Gethuk, Jajanan Tradisional Warisan Nenek Moyang

Gethuk, Jajanan Tradisional Warisan Nenek Moyang

Gethuk, Jajanan Tradisional Warisan Nenek Moyang

Suaramuslim.net – Kreatifitas nenek moyang kita memang patut diacungi jempol. Banyak lahir kuliner khas Indonesia dari panganan singkong. Gethuk misalnya, makanan yang pernah menjadi judul lagu campursari ini memang sudah melegendaris di lidah bangsa Indonesia. Namun sayang, tak semua penikmatnya mengetahui asal usulnya.

Gethuk adalah makanan yang sudah ada sejak zaman penjajahan. Dilansir dari berbagai sumber, menurut filosofinya, gethuk adalah makanan yang sangat memiliki nilai kerakyatan karena terbuat dari singkong. Gethuk singkong melambangkan kesederhanaan dan mempergunakan potensi yang kita miliki secara aktif dan kreatif sehingga membuat kita lebih mandiri dalam berbagai macam situasi.

Makanan ringan yang terbuat dengan bahan utama ketela pohon atau singkong ini merupakan makanan yang mudah ditemukan di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pembuatan getuk dimulai dari singkong dikupas kemudian kukus atau perebusan, setelah matang kemudian ditumbuk atau dihaluskan dengan cara digiling lalu diberi pemanis gula dan pewarna makanan. Untuk penghidangan biasanya ditaburi dengan parutan buah kelapa.

Gethuk Disajikan dengan Variasi Baru

Kuliner khas Indonesia yang satu ini memang memiliki potensi untuk dimodifikasi.  Sejauh ini, gethuk telah dimodifikasi menjadi dua variasi gethuk. Pertama, getuk original atau getuk yang disajikan sesuai dengan versi aslinya. Getuk yang pada saat singkong yang sudah masak pada waktu suhu masih panas ditaburi potongan-potongan kecil gula jawa sehingga berwarna coklat tidak merata tumbukan getuk ini bentuknya kasar.

Kedua, Getuk lindri, adalah dengan cara singkong masak digiling halus dengan gula pasir, dibubuhi pewarna makanan dan vanili dan setelah itu dicetak kecil-kecil memanjang dan dirapatkan memanjang ini serupa dengan mie hingga berbentuk memajang dengan ketebalan sekitar 2cm lebar 4cm, setelah itu dipotong-potong berbentuk panjang sekitar 5cm dan lebar 4cm.

Di tengah perkembangan teknologi yang semakin maju,  kuliner khas Indonesia yang satu ini pun bak wartel yang juga ikut tergerus arus perkembangan zaman. Untuk mencicipi kuliner khas Jawa Tengah ini, Anda bisa mengunjungi kedai jajanan tradisional yang menjajakan berbagai kue tradisional.

Kontributor: Mufatihatul Islam
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment