Bertengger Di Atas Syekh Yusuf Qardhawi

Bertengger Di Atas Syekh Yusuf Qardhawi

Bertengger Di Atas Syekh Yusuf Qardhawi

Suaramuslim.net – Pengaruh atau dalam bahasa Inggris disebut “Influence” terkadang dipasangkan dengan kekuatan yang dalam bahasa inggris disebut “Power”. Prinsipnya begini: punya power, maka ada pengaruh. Bukankah begitu? Tidak punya power, bersiaplah dipandang sebelah mata oleh orang sekitar.

Dengan pundi-pundi uangnya, konglomerat punya pengaruh kepada orang sekitarnya, bahkan terhadap pemuka agama, aparat hukum dan presiden sekalipun. Contohnya mantan Ketua DPR RI, Setya novanto. Padahal berstatus narapidana, tetapi di dalam penjara bertabur aneka kemewahan. Bagaimana bisa begitu? Dia punya harta miliaran dan koneksi politik. Semasa belum berstatus narapidana, Setya mampu mendapat kartu tanda anggota (KTA) Ormas terbesar. Sementara Mantan hakim MK dan putri sulung mantan Presiden RI ke 4 belum memiliki KTA.

Seorang penulis dengan ide-ide brilian yang ia tuangkan dalam artikel, makalah hingga disertasi punya pengaruh nyata terhadap para pembaca karyanya. Ingat Sayyid Qutub? Beliau sudah tenang di alam barzah, tetapi karya monumentalnya tetap dibaca aktivis dakwah, mahasiswa pascasarjana dan orientalis. Pengaruh karya tulis Sayyid Qutub terasa hingga kini terutama di alam pikiran anak-anak rohis bahkan sebuah partai dakwah. Kata-katanya yang paling inspiratif, “Sebutir pelurumu yang menembus kepalaku hanya akan membunuhku, tetapi tulisan dan buah pikiranku akan menembus jutaan kepala orang“.

Nah, berkaitan dengan “pengaruh”, baru saja Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISCC) menobatkan tokoh dari negeri dekatnya Singapura sebagai 50 tokoh muslim berpengaruh. Namanya bersanding dengan Habib Umar (Yaman), Syeikh Zayed, Raja Salman (Saudi), Raja Abdullah II bahkan Syeikh Ali jumah (ulama asal Mesir). Entah apa yang dijadikan tolok ukurnya. Ajaibnya lagi, namanya bertengger di atas Syekh Prof. Dr Yusuf Qardhawi.

Bagi yang akalnya berfungsi dengan baik, maka gelar “berpengaruh” itu jelas salah alamat. Pasalnya, power atau kekuatan pun tidak ia miliki. Fakta tak terbantahkan, saat memilih wakil, ia tidak berdaya dengan kehendak elite-elite di belakangnya. Elite-elite yang dimaksud adalah bos media, ibunya Puan sampai pucuk pimpinan Ormas. Tak heran hingga kini citra sebagai “Petugas partai” masih melekat kepadanya.

Empat tahun lebih bersamanya, pengaruh yang dirasakan rakyat diantaranya :
1) menjamurnya tenaga kerja asal Tiongkok
2) ekonomi lesu sehingga daya beli rakyat menurun
3) tarif listrik dan tol kian meroket
4) rakyat dibebani aneka pajak
5) kurs rupiah meroket diatas 15 ribu per dolar
6) media dan tokoh muslim yang kritis langsung dilibas

Seorang pemimpin yang tidak punya power, otomatis tidak punya pengaruh bagi rakyat, menteri-menterinya, dan terlebih lagi di hadapan pemimpin negara asing. Pemimpin negara asing takkan menggubris pidatonya. Kalau pun mereka tepuk tangan dan memuji, itu sandiwara belaka.

Bagi agama yang dia anut pun tidak berdampak apa-apa. Ada masjid dibakar, pelaku yang membakar malah diajak makan-makan di istananya. Akhirul kalam, “Lantas apa gunanya dia hidup?” tanya si fulan. Saya jawab, “Sebagai bukti nubuwah Rasulullah saw tentang Ruwaibidhah“. Siapakah Ruwaibidhah itu? Dari Abu Hurairah: “Akan menimpa manusia tahun-tahun penuh dusta. Dimana pendusta dibenarkan dan yang benar didustakan; si pengkhianat diberi amanah dan si (pemegang) amanah (malah) dikhianati. Pada masa tersebut si Ruwaibidhah (orang yang pandai mengumbar kata-kata) ikut serta (berpartisipasi aktif) untuk berbicara. Para sahabat pun bertanya: Siapakah Ruwaibidhah itu? Rasululllah shallallâhu ‘alaihi wa sallam pun menjawab: “(Dia) adalah (seseorang) manusia (yang) bodoh yang memegang jabatan publik.” (Hadits Riwayat Ibnu Majah).

Wallahu’allam*

Kontributor: Fadh Ahmad Arifan 
Editor: Oki Aryono

*Opini yang terkandung di dalam artikel ini adalah milik penulis pribadi, dan tidak merefleksikan kebijakan editorial Suaramuslim.net

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment