Inilah 9 Makna Sabar yang Bisa Kamu Renungi

Inilah 9 Makna Sabar yang Bisa Kamu Renungi

Kesabaran Tanpa Hitungan

Suaramuslim.net – Beban tekanan hidup di zaman modern sepeti saat ini sering kali membuat manusia tertekan dan depresi. Maka jika tidak punya kesabaran yang cukup, tentu manusia terjerembab dalam kubangan kesesatan dan bahkan kehancuran. Dengan akal dan hati nuraninya, manusia dipandu bersikap sabar. Apa saja makna sabar itu? Inilah 9 makna sabar yang bisa kamu renungi.

Pelarian dari masalah hidup acapkali malah menambah masalah, bukannya malah menyelesaikan. Narkoba, dugem, dan segala perbuatan maksiat makin menjerumuskan manusia ke jurang kehinaan. Karena itu agama Islam mengajarkan sabar. Karena Tuhan Allah Ta’ala menjanjikan banyak kebaikan dan balasan yang lebih baik bagi yang bersabar. Di artikel singkat ini, kamu bisa memahami sekelumit hakikat sabar. Inilah 9 makna sabar yang bisa kamu renungi.

Lalu apa saja balasan bagi hamba yang mau bersabar. Allah menjanjikan, “Sesungguhnya hanya orang yang bersabarlah  yang pahalanya akan disempunakan tanpa batas” (QS. Az Zumar 10). Jika pahalanya tanpa batas, maka sesungguhnya kesabaran itu juga demikian. Selama dia bersabarlah, selama itu pula pahalanya. Dan sabar itu termasuk bagian dari usaha. Jika diam, maka itu namanya putus asa. Di bagian bawah artikel ini kamu bisa mendapati makna sabar yang lain. Inilah 9 makna sabar yang bisa kamu renungi.

Allah juga akan menyertai orang-orang yang sabar. “Memohonlah kalian dengan sabar dan sholat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar” (QS. Al Baqarah 153). Jika kita merasa aman jika dikawal polisi, maka bagaimana menurutmu jika Allah menyertaimu, menjagamu, melindungimu dan menyayangimu. Di penjelasan berikutnya ada 9 makna sabar yang kamu bisa renungi.

Penjagaan Allah dan kasih sayangnya tak melulu berupa kesenangan. Betapa banyak nabi dan para pengikutnya yang ditimpa musibah dan permusuhan dalam memperjuangkan kebenaran. Namun mereka tetap bersabar. “Dan berapa banyak nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar” (QS. Ali Imran 146).

Mengapa harus ada ujian dan cobaan? Karena Allah ingin tahu siapa yang bersungguh-sungguh dan mana yang hanya bermain-main. “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antaramu, dan belum nyata orang-orang yang sabar” (QS. Ali Imran 142). Seperti apa saja bentuk kesabaran itu? Inilah 9 makna sabar yang bisa kamu renungi. Ibnu Qayyim al Jauziah menjelaskan tentang nama-nama sabar sebagaimana dikutip dari ruangmuslimah.co

1. Sabar akan berlimpahnya materi adalah zuhud

Zuhud artinya adalah orang yang hatinya tidak gelisah oleh urusan dunia. Ia tidak bersedih dan menyesali apa yang hilang darinya. Hal ini sesuai firman Allah, ““Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu, dan tidak pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu” (QS.Al Hadiid 23).

2. Sabar untuk berkecukupan akan nikmatnya adalah qana’ah

Seseorang bisa disebut bersifat qonaah apabila memiliki pendirian dengan apa yang telah diperoleh atau bersyukur atas yang ada pada dirinya karena semua adalah kehendak Allah. Nabi Muhammad saw memuji orang qanaah, “Sungguh beruntung orang yang diberi petunjuk dalam Islam, diberi rizki yang cukup, dan qanaah (merasa cukup) dengan rizki tersebut” (HR. Ibnu Majah).

3. Sabar dari amarah adalah kesantunan

Nabi bersabda, “Janganlah engkau bersikap pemarah, maka bagimu surga.”

4. Sabar dari tergesa gesa adalah konsistensi

Mengerjakan amal shalih secara istiqomah meski sedikit lebih disukai daripada banyak namun hanya sesaat. Nabi berpesan, ““Lakukan segala apa yang mampu kalian amalkan. Sesungguhnya Allah tidak bosan sampai kalian sendiri merasa bosan.” (HR. Imam Al-Bukhori)

5. Sabar untuk tidak lari dari peperangan adalah keberanian

Nama Islam juga punya makna kedamaian. Namun Islam bermakna keselamatan. Maka Islam juga mengatur bagaimana jika keselamatan jiwa dan agama ini terancam oleh musuh. Ada ungkapan, “Musuh jangan dicari, tetapi kalau bertemu musuh jangan lari.” Karena Allah memberi tiket surga spesial bagi pejuang yang gugur sebagai syuhada.

Ada seseorang bertanya, “Siapakah syuhada yang paling utama?”, Rasulullah menjawab: “Yaitu orang-orang yang jika telah masuk dalam barisan perang, mereka tidak menolehkan wajah mereka hingga mereka terbunuh. Mereka itulah yang berada di tingkatan paling tinggi dalam surga. Dan Tuhanmu tersenyum pada mereka, apabila Tuhanmu tersenyum pada seorang hamba di dunia, maka tidak ada hisab (perhitungan di akhirat) baginya” (HR. Ahmad).

6. Sabar untuk tidak membalas dendam adalah memaafkan

Sikap memaafkan paling masyhur dicontohkan Nabi Yusuf. Ketika Nabi Yusuf sudah menjadi pembesar Mesir akan sangat mungkin baginya untuk membalas kejahatan saudara-saudara. Namun nyatanya Nabi Yusuf memaafkan. “Dia (Yusuf) berkata, “Pada hari ini tak ada cercaan terhadap kamu, mudah-mudahan Allah mengampuni (kamu), dan Dia adalah Maha Penyayang di antara para penyayang” (QS. Yusuf 92).

Bahkan saking luhurnya akhlak Nabi Yusuf, ia menyalahkan syetan yang menyebabkan rusaknya hubungan persudaraan itu. “…Dan berkata Yusuf, “Wahai ayahku inilah takbir mimpiku yang dahulu itu; sesungguhnya Tuhanku telah menjadikannya suatu kenyataan. Dan sesungguhnya Tuhanku telah berbuat baik kepadaku, ketika Dia membebaskan aku dari rumah penjara dan ketika membawa kamu dari dusun padang pasir, setelah setan merusakkan (hubungan) antaraku dan saudara-saudaraku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Lembut terhadap apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana’” (QS. Yusuf 100).

Akhlak Nabi Yusuf juga menjadi teladan bagi Nabi Muhammad saw. ketika peristiwa Fathu Mekkah. Rasulullah saw memaafkan sebagian besar penduduk Mekkah yang dulunya membenci dan memusuhi. Padahal dengan kekuatan yang sangat besar, Rasululllah bisa saja membalaskan dendam kepada seluruh penduduk Mekkah. Namun tidak dilakukan Nabi.

Ketika semua berhala di Kabah sudah dihancurkan, Rasulullah pidato di dekat Kabah di hadapan para penduduk Mekkah. “Wahai orang Quraisy, apa yang kalian bayangankan tentang apa yang akan aku lakukan terhadap kalian?”

Merekapun menjawab, “Engkau adalah saudara yang mulia, anak dari saudara yang mulia.” Nabi bersabda, “Aku sampaikan kepada kalian sebagaimana perkataan Yusuf kepada saudaranya, ‘Pada hari ini tidak ada cercaan atas kalian. Allah mengampuni kalian. Dia Maha penyayang.’ Pergilah kalian! Sesungguhnya kalian telah bebas!’” (as-Sirah an-Nabawiyah oleh Ibnu Hisyam, 5/74).

Beliau maafkan banyak orang yang telah menyakiti beliau, kecuali 9 tokoh mereka. Nabi saw. memerintahkan agar kesembilan orang tersebut dihukum mati apabila ditemukan.

7. Sabar dari sifat kikir adalah kedermawanan

Shadaqah punya makna: bukti sikap benar. Karena shadiq adalah orang yang membenarkan. Maka shadaqah adalah bukti dari keimanan seseorang. Orang yang gemar shadaqah dan derwawan adalah orang-orang yang benar imannya. Imannya telah terbukti benar. Mereka bersedia menyisihkan sebagian hartanya sebagai bukti kesabaran sedangkan di sisi lain ada manusia yang memperturutkan sifat kikirnya.

8. Sabar untuk tidak makan berlebih adalah puasa.

Puasa adalah salah bukti dari kesabaran. Dia bisa menahan dirinya memakan dan berbuat yang halal baginya. Maka jika yang halal saja bisa dia menahan diri, maka mudah-mudahan dia menahan diri dari perbuatan haram dan dosa.

9. Sabar dari kemalasan adalah belajar.

Karena akal sehat itu pembeda antara manusia dibandingkan makhluk lainnya, sekalipun dibandingkan dengan malaikat. Maka, dengan akalnya itulah manusia harus terus belajar hingga akhir hayatnya. Imam Syafii berpesan, “Bila kau tak sabar dengan lelahnya belajar, maka kau harus tahan menanggung perihnya kebodohan.”  

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment