK) MUI Jawa Timur. Kegiatan yang dilaksanakan di kota Malang pada Sabtu (15/2) tersebut dibuka oleh Ketua Umum MUI Jatim, KH. Abdushomad Bukhari.

Saat menyampaikan materi, Kiai Shomad mengatakan bahwa tugas utama dai di era ini paling tidak adalah menjadikan dirinya sebagai penggerak, perancang dan pelaksana gerakan dakwah. Karena sejatinya dakwah itu harus dirancang. Dan saat ini para dai harus berdakwah literasi, harus menulis hingga menjadi buku.

Kiai Shomad yang juga Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat menegaskan bahwa tugas Komite Dakwah Khusus MUI dalam peran dakwah adalah membentengi kaum muslimin dari gerakan kesesatan dan pendangkalan akidah.

“Komite Dakwah Khusus juga diberi tugas pembinaan di masyarakat khusus. Harus langsung turun ke daerah-daerah yang rawan pendangkalan akidah,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komite Dakwah Khusus MUI Jatim, KH Imam Mawardli Ridlwan memaparkan bahwa diklat sebagai wadah silaturahim para dai baik yang dari utusan MUI kota kabupaten, BAZNAS-LAZNAS, pondok pesantren, ormas, pesma, organisasi kampus dan organisasi kepemudaan lainya.

“Para peserta diklat dai milenial telah merencanakan tugas tindak lanjut pasca diklat yaitu sebagai komunitas riset, EO dan Social Empowering. Diklat dai milenial diutamakan dalam pembekalan skill para dai dan sekaligus pembentukan jaringan,” katanya.

Sekretaris Komite Dakwah Khusus MUI Jawa Timur KH Ahmad Muwafiq Shaleh menjelaskan bahwa seluruh peserta diklat dai milenial akan mendapatkan tugas.

“Tiga tugas yang harus diemban, yaitu melaksanakan pendataan komunitas dan daerah, ini yang pertama. Yang kedua adalah para peserta secara jamaah menyelenggarakan kegiatan diklat dai milenial daerah masing-masing dan menjalankan pengabdian pemberdayaan komunitas, masyarakat atau umat,” jelasnya kepada Suaramuslim.net.

Saat menyampaikan materi, Sekretaris Umum MUI Jawa Timur menjelaskan karakter dai MUI Jawa Timur adalah wasathiyah. Yaitu dai yang tidak ekstrem kanan atau ekstrem kiri. Dai Milenial KDK MUI Jawa Timur berkarakter adil.

Diklat ini rencana akan diadakan setiap bulan di tempat yang berbeda. KH. Imam Mawardi Ridlwan menjelaskan, pada bulan Maret akan ada diklat dai milenial di UNESA Lidah Wetan Surabaya, para EO adalah peserta diklat dai milenial kali ini.

“Yang kedua para peserta akan diikutkan ToT dai milenial pada awal April 2020. Mereka yang lolos seleksi akan diberi hadiah jadi peserta ToT dai milenial. Yang ketiga para peserta dilibatkan dalam kegiatan pembinaan masyarakat muslim,” tutupnya.

Sumber: KDK MUI Jatim
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment