Kisah Khalid Bin Walid, Si Pedang Allah Yang Terhunus

Kisah Khalid Bin Walid, Si Pedang Allah Yang Terhunus

Kisah Khalid Bin Walid, Si Pedang Allah Yang Terhunus

Suaramuslim.net – Ada sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang dikenal sebagai pedang Allah, dialah Khalid bin Walid. Berikut ulasannya.

Khalid bin Walid seorang pahlawan Islam, panglima para mujahid, dan pemimpin pasukan yang selalu dibantu Allah subhanahu wa ta’ala. Sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ini dikenal dengan taktik militer dan kecakapannya dalam bidang militer. Khalid merupakan salah satu panglima perang yang terlibat dalam peperangan yang penting di zaman Rasulullah, salah satunya ketika dia memimpin pasukan Madinah di bawah kekuasaan Nabi Muhammad subhanahu wa ta’ala.

Dalam setiap peperangan Khalid tak pernah terkalahkan baik di masa jahiliyah maupun setelah Islam. Ia memiliki ide-ide yang cemerlang, keperkasaan yang tiada tara, dan taktik yang jitu. Sosok panglima ini mempunyai prestasi militer yang sangat menakjubkan, saat sebelum memeluk Islam Khalid bin Walid adalah seorang panglima perang yang memimpin pasukan Quraisy yang berhasil mengalahkan kaum muslimin dalam Perang Uhud (625M/ 3H). Khalid tidak turut serta dalam Perang Badar ketika kaum kafir Quraisy mengalami kekalahan besar dan perang terakhir yang diikuti olehnya adalah Perang Khandaq sebelum ia masuk Islam.

Di masa jahiliyah, Khalid bin Walid termasuk salah seorang panglima pasukan Quraisy Mekah yang kuat menentang Islam dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Khalid senantiasa mengikuti peperangan dipihak kaum Musyrikin.

Khalid Bin Walid Masuk Islam

Namun pada akhirnya dia berikrar masuk Islam selama masa-masa gencatan senjata yang disepakati dalam perjanjian Hudaibiyah. Keislamannya diikuti pula oleh Amr bin Al Ash dan Usman bin Talhah pada tahun ke 8 hijriyah. Kholid langsung ditunjuk oleh Rasulullah untuk memimpin.

Para sejarawan mencatat, dia tidak pernah kalah dalam satu peperanganpun baik pada saat jahiliyah atau setelah masuk Islam, dia berkata tentang dirinya, “Sungguh dengan tanganku ini telah terpotong sembilan pedang pada saat peperangan Mu’tah sehingga tidak tertinggal di tanganku kecuali sebuah pedang yang berasal dari Yaman.”

Betapa keberaniannya tidak bisa diragukan lagi, Allah subhanahu wa ta’ala telah memberikan anugerah berupa kekuatan dan kecerdasan yang luar biasa serta kemasyurannya dalam memberikan komando pasukan kaum muslimin pada perang Yamamah dan Yarmuk dengan melintasi perbatasan negri Iraq menuju Syam dalam lima malam bersama tentara yang mengikutinya.

Tak salah jika Rasulullah memberikan gelar kepada Khalid bin Walid dengan sebutan pedang Allah Yang Terhunus terhadap orang- orang musyrik dan kaum munafik.

Postur Tubuh Khalid Bin Walid

Dia adalah seorang kesatria, digambarkan bahwa Khalid bin Walid mempunyai postur tubuh yang sangat kekar, berpundak lebar, bertubuh kuat sehingga disebut-sebut menyerupai tubuhnya Umar bin Al-Khaththab radhiallahu ‘anhu.

Sikap kepahlawanan ini tercermin dari dirinya sebagai seorang yang pemberani dalam membela agama Islam. Sebut saja pada perang Mut’ah pada tahun 8 hijriyah ketika dia masuk Islam. Saat itu tentara muslim berjumlah 3000 orang sedangkan tentara romawi berjumlah 200.000 personil, melihat ketidakseimbangan ini Khalid bin Walid berhasil menarik mundur pasukan muslim dengan rapi dan unik.

Cukuplah  dengan pukulan yang seperti itu, dan beliau melihat agar pasukan kaum muslimin tidak terserang pada sebuah peperangan yang tidak sebanding. Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut hal itu sebagai kemenangan dan beliau bersabda pada saat menyebut ketiga komandan yang gugur syahid kemudian bendera akan diambil oleh salah satu pedang Allah sehingga Allah memberikan kemenangan bagi kaum muslimin atas musuhnya. (yet/smn)

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment