Generasi Milenial Itu ya Generasi Pencipta

Generasi Milenial Itu ya Generasi Pencipta

Generasi Milenial Itu ya Generasi Pencipta
Archie Wirija, pendiri Quran Indonesia Project. (Foto: Dream.co.id)

Suaramuslim.net – Istilah generasi milenial belakangan selalu dikaitkan dengan tema teknologi. Mereka begitu lihai dalam menciptakan inovasi baru melalui teknologi untuk berbagai tujuan, baik sosial, pendidikan maupun komersil. Lantas, siapa generasi milenial itu sebenarnya?

Milenial atau diistilahkan dengan generasi Y merupakan kelompok orang yang lahir setelah generasi X, yaitu kelahirannya antara tahun 1980-2000an. Ini berati saat ini mereka telah mencapai umur 17 hingga 37 tahun. Generasi milenial erat kaitannya dengan teknologi. Karena pada saat itu bermunculan teknologi baru, seperti tv berwarna, handphone, serta internet. Tidak heran jika pengguna internet atau media sosial di Indonesia didominasi oleh kalangan milenial.

Poin menarik dari generasi milenial adalah kemahirannya menggunakan bahkan menciptakan teknologi. Mereka dikenal sebagai generasi pencipta alias sang kreator. Ciri utamanya adalah lahirnya entepreneur baru yang memanfaatkan teknologi di kalangan pemuda. Achmad Zaky (Bukalapak), Nadiem Makarim (Gojek), William Tanuwijaya (CEO Tokopedia), mereka adalah sebagian contoh dari sekian banyak orang yang sukses mengembangkan bisnis digital di usia muda.

Mereka yang lahir sebelum era milenial begitu mengandalkan daya ingat. Sistem pendidikan di Indonesia saat itu lebih mengutamakan metode hafalan dalam menyerap pelajaran. Siswa dinilai tingkat kepandaiannya berdasarkan nilai rapor yang didapat dari ujian pilihan ganda dan isian. Ijazah pun menjadi tolok ukur prestasi dan masa depan cerah bagi seseorang.

Sementara bagi generasi pencipta yang hidup di jaman milenial, inovasi menjadi poin utama. Lembaga pendidikan saat ini mulai merancang sistem pembelajaran yang menekankan kreativitas, berpikir kritis, dan pemberi solusi (problem solving). Seorang pakar menyebutkan bahwa generasi pencipta mempunyai 4 karakteristik utama (4C).

Pertama, rasa keingintahuan (curiousity). Generasi milenial memiliki daya imajinasi luas. Mereka memiliki kemauan besar untuk mengeksplorasi ide-ide menarik atau hal baru. Mereka juga begitu mudah beradaptasi dengan perubahan tren yang terjadi secara global.

Kedua, berpikir kritis (critical thinking). Generasi milenial terbuka dengan persoalan yang ada di sekelilingnya, baik sosial, ekonomi, politik dan budaya. Dari permasalahan yang ditemuinya itu, mereka lalu berpikir untuk menemukan solusi. Itulah mengapa bisnis digital yang saat ini mulai menjamur di Indonesia kebanyakan menawarkan solusi.

Ketiga, berkolaborasi (collaboration). Generasi milenial sadar bahwa kesuksesan didapat ketika seseorang melakukan kolaborasi dengan yang lain. Dengan bekerja sama (team work), mereka bisa mengembangkan jangkauan bisnisnya lebih cepat dan efisien dibandingkan kerja sendiri.

Terakhir, menciptakan (creating). Generasi milenial diakui punya daya cipta dan melakukan inovasi tinggi. Karakter ini pada dasarnya berkaitan dengan kebiasaan lain seperti dijelaskan sebelumnya, yaitu berpikir kritis, dan rasa keingintahuan tinggi. Dalam dunia profesionalitas, tren anak muda saat ini lebih suka pekerjaan yang dinamis dengan waktu tidak terikat. Itu semua mungkin terjadi dengan menjadi pengusaha. Jika dulu usai lulus kuliah kalangan pemuda bercita-cita bekerja di sebuah perkantoran, maka saat ini mereka berpikir untuk menciptakan lapangan pekerjaan melalui jalur bisnis kreatif.

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment