Suaramuslim.net – Kunjungan Kerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ke Maroko dan Turki pada 17-22 April 2018 menarik perhatian publik dan menjadi perbincangan hangat di Indonesia. Terutama terkait pertemuan Anies Baswedan dengan Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan pada Jum’at (20/4).
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, menyampaikan kebanggaannya atas pertemuan antara Anies dan Erdogan itu. “Bahwa para pejabat saling bertemu berkomunikasi ya memang harus begitu,” kata Hidayat Nur Wahid dilansir dari Kumparan.
Bahkan politisi Partai Demokrat Taufiqurrahman menyebut Anies Baswedan seperti gubernur rasa presiden karena disambut oleh kepala negara lain.
“Bagi saya ini seperti gubernur rasa presiden. Anies membawa jabatan sebagai Gubernur DKI atas undangan Wali Kota Istanbul, tetapi mendapat sambutan yang hangat begitu dari seorang presiden di negara Turki,” kata Taufiqurrahman dalam keterangan tertulisnya.
Bertemu Erdogan
Saat tiba di Istanbul Turki pada Jum’at (20/4) Anies Baswedan disambut oleh Presiden Recep Tayyib Erdogan jelang Shalat Jum’at dan menunaikan Shalat Jum’at bersama di Masjid Ayyub al-Anshari atau Eyüp Sultan.
“Presiden Erdogan mengajak saya shalat persis di sampingnya; saya berdiri diapit beliau dan Menteri Energi Berat Albayrak di shaf terdepan” kata Anies dalam keterangan tertulisnya.
Selesai shalat Jumat, Anies menceritakan diajak Erdogan ke ruang kecil dekat Makam Abu Ayyub al-Anshari, lalu Erdogan membaca Surat Yasin diikuti yang lain yang berada di ruangan tersebut.
“Di ruang kecil itu, kami duduk dengan tenang dan khusyuk. Lalu Presiden Erdogan memulai dengan membaca Surat Yasin dan kami ikut membaca, kemudian seorang imam menunjukkan suatu barang yang dibungkus kain berlapis botol kecil yang kacanya amat bening dan di dalamnya terlihat sehelai rambut” jelas Anies.
Kemudian Erdogan membacakan Al Fatihah dan pembuka Surat Al Baqarah lalu mencium botol tersebut kemudian memberikannya kepada Anies Baswedan untuk dicium.
“Semua masih hening, suasananya menggetarkan. Bulu kuduk terasa berdiri; apapun sebabnya tapi faktanya adalah terasa merinding. Tahukah apa isinya? Botol yang bening itu menyimpan sehelai rambut dari janggut Rasulullah SAW, sebuah pengalaman luar biasa” papar Anies.
Mengisi Kuliah Umum di Bahçeşehir University
Selepas menunaikan Shalat Jum’at, Anies bertolak ke Bahçeşehir University di Istanbul untuk memberikan kuliah umum atas undangan Duta Besar Turki untuk Indonesia HE Mehmed Kadri Sander Gurbuz.
“Ketika masuk ruangan, ternyata kuliah umumnya bukan dihadiri mahasiswa, tetapi para guru besar dan dekan di kampus” kata Anies.
Dalam diskusi itu, Anies menyebut saling tukar pikiran dengan spektrum tema yang amat luas, dari soal sistem logistik, smart city, konsep pendidikan, perbankan syariah, hingga soal kehadiran kekuatan Tiongkok di Asia dan soal keseimbangan kekuatan militer di Asia.
Belajar Pengelolaan Air Bersih
Pada Sabtu (21/4) Anies bertemu dengan Direktur Jenderal Istanbul Water and Waste Management (ISKI) Fatih Turan di Istanbul, untuk bertukar pikiran dan pengalaman sistem pengelolaan air bersih.
“Sejak awal tahun 2000, Istanbul mampu mengelola pelayanan baik. Saat Recep Tayyip Erdogan masih menjadi Walikota Istanbul, perbaikan pengelolaan air di Istanbul dimulai dan diteruskan sampai saat ini” jelas Anies.
Anies menyebut ia mendapatkan pengetahuan baru dalam pembangunan pelayanan air kepada masyarakat yakni perencanaan, pelaksanaan sesuai perencanaan, pelayanan kepada masyarakat dan kepemimpinan yang memastikan tiga poin sebelumnya terlaksana dengan baik.
Menjajaki Sister City dengan Istanbul
Selama di Turki Anies Baswedan menjajaki kerjasama sister city antara Jakarta dan Istanbul. Anies bertemu intens dengan Walikota Istanbul HE Mevlut Uysa pada Ahad (22/4) membahas kerjasama di bidang pengelolaan air, preservasi bangunan bersejarah, meningkatkan pariwisata dan transportasi publik.
Anies juga belajar kesuksesan Walikota Istanbul dalam penataan pedagang kaki lima (PKL) di Grand Bazaar Istanbul. Grand Bazaar Istanbul terdiri dari 3.000 toko yang dapat menarik pengunjung sebanyak 250.000 – 400.000 setiap harinya.
“Istanbul sebagai sister city siap membagi ilmu dan pengalamannya kepada saudara jauhnya, Jakarta, dan demikian pula sebaliknya” ungkap Anies.
Anies juga menyebutkan bahwa Istanbul sedang merancang pertukaran budaya dengan mega cities, yaitu kota-kota yang mempunyai populasi di atas 10 juta jiwa, dan Jakarta termasuk di dalamnya.
Berkunjung Ke Fasilitas Sosial Logistics Support Center
Anies juga mengunjungi Logistics Support Center di Istanbul dan Beltur, sebuah Badan Usaha Milik Daerah di sektor bisnis pariwisata dan kuliner. Perusahaan ini menyediakan kuliner khas Turki di tempat-tempat strategis dengan kualitas masakan no. 1 dan harga yang terjangkau, juga bersiaga jika ada bencana alam untuk menjadi dapur umum untuk menyalurkan bantuan ke lokasi bencana.
“Beberapa fasilitasnya dapat digunakan untuk acara pernikahan juga, lokasinya strategis berada di pusat kota dan di pinggir selat Bosphorus, lokasi utama di kota Istanbul” kata Anies.
Setelah hampir sepekan melakukan lawatan ke Maroko dan Istanbul, Anis Baswedan tiba di Jakarta pada Senin (23/4) sore.
Penulis: Ahmad Jilul Qur’ani Farid
Editor: Muhammad Nashir