Ingin bahagia dan sehat selalu? Perhatikan Efek Perilaku pada Diri Kita

Ingin bahagia dan sehat selalu? Perhatikan Efek Perilaku pada Diri Kita

Ingin bahagia dan sehat selalu Perhatikan Efek Perilaku pada Diri Kita

Suaramuslim.net – Ingin bahagia dan sehat selalu? Kebahagiaan kita tergantung atas kemampuan kita membahagiakan orang lain.

Hal ini didukung juga oleh peneliti Psikologi, Elizabeth Dunn, dari University of British Columbia, yang menyatakan bahwa seseorang mendapatkan kebahagiaan yang lebih tinggi ketika seseorang mengeluarkan uang untuk berderma membantu sesama dibanding mengeluarkan uang untuk berbelanja menyenangkan diri sendiri.

Hasi riset tersebut sejalan dengan ajaran agama yang senantiasa mengajarkan manusia untuk menolong makhlukNya. Bahwa dengan bersedekah seseorang mendapatkan pahala yang membahagiakan.

Sebaliknya ketika kita menjadikan lingkungan sekitar kita berada dalam aura/suasana yang negatif, maka diri kita sendirilah yang akan menerima dampak negatif tersebut. Hal negatif tersebut tidak saja berkaitan dengan hati kita, tetapi juga dapat menjadi penyakit dalam tubuh kita. Salah satu contoh telah disampaikan dalam QS Al-Baqarah: 275 bahwa orang yang suka mengambil riba atau menjadi rentenir akan mendapat teguran dariNya dengan mendapatkan penyakit yang berkaitan dengan kesadaran:

Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila.” (QS Al-Baqarah: 275)

Seorang tetangga yang sering terlibat memberikan pinjaman dengan bunga, terbukti sering kehilangan kesadaran secara tiba-tiba. Naudzubilah, semoga kita dihindarkan dari hal sedemikian, Aamiin.

Penyakit pada dasarnya dapat kita pandang sebagai kasih sayang Allah SWT yang mengingatkan kita untuk memperbaiki diri, memohon ampunan dan maaf kepada orang lain. Sakit merupakan pertanda bahwa ada hal yang salah pada diri kita. Sakit adalah peringatan bagi kita.

Perbanyak istighfar ketika sakit akan mempercepat proses penyembuhan dan pemulihan, karena artinya kita telah menyadari salah dan dosa kita. Ingatlah selalu hadits berikut ini,

Tiada seorang mukmin ditimpa rasa sakit, kelelahan (kepayahan), diserang penyakit atau kesedihan (kesusahan) hingga duri yang menusuk (tubuhnya) kecuali dengan itu Allah menghapus dosa-dosanya.” (HR Bukhari)

Semoga Allah SWT mengampuni semua kesalahan kita. Aamiin.

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment