Suaramuslim.net – Seorang teman yang menjadi guru besar FK Unair Surabaya mengirim artikel ke saya berjudul “Hebat dan Jahatnya Kapitalisme oleh Para Kapitalis”, disertai pertanyaan kepada saya bagaimana Islam bisa mengatasinya. Tulisan ini adalah jawaban saya akan pertanyaan tersebut.
Begitulah memang kapitalisme, menghisap sumber daya alam (SDA) dunia melalui berbagai mekanisme atau rekayasa. Dari sejarah persaingan sistem ekonomi global, praktek Kapitalisme itu sempat dikritisi dan diberi konsep alternatifnya oleh Karl Marx dengan konsep baru yang diberi nama Komunisme. Inti dari sistem ini adalah bahwa penguasaan dan pengelolaan ekonomi harus oleh negara, yang akan diwaliki penguasa formalnya.
Ternyata konsep Komunisme runtuh oleh dua hambatan besar yang tidak diduga sebelumnya, yaitu kian kuatnya keinginan rakyat untuk memiliki hak milik sendiri, dan ternyata si pemegang amanah kekuasaan negara juga melakukan berbagai kekeliruan termasuk manipulasi materialistik. Maka lalu terjadi perubahan dalam konsep Komunisme, secara politik tetap terkendali dalam bentuk negara dengan sistem satu partai, sedangkan dalam praktek ekonominya meniru model Kapitalisme. Maka ujungnya ya sama saja, berebut kue SDA dan rekayasa mengkooptasi penguasa negeri sasaran yang kaya SDA tapi lemah moral dan kemampuan Iptek.
Nah bagaimana solusinya dari pandangan Islam? Pertama harus dicari titik kritisnya dulu, yaitu kepemimpinan negara harus diambil alih oleh figur mukmin yang kuat kemampuan sains-teknologi dan manajemen. Bagaimana figur seperti itu bisa menjadi pemimpin formal di negerinya?
Sayangnya sejauh ini belum banyak ulama, kiai, ustadz, bahkan cendekiawan muslim yang sadar dan faham akan jahatnya Kapitalisme dalam menghisap SDA. Kapitalisme itu dijalankan oleh sekelompok kecil manusia (para Kapitalis) dengan berbagai instrument rekayasa.
Mereka memulai aktifitas mengeruk harta melalui praktek perbankan dengan sistem riba, dilanjutkan dengan pasar modal, lalu bisnis korporasi skala global, dan ujungnya penguasaan negeri lemah melalui mekanisme politik. Caranya menjadikan antek mereka sebagai pimpinan negara dengan rezim bonekanya sehingga membuat kekayaan negara dengan mudahnya habis terserap asing melalui kebijakan-kebijakan formal penguasa. Bagaimana nasib rakyatnya? Rakyat akan kehabisan SDA dan hidup sebatas menjadi karyawan-buruh-budak bergaji pas-pasan tanpa kemampuan untuk bangkit lagi. Astaghfirullah.
Lanjut ke berita Bagaimana Islam Bisa Mengatasi Kapitalisme yang Jahat Tapi Cerdik (2)
Lanjut ke berita Bagaimana Islam Bisa Mengatasi Kapitalisme yang Jahat Tapi Cerdik (3)
Oleh : Fuad Amsyari, Ph.D
(Dewan Kehormatan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Pusat)