Berdoa Bisa Umrah, Allah Kabulkan Lewat Wisuda Tahfiz Griya Al Qur’an

Berdoa Bisa Umrah, Allah Kabulkan Lewat Wisuda Tahfiz Griya Al Qur’an

Wisuda yang digelar Griya Al Qur'an Bertempat di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya digelar pada hari Ahad (22/9). Foto: Humas Griya Al Qur'an

SURABAYA (Suaramuslim.net) – Kekuatan doa memang tiada tandingannya. Tidak disangka, Majelis Pecinta Al Qur’an yang digelar Ahad (22/9) lalu, ternyata menjadi pintu dikabulkannya impian dan harapan Maziatus Sholichah untuk pergi ke tanah suci.

Maziatus Sholichah adalah satu dari ratusan wisudawan Wisuda Akbar Griya Al Qur’an angkatan 8 yang digelar dalam Majelis Pecinta Al Qur’an di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya.

Ia mendaftar dan sudah menyetorkan 30 juz hafalannya di hadapan para ustaz Griya Al Qur’an.

Pagi itu, sebelum berangkat ke prosesi wisuda, gadis yang biasa dipanggil Zia itu bingung memilih kerudung yang akan dipakainya dalam proses wisuda. Tak lama kemudian, ibunya menyarankan memakai kerudung hasil pemberian Pak dhenya, oleh-oleh dari umrah setahun lalu.

Setelah memakai, ia bercermin. 

“Saat bercermin, saya merasa seperti orang yang akan berangkat umrah,” ujar hafizah ini. Setelah itu, ia bersiap berangkat. Ia menunggu di depan rumah Pak dhe, yang kebetulan tetangga depannya.

Tiba-tiba saja, Bu dhenya muncul menyapa. Zia membalas sapaan.

“Bu dhe, niki kados tiang berangkat umroh ngge pakaiane. Njenengan doakan kulo ngge Bu Dhe (tante, ini seperti orang yang akan berangkat umrah ya pakaiannya. Mohon doakan saya ya tante),” sapanya.

Di Luar Rencana

Siapa sangka, doa yang spontan diucapkan itu, ternyata dikabulkan Allah subhanahu wa ta’ala. Nur Hasan, Direktur Operasional Griya Al Qur’an bercerita tentang bagaimana tiba-tiba ada orang yang mendonasikan hadiah umrah untuk Zia.

“Ini di luar rencana, tidak ada dalam rundown acara kami ada pemberian hadiah umrah. Allah yang menggerakkan donatur, yang membuat kami memilihnya, Allah yang mengatur semuanya,” katanya.

Hasan kemudian bercerita bahwa saat ia hendak berjalan menuju toilet, ada seorang ibu yang tergopoh-gopoh menghampiri. Ia mengatakan akan memberi hadiah umrah kepada dua orang, satu untuk salah satu pengajar Griya Al Qur’an yang sudah dipilih ibu itu. Satu lagi terserah diberikan ke siapa.

“Subhanallah, semoga Allah memberikan keberkahan melimpah pada ibu itu. Kemudian, kami bersama panitia yang lain memilih Maziatus Sholichah, karena beliau ini sudah menyetorkan 30 juz hafalannya dan mutqin, tanpa salah,” ujarnya.

Tiba lah saat penyerahan hadiah umrah. Nama Maziatus Sholichah dipanggil untuk tampil ke panggung. Ia tak menyangka, pemanggilannya ke depan itu adalah pengumuman bahwa ia akan berangkat ke tanah suci.

“Saya kira, akan dites, ditanya-tanya lagi disuruh sambung ayat. Mendengar kabar saya umrah, saya seperti tidak percaya,” akunya.

Di depan ribuan hadirin, alumnus STAI Sabilul Muttaqin Mojokerto ini terdiam beberapa saat, menunduk dan menangis. Tak percaya jika doanya pagi tadi segera dikabulkan Allah ta’ala.

Tak hanya itu, Griya Al Qur’an menawarkannya bergabung menjadi salah satu pengajar. 

“Insya Allah saya akan bergabung di Griya Al Qur’an. Saya melihat Griya Al Qur’an ini modern, saya tertarik bergabung. In syaa Allah sepulang dari MTQ nanti,” ujar  gadis yang juga peserta MTQ yang mewakili Sidoarjo ini.

Kontributor: Wirawan Dwi
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment