Ratusan Pengungsi Rohingya Terima Manfaat Klinik Berjalan

Ratusan Pengungsi Rohingya Terima Manfaat Klinik Berjalan

Ratusan Pengungsi Rohingya Terima Manfaat Klinik Berjalan

Jakarta (Suaramuslim.net) — Ribuan pengungsi Rohingya hingga kini masih menempati kamp pengungsian di Cox Bazaar, Bangladesh. Dompet Dhuafa sebagai salah satu lembaga yang bergerak di bidang bantuan kemanusiaan, mengirimkan bantuan kemanusiaan baik layanan kesehatan, bantuan logistik, hingga pemasangan penjernih air di kamp pengungsian. Hingga kini, Dompet Dhuafa masih terus menurunkan bantuan kepada para pengungsi.

Pada Senin (12/03) yang lalu, Dompet Dhuafa bekerjasama dengan FORMASI SATU (Forum Komunikasi Masjid Indonesia Bersatu) Cibubur dan sekitarnya, melakukan pembagian logistik. Sebanyak 189 paket logistik didistribusikan di Camp Chakmar Khul. Isi paket tersebut antara lain beras, jagung, kentang, bawang, kunyit, garam, dan minyak goreng.

Menurut Sabeth Abilawa sebagai Direktur Program Dompet Dhuafa, penyaluran bantuan juga dilakukan dengan cara menggunakan klinik berjalan, atau yang disebut dengan mobile clinic yang telah diluncurkan sejak setahun yang lalu.

“Selain itu klinik berjalan Dompet Dhuafa yang sudah diluncurkan pada November 2017 yang lalu, hingga kini masih berjalan,” katanya dalam keterangaan tertulis yang dikirimkan ke Suaramuslim.net pada Selasa (13/3).

Kilinik berjalan tersebut merupakan hasil kerjasasama dengan sebuah lembaga lokal di Bagladesh yang bernama Antar.

“Klinik yang diberi nama Mobile Clinic Dompet Dhuafa ini diinisiasi bekerjasama dengan mitra lembaga setempat Antar. Klinik berjalan tersebut menjangkau hingga titik pengungsian terdalam dan melayani pengungsi secara rutin tiap minggunya. Mobile Clinic mengunjungi Camp Kutupalong dan melayani 231 orang pasien”, tambahnya.

Di lokasi yang lain, selama empat hari Dompet Dhuafa mengadakan pengamatan terhadap kondisi pendidikan pengungsi rohingya yang berada di Custom Camp, Uilkha, Chakmar Khul dan Jamtoli Camp. Proses pendidikan anak-anak berjalan sesuai dengan standar pendidikan dalam kondisi darurat.

Reporter: Ali Hasibuan
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment