Berawal dari Berkah, Menuju Pernikahan yang Indah

Berawal dari Berkah, Menuju Pernikahan yang Indah

Berawal dari Berkah, Menuju Pernikahan yang Indah
Ilustrasi mempelai lelaki. (Ils: Dribbble/Ben Stafford)

Suaramuslim.net – Barakallahu laka wa baraka ‘alaika wa jama’a bainakuma fi khair. Sebuah doa yang diajarkan Rasulullah bagi pasangan yang baru menikah. Rasulullah menegur ketika ada sahabat yang mendoakan agar banyak anak pada pasangan yang baru menikah. Dan nabi mengajarkan doa keberkahan untuk mereka. Ya, berkah. Sebuah kata yang semoga dapat memperteguh keduanya baik saat suka maupun duka.

Persiapan utama dalam pernikahan adalah komitmen. Komitmen untuk menjadikan pernikahan sebagai perbaikan diri terus menerus. Sesudah kebenaran dan kejujuran, gejala awal dari barakah adalah mempermudah proses dan tidak mempersulit diri, apalagi mempersulit orang lain. Yang pertama kali akan tampak, sebagai gejala keberkahan adalah di saat kita jujur dan benar dalam bersikap pada Allah dan manusia.

Syekh Saleh bin Ahmad al-Ghazali menasihati, “Tidak cukup bagi dua orang yang telah menjadi suami dan istri untuk puas dengan keshalihan yang ada pada masing-masing mereka. Lebih dari itu wajib juga bagi keduanya untuk berpikir dan berusaha menciptakan generasi yang salih pula. Kemudian, mereka juga turut serta membantu umat untuk membuat kesalihan itu jamak di tengah masyarakat.”

Siapa pun yang menjadikan pernikahan sebagai salah satu sarana untuk beribadah kepada Allah, sudah seharusnya kedekatan kepada Allah, setelah ikatan pernikahan itu terjalin, akan semakin meningkat. Suami istri akan saling mengingatkan untuk meningkatkan iman dan takwa serta berkomitmen membangun ketaatan beribadah dalam keluarga.

Karena ibadah artinya ketundukan. Ketundukan sejak langkah awal mendirikan rumah tangga. Kelak, jika pun terjadi permasalahan, mereka akan mudah menyelesaikannya, karena semua telah memiliki ruh ketundukan yang sama. Tunduk kepada peraturan dari Allah dan Rasul-Nya.

Barakah adalah hadirnya nilai-nilai kebaikan di tiap kondisi. Barakah adalah semakin terpujinya diri di sisi Ilahi Rabbi. Barakah adalah ketika tertegak nilai-nilai kesalihan di kala kita berdiri, duduk merenung atau berbaring meniti mimpi.

Di saat apa pun barakah itu membawakan kebahagiaan. Sebuah letup kegembiraan di hati, kelapangan di dada, kejernihan di akal, dan rasa nikmat di jasad. Barakah itu memberi suasana lain dan mencurahkan keceriaan musim semi, apa pun masalah yang sedang membadai rumah tangga kita. Barakah itu membawakan senyum meski air mata menitik-nitik. Barakah itu menyergapkan rindu di tengah kejengkelan. Barakah itu menyediakan rengkuhan dan belaian lembut di saat dada kita sesak oleh masalah.

Komitmen untuk mengawali pernikahan hanya dengan sesuatu yang berkah, sesuatu yang membuat Allah, Rasul serta orang tua rida. Komitmen untuk benar-benar menjaga diri dari rambu-rambu yang telah ditetapkan Allah, semua menjadi akhir yang indah. Kala pasangan serta keluarga benar-benar menjadi penyejuk mata, labuhan surga sebelum surga yang sebenarnya. Wallahu a’lam bishawab. 

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment