Kehilangan 11 Anggota Akibat Likuifaksi, Mulyono Ikhlas

Kehilangan 11 Anggota Akibat Likuifaksi, Mulyono Ikhlas

Kehilangan Anggota Keluarga Akibat Likuifaksi, Mulyono Ikhlas
Mulyono bersama anaknya, Minarti (31) dan adik ipar, Af'idah (40). (Foto: Hilman/INA News)

SIGI (Suaramuslim.net) – Gempa yang menimpa Sigi Sulawesi Tengah sebulan lalu masih menyisakan luka bagi keluarga Mulyono (55). Warga Kelurahan Petobo, Kecamatan Biromaru ini merupakan salah satu korban yang berhasil menyelamatkan diri dari gulungan lumpur akibat likuifaksi.

Ditemui di pengungsian, Mulyono menceritakan kisah pilu mengenai anggota keluarganya yang hilang tertimbun lumpur.

“Kita semua ada lima belas orang, tapi yang selamat hanya empat. Sebelas lagi tertimbun dan sudah sulit untuk dievakuasi,” jelas Mulyono kepada INA News Agency, Sabtu (3/11/2018) di kelurahan Petobo, Biromaru, Sigi, Sulawesi Tengah.

Sulit membayangkan apa yang dialami Mulyono. Namun, takdir memaksanya tegar menghadapi kenyataan bahwa menantu, ipar, dan cucunya yang masih berusia tiga tahun menjadi korban dari peristiwa alam yang begitu mencengangkan itu. Meski demikian, ia mengaku ikhlas.

Selain luka hati akibat kehilangan orang-orang yang dikasihi, efek gempa yang dahsyat membuat membuat Mulyono kehilangan mata pencahariannya sementara waktu karena patah kaki.

Begitu juga dengan anaknya, Estin (28). Dia harus terbaring lemas karena mengalami patah di bagian tubuh yang sama. Bukan hanya itu, Estin harus menambah kesabarannya karena kehilangan suami dan anak bungsunya, Zahira Az-Zahra (3).

Saat ini Mulyono dan keluarga hanya berharap pemerintah memberi perhatian lebih kepada korban. Terlebih, dalam beberapa hari terakhir bantuan mulai berkurang.

“Bantuan mulai berkurang. Sehingga kami kadang harus menunggu datangnya air dalam tiga atau empat hari,” ungkapnya.

Sumber: INA News Agency/Hilman
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment