Darurat Perlindungan Anak di Jawa Timur

Darurat Perlindungan Anak di Jawa Timur

Darurat Perlindungan Anak di Jawa Timur

Suaramuslim.net – Runtutan kejadian kasus kekerasan dan pencabulan siswa sekolah yang memprihatinkan dunia pendidikan telah terjadi akhir-akhir ini. Kasus kekerasan dan pencabulan telah terjadi dengan korban 25 siswa di Surabaya, 36 siswa di Jombang dan kasus kekerasan lainnya.

Dewan Pendidkan Provinsi Jawa Timur mensinyalir bahwa kasus-kasus tersebut dipicu oleh beberapa faktor: melunturnya etika dan moral beberapa pendidik, lemahnya pengawasan sekolah, tidak kondusifnya lingkungan sekolah dan masyarakat sekitar, serta lemahnya kebijakan pemerintah daerah untuk monitoring evaluasi pendidik dan aparat sekolah. Untuk merespon kejadian-kejadian tersebut dan menjaga etika serta moralitas pendidikan di Jawa Timur, maka Dewan Pendidikan Provinsi Jawa Timur perlu menyampaikan beberapa hal:

  1. Menyatakan keprihatinan yang mendalam dan simpati kepada para siswa yang menjadi korban, orang tua, dan keluarganya;
  2. Memohon aparat kepolisian dan pihak berwenang lainnya untuk mengusut tuntas kasus-kasus tersebut dan memprosesnya sesuai dengan hukum yang berlaku;
  3. Meninta kepada pihak sekolah dengan bantuan orang tua dan keluarganya untuk memulihkan kondisi psikologi korban;
  4. Mendorong Dinas Pendidikan Daerah untuk segera melakukan upaya meningkatkan etika dan moralitas pendidik dan aparat sekolah serta menjadikan salah satu kriteria penting dalam melakukan evaluasi kinerja pendidik dan aparat sekolah;
  5. Mendorong Pemerintah Daerah agar melakukan penguatan kembali kemampuan tanggung jawab pendidik dan aparat sekolah melalui program pembiasaan pendidikan karakter;
  6. Mendorong sekolah menerapkan sekolah ramah anak dan membangun komitmen bersama-sama dengan orang tua serta masyarakat sekitar;
  7. Meminta pemerintah dan penyelenggara pendidikan meningkatkan pengawasan dengan memfasilitasi sekolah dengan alat pemantau CCTV.

Sumber: Pers Release Dewan Pendidikan Jawa Timur (No: 008/DP-Jatim/II/2018)
*Ditulis di Surabaya, 23 Februari 2018

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment