Jody Super Bejo: Agar Istiqamah, Berhijrah Perlu Komunitas

Jody Super Bejo: Agar Istiqamah, Berhijrah Perlu Komunitas

Jody Super Bejo: Agar Istiqamah, Berhijrah Perlu Komunitas
Jody Super Bejo di depan stand Berani Hijrah Baik dalam acara Hijrah Fest 2018 di JCC. (Foto: FAI/ Suaramuslim.net)

JAKARTA (Suaramuslim.net) – Berhijrah bukan persoalan mudah bagi Jody Super Bejo, artis partner Teuku Edwin dalam grup Super Bejo. Berkat kesungguhan dan niatnya yang kuat, Jody kini benar-benar hijrah meninggalkan dunia hiburan ke dunia dakwah.

Jody yang ditemui di Hijrah Fest 2018 yang digelar di JCC sampai besok, kini bergabung dengan komunitas Berani Hijrah Baik yang konsen pada layanan hapus tato untuk yang sungguh-sungguh hijrah.

Jody Super Bejo: Agar Istiqamah, Berhijrah Perlu Komunitas
Hapus tato gratis di stand Berani Hijrah Baik, Hijrah Fest 2018, JCC.

“Yang penting jalanin dulu, intinya hijrah itu adalah bukan seberapa cepat kita melangkah, bukan seberapa cepat ganti baju gamis, tapi yang lebih penting seberapa kuat kita bertahan”, kata Jody.

Sebab orang yang hijrah, lanjutnya, ujiannya tidak pernah putus, dan perlu kekuatan untuk menghadapinya dengan sabar. Untuk itulah Jody menyarankan, bila sudah berniat hijrah sebaiknya harus kuat dan harus punya komunitas hijrah.

Jody mengungkapkan, kalau hijrah sendirian pasti gak kuat karena akan banyak mencari-cari pembenaran untuk kembali pada kebiasan lama, sehingga hijrah akan gagal.

Jody bercerita pengalamannya untuk bisa istiqamah hijrah karena Allah, perlu mental yang kuat dan terus berjamaah dalam komunitas hijrah untuk saling mengingatkan.

“Intinya, kalau sudah berhijrah harus tetap dalam komunitas, sampai benar-benar siap untuk dilepas”, ujar Jody yang sudah hijrah hampir 5 tahun.

Dengan kesungguhan dan ketabahan hatinya, Jody bersyukur hijrahnya berjalan baik. Jody optimistis apa yang sudah dijalaninya adalah karena pertolongan Allah.

“Jangan liat ke belakang, Islam itu lihat ke depan”, katanya seraya mengajak semua orang untuk bertaubat dan mengingat mati lebih banyak, karena kematian bisa datang kapan saja.

Jody berharap buat yg sudah niat hijrah dan ingin hijrah tidak perlu malu.

“Malu sama siapa? Kalau malu sama orang percuma, malu itu sama Allah. Gak penting malu sama orang, dibilang sok alim, dan lain sebagainya, itu perjuangan bagi yang hijrah. Kita harus sabar”, katanya.

Jody kini menjalani hidupnya lebih tenang dan terus menyandarkan diri untuk mencari ridha Ilahi.

“Yang penting saya punya saldo amal kebaikan ketika menghadap Allah,” ungkapnya.

Jody meyakini, hidayah tidak pernah datang dua kali, tapi cuma sekali. “Untuk itu kita harus mensyukuri hidayah Allah sebaik-baiknya,” kata Jody yang bertahap sudah membersihkan tato-tato di tubuhnya melalui program hapus tato yang diinisiasi komunitas Berani Hijrah Baik.

Selama acara Hijrah Fest 2018 di JCC, both Berani Hijrah Baik juga membuka layanan hapus tato gratis dengan sinar laser yang ditangani para medis yang telah disiapkan.

Reporter: FAI
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment