SURABAYA (Suaramuslim.net) – Musibah jatuhnya pesawat terbang kembali terjadi di Indonesia, Senin (29/10) Pesawat Lion Air JT 160 yang mengangkut 189 jiwa mengalami kecelakaan dan jatuh di perairan Karawang. Saat ini, Selasa (30/10) tim Basarnas masih melakukan pencarian terhadap korban, puing pesawat dan box hitam pesawat.
Mungkin setelah kejadian ini ada trauma tersendiri bagi masyarakat Indonesia untuk menaiki pesawat, terlebih pesawat sama yang kemarin mengalami kecelakaan.
Sebenarnya kecelakaan bisa diantisipasi oleh pemilik kendaran, masyarakat yang akan menaiki, dan kesiapsiagaan apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Namun bila sudah menjadi takdir bahwa kecelakaan akan terjadi, manusia bisa apa?
Naik mobil, sepeda motor, kereta api, pesawat terbang, kapal laut, semua ada resikonya, bukan berarti naik kereta api lebih aman dari pada naik pesawat terbang. Kita bisa melihat beberapa kali kejadian kereta api kecelakaan. Artinya semua kendaraan mempunyai resiko yang sama dalam kecelakaan.
Di dalam ajaran Islam, selalu diajarkan doa sebelum melakukan perjalanan jauh agar dimudahkan semuanya. Memohon kemudahan dalam segala urusan dan dijauhkan dari bahaya yang mungkin datang di tempat tak terduga.
Sebelum naik kapal, doa yang harus dibaca adalah:
بِسْمِ اللهِ مَجْرَاهَا وَمُرْسَهَآاِنَّ رَبِّىْ لَغَفُوْرٌرَّحِيْمٌ
Bismillaahi majreehaa wa mursaahaa inna robbii laghofuurur rohiim
Artinya :
“Dengan nama Allah yang menjalankan kendaraan ini berlayar dan berlabuh, sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”
Doa khusus naik kapal di atas merupakan doa yang dipanjatkan oleh Nabi Nuh pada saat mengendarai kapalnya yang diabadikan dalam Al-Qur’an Surat Al-Huud ayat 41.
وَقَالَ اَرْكَبُوا فِيهَا بِسْمِ اللَّهِ مَجْرَاهَا وَمُرْسَاهَا ۚ إِنَّ رَبِّي لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
Artinya:
Dan Nuh berkata: “Naiklah kamu sekalian ke dalamnya dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya”. Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. Hud: 41)
Untuk doa naik pesawat atau kapal terbang bisa juga membaca doa naik kendaraan umum di atas karena pesawat juga merupakan kendaraan, bisa pula setelah itu dilanjutkan membaca doa naik kapal.
Doa ini bersumber dari Al-Qur`an, surat Huud (11) ayat 41. Di zaman Rasulullah SAW, doa ini hanya doa naik kendaraan laut, lalu setelah ada pesawat terbang, doa ini juga dipakai untuk naik pesawat terbang.
Secara umum, diawali atau dilengkapi dengan doa naik kendaraan, termasuk naik kendaraan udara (pesawat) dan kendaraan laut (kapal laut).
Berikut doanya:
سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ
Artinya: “Maha Suci (Tuhan) yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami.” (Hadis riwayat Abu Dawud).
Itu adalah doa yang harus dipersiapkan untuk menaiki kendaran darat maupun laut. Memang bila ditakdirkan sesuatu akan terjadi, pasti terjadi, namun bukankah dengan berdoa bisa menolak bala?
Reporter: Teguh Imami
Editor: Muhammad Nashir