JAKARTA (Suaramuslim.net) – Operasi Tangkap Tangan Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Bandung, Wahid Husen mendapat sorotan dari banyak pihak. Salah satunya dari aktivis Hak Asasi Manusia Hariz Azhar.

Melaui Akun Twitter pribadinya @haris_azhar mempertanyakan sikap Kemenkumham atas OTT tersebut.

“Sukamiskin, masalah di Lapas ini sudah dibongkar Tempo beberapa bulan lalu. respon Kumham apa? hanya bongkar bangunan dalam Lapas. Setelah ini praktik kolusif jalan lagi” kata Haris yang melampirkan sampul majalah Tempo yang mengulas praktek curang di Lapas Sukamiskin.

Dalam cuitan selanjutnya, Haris mengatakan Sukamiskin adalah lambang diskriminasi. Menurut Haris, Lapas-lapas yang lain ditangani secara buruk sementara itu Sukamiskin disulap seperti hotel mewah.

“Sukamiskin adalah simbol diskriminasi kebijakan dan praktik buruk Lapas di Indonesia. Isinya para koruptor, bergelimang uang. semua bisa dibeli dan dibayar. Walhasil Lapas rasa hotel” ungkapnya.

Dalam kesempatan lain Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak menilai tidak perlu ada lapas khusus bagi narapidana korupsi. Karena menurut Dahnil hal itu aakan membuat diskriminasi. Ia meminta agar para pelaku koruptor dijadikan satu sel dengan pelaku tindak kejahatan lainnya.

Reporter: Ali Hasibuan
Editor: Teguh Imami