Ini Fakta Ilmiah di Balik Pengharaman Babi

Ini Fakta Ilmiah di Balik Pengharaman Babi

Ini Fakta Ilmiah di Balik Pengharaman Babi

Suaramuslim.net – Pengharaman terhadap babi sudah ditegaskan di dalam Al Quran. Bahkan, haramnya mengkonsumsi daging babi ini disebutkan empat kali. Ternyata, ada fakta ilmiah yang menyebabkan babi ini diharamkan di dalam Islam.

Penyebutan empat kali dalam Al Quran itu ada di surat Al Baqarah ayat 173, Surat Al Maidah ayat 3, surat Al An’am ayat 145 dan surat An Nahl ayat 115.

Salah satu fakta adalah babi suka memakan bangkai dan kotoran, baik itu kotorannya sendiri atau kotoran manusia. Tetapi, dari sekian banyak kebiasaan buruk babi ini, secara ilmiah daging babi memang tidak layak untuk dimakan. Berikut adalah fakta ilmiah terkait babi seperti yang dilansir tarbiyah.net.

Penelitian ilmiah modern di dua negara Timur dan Barat, yaitu Cina dan Swedia. “Daging babi merupakan penyebab utama kanker anus dan kolon.” Persentase penderita penyakit ini di negara negara yang penduduknya memakan babi, meningkat secara drastis, terutama di negara-negara Eropa, dan Amerika, serta di negara-negara Asia (seperti Cina dan India).

Konferensi Tahunan Sedunia tentang Penyakit Alat Pencernaan yang diadakan di Sao Paulo mengemukanan bahwa babi banyak mengandung parasit, bakteri, bahkan virus yang berbahaya, sehingga dikatakan sebagai Reservoir Penyakit. Gara-gara babi, virus Avian Influenza jadi ganas. Virus normal AI (Strain H1N1 dan H2N1) tidak akan menular secara langsung ke manusia. Virus AI mati dengan pemanasan 60°C lebih-lebih bila dimasak hingga mendidih.

Namun dalam tubuh babi, virus AI dapat melakukan mutasi dan tingkat virulensinya bisa naik hingga menjadi H5N1. Virus AI Strain H5N1 dapat menular ke manusia. Virus H5N1 ini pada 1968 menyerang Hongkong dan membunuh 700.000 orang (diberi nama Flu Hongkong).

Babi pun Memakan Kotorannya Sendiri

Mengonsumsi daging babi memiliki risiko terkena infeksi cacing pita (sistiserkosis). Karena daging babi mengandung benih-benih cacing pita dan cacing trachenea lolipia yang bisa berpindah ke tubuh manusia yang mengkonsumsinya.

Fakta lainnya, Prof. A.V. Nalbandov menyebutkan bahwa kantung urine (vesica urinaria) babi sering bocor, sehingga urine-nya merembes ke dalam daging.

Secara fisiologis, babi tidak mendukung untuk disembelih. Sebabnya, babi tidak memiliki leher. Sedangkan Islam mensyariatkan penyembelihan binatang pada lehernya.

Babi melahap makanan apa pun yang ada di depannya. Ia merupakan hewan paling rakus di dunia. Bahkan jika makanannya telah habis, ia memuntahkan makanan dalam perutnya dan memakannya kembali demi memuaskan kerakusannya.

Jika di depan babi ada sampah, ia akan makan sampah tersebut. Bahkan babi juga melahap kotoran. Hingga kotorannya sendiri pun dilahapnya.

Selain mengandung cacing pita (Taenia solium), babi juga mengandung cacing spiral (Trichinella spiralis), cacing tambang (Ancylostoma duodenale), cacing paru (Paragonimus pulmonaris), hingga bakteri kolera (Salmonella choleraesuis) dan virus kudis (Scabies).

Ditemukannya fakta DNA babi paling mirip dengan manusia, mengkonsumsi babi dapat dengan mudah menularkan perilaku buruk babi kepada manusia. Selain rakus, perilaku babi yang pernah diobservasi oleh Muhammad Abduh adalah tidak memiliki cemburu. Ketika dua ekor babi jantan dan seekor babi betina dimasukkan kandang, dua babi jantan itu tidak saling berebut tetapi justru saling membantu untuk mengawini babi betina.

Meskipun empuk, ternyata daging babi sulit dicerna oleh pencernaan manusia. Ini karena daging babi mengandung lemak berbahaya. Begitulah beberapa fakta tentang babi.

Kontributor: Yetty
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment