Cara Menyimpan dan Memanaskan Makanan Sisa Lebaran yang Aman

Cara Menyimpan dan Memanaskan Makanan Sisa Lebaran yang Aman

Opor ayam kuning. Foto: masakapahariini.com

Suaramuslim.net – Memasuki hari kelima lebaran, biasanya kita sudah mulai bosan dengan makanan yang itu-itu saja. Sayangnya, karena kebanyakan memasak hidangan, mungkin beberapa dari kamu ada yang memiliki banyak sisa makanan lebaran.

Nah, ketimbang dibuang, kamu bisa menyimpan makanan sisa tersebut dan memanaskannya untuk kembali disantap di lain waktu.

Menyimpan dan memanaskan makanan lebaran yang aman dapat mencegah risiko munculnya penyakit. Meski dibolehkan, tetapi jangan sampai memanaskannya berkali-kali, misalnya sampai lebih dari tiga kali. Cukup lakukan pemanasan satu kali, lalu segera konsumsi bersama keluarga.

1. Pisahkan makanan dengan benar dalam wadah yang tertutup

Sebaiknya jangan terlalu lama membiarkan makanan sisa di udara terbuka karena bisa cepat bau dan basi. Kalau sudah nggak dimakan lagi, pisahkan makanan sesuai jenisnya dan tempatkan dalam wadah-wadah yang tertutup. Seandainya nggak punya wadah khusus, tempatkan aja makanan di dalam mangkuk dan tutupi bagian atasnya dengan piring.

2. Simpan dalam kulkas, pastikan suhu kulkas cukup dingin

Makanan yang disimpan di kulkas bisa bertahan hingga empat atau lima hari. Bahkan kalau disimpan di dalam freezer, bisa bertahan lebih lama lagi. Pastikan suhu lemari pendingin berada di angka 4-5 derajat celcius, sedangkan suhu freezer sebaiknya -18 derajat celcius. Letakkan wadah-wadah makanan dengan memberi sedikit jarak di antaranya untuk mempermudah proses pendinginan.

3. Beri label

Cara menyimpan makanan sisa lebaran lainnya yang perlu diperhatikan adalah jangan lupa memberi label pada tiap-tiap wadah makanan yang disimpan. Label tersebut berisi nama makanan serta tanggal kapan makanan tersebut disimpan.

Hal tersebut akan membantu kamu mengetahui isi dari setiap wadah dan sudah berapa lama kamu menyimpannya di dalam kulkas.

4. Panaskan sisa makanan dengan tepat

Jangan sekali-kali kamu langsung mengguyurkan air panas ke makanan yang masih beku. Pasalnya, hal tersebut berpotensi mempercepat perkembangbiakan bakteri dan kuman di makanan.

Sebelum disantap, makanan beku sebaiknya dibiarkan di suhu ruang terlebih dulu sampai keadaannya agak mencair, baru dipanaskan. Jika kamu ingin metode yang lebih cepat, kamu bisa langsung menggunakan microwave dengan suhu tinggi atau dikukus dalam panci yang panas.

Bahaya terlalu sering memanaskan makanan lebaran

Makanan yang dipanaskan berulang-ulang akan membuat sejumlah nutrisi berkurang, bahkan berubah menjadi bahaya bagi tubuh.

Contoh pertama, saat memanaskan sayuran hijau. Memanaskan sayuran hijau dapat menyebabkan nitrat terurai dan menjadi nitrit. Nitrit dapat menjadi toksin atau racun untuk tubuh.

Contoh selanjutnya adalah jamur. Jamur mengandung protein kompleks yang berubah strukturnya ketika dipanaskan berulang. Hal ini akan berisiko buruk untuk kesehatan pencernaan dan jantung.

Ketiga, memanaskan opor ayam. Setelah didinginkan, komposisi protein dalam ayam akan berubah ketika dipanaskan kembali. Reaksi negatif di antara molekul protein bisa mengakibatkan masalah pencernaan.

Pemanasan berulang juga dapat memengaruhi minyak yang terkandung di dalamnya. Bila minyak dipanaskan dengan suhu yang tinggi dalam waktu yang panjang, dapat menyebabkan terbentuknya aldehid. Senyawa ini sudah terbukti berhubungan dengan peningkatan risiko kanker dan penyakit lainnya.

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment