Ketika Hijab Mengubah Hidupku

Ketika Hijab Mengubah Hidupku

Ilustrasi Wanita Berhijrah. (Ils: Ana Fantofani)
Ilustrasi Wanita Berhijrah. (Ils: Ana Fantofani)

Berdoa Agar Husnul Khatimah

Sepulang dari Jakarta, aku bertekad untuk berubah, kebetulan waktu itu bersamaan dengan datangnya bulan Ramadhan. Aku mencoba mendekatkan diri dengan Sang Khalik. Aku pun mulai mendengar ceramah-ceramah rutin yang ada di Youtube. Aku catat sebagian motivasi yang diberikan oleh beberapa ustaz.

Salah satunya adalah “Ketika mata, telinga Anda terbiasa melihat yang baik, maka ketika Anda melihat atau mendengar sesuatu yang tidak baik, seketika Anda akan merasa tidak suka.”

And it works!! Aku mulai meninggalkan KPOP, bahkan semua lagu di handphone aku hapus, dari lagu Indonesia dan Inggris juga.

Sebenarnya hijrah itu mudah, yang sulit itu istiqamah, apalagi berpegang teguh dengan sunnah. Dari pihak keluarga terutama mama, sempat kaget dengan perubahanku, apalagi ketika membersihkan halaman depan rumah saja pakai kaos kaki. Tapi ketika aku selaraskan dengan akhlak yang baik dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah, Alhamdulillah beliau kini mulai menerima.

Kita memang tidak bisa memilih kapan dan di mana kita meninggal, tapi kita bisa berusaha dengan cara yang terbaik untuk berpulang. Jadi, jangan tunda hijrah kalian, mumpung masih muda, mumpung masih diberikan umur, karena kita tidak tahu kapan akan kembali kepada-Nya.

Bagi yang sudah hijrah, yuk kita sama-sama saling mendoakan agar tetap istiqamah di jalan-Nya, karena kita tidak tahu bagaimana akhir hidup kita. Apakah diwafatkan dalam keadaan bermaksiat atau secara khusnul khatimah, tentu saja pilihan kedua menjadi doa kita bersama. Aamiin.

Reporter: Teguh Imami
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment