Dukung OPOP di Jatim, Unusa Resmikan ’Center of Humane Entrepreneur Development’

Dukung OPOP di Jatim, Unusa Resmikan ’Center of Humane Entrepreneur Development’

Dukung OPOP di Jatim, Unusa Resmikan ’Center of Humane Entrepreneur Development’
Rektor Unusa Prof Jazidie, Presiden ACSB Hermawan Kertajaya, Ketua Yarsis Surabaya Prof Mohammad Nuh, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Presiden ICSB Ahmed Osman, meresmikan OPOP Training Centre di Unusa, Kamis (22/8/29).

SURABAYA (Suaramuslim.net) – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) meresmikan Center of Humane Entrepreneur Development.

Peresmian yang menandai Unusa sebagai kampus yang mengembangkan kewirausahaan dan memiliki dampak sosial tersebut dihadiri oleh Presiden International Council for Small Business (ICSB) dari Mesir, Ahmed Mohamed Osman dan pengagas Human Entrepreneurship, Prof Ki-Chan Kim dari Korea, Kamis (22/8) siang.

Hadir dalam kesempatan tersebut Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Chairman ICSB Indonesia Hermawan Kertajaya, Ketua Yarsis Prof Mohammad Nuh, dan beberapa bupati serta rektor perguruan tinggi negeri dan swasta di Jatim.

Selain menyaksikan peresmian Center of Humane Entrepreneur Development, Gubernur Khofifah juga menandatangani peresmian One Pesantren One Product (OPOP) Training Center yang berada di Kampus Unusa.

Gubernur berharap Unusa menjadi kampus yang mampu ikut menggerakkan pertumbuhan ekonomi di Jatim.

“Sesuai namanya yang mengusung nama besar NU, keberadaan kampus Unusa diharapkan dapat berkontribusi positif bagi masyarakat Jawa Timur, khususnya warga Nahdliyin,” ujar Khofifah.

Center of Humane Entrepreneur Development merupakan konsep kewirausahaan yang dikembangkan oleh Prof Ki-Chan Kim dari Korea bersama Tim Indonesia yang diketuai Jacky Mussry, Dekan MarkPlus Institute.

Kim membagi definisi kewirausahaan ke dalam tiga kategori.

Pertama, entrepreneurship 1.0, yaitu pengusaha yang bekerja untuk dirinya sendiri demi mencari nafkah pribadi. Kedua, entrepreneurship 2.0, adalah pengusaha yang bekerja untuk sebuah organisasi; dan ketiga, entrepreneurship 3.0 yang bekerja untuk masyarakat dan kemanusiaan.

Peresmian Center of Humane Entrepreneur Development menunjukan keseriusan Unusa dalam mengembangkan kewirausahaan berbasis teknologi yang memiliki dampak sosial.

“Sejalan dengan pelaksaaan entrepreneur plus (Enplus) yang telah memasuki tahun keempat, Unusa terus berkomitmen mengembangkan ke arah yang lebih memberikan dampak dan kemanfaatan kepada masyarakat,” kata Rektor Unusa, Prof. Achmad Jazidie dalam rilis yang diterima Suaramuslim.net.

Enplus merupakan nama kegiatan mahasiswa di Unusa yang tidak hanya mendorong jiwa kewirausahaan semata, tapi menumbuhkan jiwa wirausaha yang memiliki nilai-nilai jiwa keabadian yang secara eksplisit disertai nilai-nilai keislaman.

“Bagi Unusa tidak cukup entrepreneur dalam pengertian yang lazim. Wirausaha yang mulia adalah yang sadar bahwa sebagian keuntungan yang didapat dari usahanya merupakan hak orang lain. Sehingga bila nanti berusaha dan mendapatkan keuntungan, maka disadari dari awal bahwa sebagian dari keuntungan itu ada hak orang lain,” urai Rektor.

Peresmian ini, lanjut Rektor, untuk memberikan kekuatan tambahan bagi Unusa dalam menjalankan program Pemprop Jatim One Pesantren One Product (OPOP) yang telah dicanangkan gubernur bersama beberapa kepala dinas di Jatim.

“Sungguh sebuah kehormatan bagi Unusa dipercaya dalam mengembangkan salah satu fasilitas untuk bisa menggerakkan pertumbuhan ekonomi di masyarakat, utamanya di Jatim,” katanya.

Rektor berharap dengan peresmian dua fasilitas ini, dapat memicu semangat kewirausahaan mahasiswa Unusa dan melangkapi kegiatan Enplus yang sudah ada.

Sumber: Humas Unusa
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment