Beginilah Cara Mensyukuri Nikmat Tidur

Beginilah Cara Mensyukuri Nikmat Tidur

Beginilah Cara Mensyukuri Nikmat Tidur

Suaramuslim.net – Maha suci Allah yang telah menciptakan alam semesta secara seimbang. Jutaan benda langit beredar dalam garis edar yang persisi. Seimbang, tak berbenturan dengan garis edar yang satu dengan lainnya. Maha besar Allah yang telah menyeimbangkan suhu bumi dengan mengatur sedemikian rupa pergerakan bumi dan matahari. Maha bijaksana juga  Allah yang telah melengkapi siang dengan malam. Dan bagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah pulalah, manusia diberi kesempatan tidur untuk mengistirahatkan tubuh dan jiwanya.

Perihal tidur ini, secara tersurat Allah telah berfirman dalam surat Ar Rum ayat 23 yang artinya,

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah tidurmu di malam dan  hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.” 

Ternyata bagi Allah masalah tidur adalah hal yang begitu besar bagi Allah sang pencipta alam. Mengapa bisa disimpulkan demikian? Karena Allah menyebutkan sendiri pada awal ayat tersebut, bahwa tidur manusia di waktu malam atau siang adalah bagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah.

Sebelum dan  sesudah tidur kita diajarkan untuk membaca doa. Dalam doa tersebut dapat kita jumpai bahwa Allah menyandingkan tidur dan mati. Pada doa sebelum tidur, kita meniatkan hidup dan mati kita hanya untuk Allah. Sedangkan dalam doa setelah tidur kita memuji Allah yang telah menghidupkan kita setelah kematian kita.  Berdasarkan kedua hal tersebut di atas tak salah bila disebutkan bahwa tidur adalah prototipe kematian.  Allah telah membangunkan kita dari tidur kita. Allah telah memfungsikan kembali kesadaran dan indera kita setelah vakum tak bekerja selama kita terlena di alam mimpi.

Tidur merupakan aktivitas yang penting bagi manusia. Aktivitas ini merupakan kebutuhan manusia yang tak dapat ditinggalkan. Bahkan, dengan asumsi kebutuhan tidur manusia dewasa 8 jam per hari,  jika dikalkulasi kurang lebih sepertiga hidup ini kita gunakan untuk tidur. Bagi bayi malah hampir sepanjang hari digunakan untuk tidur.  Hal tersebut berkaitan dengan proses penyempurnaan fungsi organ tubuh. Dalam Surat Al Baqarah ayat 255, Allah menyebutkan bahwa Dialah yang tidak mengantuk dan tidak tidur.

Dapat tidur dengan nyenyak merupakan anugerah yang besar dari Allah SWT. Allah telah menginstal alarm di dalam tubuh manusia manakala butuh tubuh istirahat tidur, yaitu rasa kantuk yang ditandai menguap. Bayangkan andaikata tubuh kita sudah terasa penat, mata sudah terasa berat, namun kelopak mata menolak untuk dipejamkan. Yang terjadi adalah penderitaan. Siksa  demikian ini telah dialami oleh beberapa kalangan. Penderitanya dikenal mengalami insomnia.  Orang yang memiliki pola tidur buruk juga rawan terkena berbagai masalah kesehatan. Diantaranya adalah hipertensi, obesitas, depresi, dan sulit konsentrasi.

Ternyata tidur bukanlah urusan memejamkan mata belaka. Namun berbagai hal terjadi dalam tubuh kita. Saat tidur tingkat metabolisme kulit dipercepat dan produksi sel tubuh meningkat. Sejalan dengan itu, kerusakan protein akan berkurang.  Dengan kata lain, istirahat tidur yang cukup akan memberikan dampak positif bagi kesehatan kulit kita.

Kondisi rileks juga akan dialami oleh tubuh saat istirahat. Denyut jantung turun antara 10 – 30 denyut per menit. Hal ini berefek pada turunnya tekanan darah.  Darah akan mengalir dari otak, melemaskan arteri, dan membesarkan anggota tubuh. Sel-sel serta jaringan yang memecah lalu menjadi limbah beracun juga kurang aktif saat tidur. Hal ini memberikan kesempatan bagi jaringan yang rusak untuk memulihkan diri.

Sebagai umat Rasulullah, tentu kita ingin meniru cara beliau tidur. Dalam sebuah hadits diriwayatkan bahwa beliau tidur dalam posisi tubuh miring ke arah sebelah kanan tubuh. Posisi tidur seperti ini membuat jantung tidak tertimpa organ tubuh lainnya. Dan Rasulullah melarang tidur posisi telungkup. “Sesungguhnya cara tidur seperti ini tidak diridhai Allah, ” kata beliau. Tidur dengan posisi tengkurap memang berbahaya bagi tubuh. Posisi tengkurap akan menyusahkan proses pernapasan.

Demikian, semoga ungkapan nikmat Allah berupa tidur ini dapat membuat kita menjadi pribadi yang lebih bersyukur.

Oleh: Mohammad Efendi, S.S.*
Editor: Oki Aryono

*Pendidik di YLPI Al Hikmah

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment