Inilah Cara Melindungi Ananda dari Kekerasan Seksual

Inilah Cara Melindungi Ananda dari Kekerasan Seksual

Inilah Cara Melindungi Ananda dari Kekerasan Seksual

Suaramuslim.net – Survei yang dilakukan oleh Komite Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dan Kementrian Kesehatan, (Kemenkes) pada Oktober 2013 memaparkan bahwa sekitar 62,7% remaja di Indonesia telah melakukan hubungan seks di luar nikah. Di sisi lain, pedofilia menjadi momok tersendiri dari para orangtua. Lalu bagaimana menjaga buah hati dari kekejaman seksual dunia luar? Pendidikan seks, jawabannya.

Tak dipungkiri lagi bahwa pendidikan seks hukumnya adalah wajib. Pendidikan seks harus ditanamkan oleh kedua orangtua sejak dini. Jika sejak dini anak telah dibekali dengan pendidikan seks yang benar,  pengaruh dari luar tidak akan membawa pengaruh negatif. Bahkan, justru akan menjadi batasan yang kuat jika telah ditanamkan sejak dini.

Pendidikan seks usia dini akan memberikan pemahaman pada anak mengenai kondisi tubuhnya, pemahaman terhadap lawan jenisnya dan bekal untuk menghindarkan dari kekerasan seksual. Pendidikan seks yang dimaksud adalah adalah pengenalan mengenal identitas diri dan identitas keluarga, mengenali anggota tubuh mereka dan mampu menyebutkan ciri-ciri tubuh.

“Pendidikan seks bagi anak perlu ditanamkan orangtua sedini mungkin” tegas Dr. Rose Mini AP, M.Psi pada ibudanbalita.com. Menurutnya, pendidikan seks wajib diberikan orangtua pada anaknya dari usia yang sedini mungkin. “Tepatnya pada anak usia 3-4 tahun, pada usia ini anak sudah mampu mengerti mengenai organ tubuh mereka, pengenalan juga dapat dilanjutkan pada organ tubuh internal,” paparnya.

Cara yang dapat dilakukan pun beragam. Orangtua dapat memanfaatkan berbagai media yang tersedia, misal, menggunakan poster, lagu atau miniatur tubuh manusia. Berikut ini uraian mengenai tahapan memberikan pendidikan seks berdasarkan usia.

Balita 1-5 Tahun, Kenalkan Organ Tubuh Secara Singkat

Pada tahap ini, pendidikan seks sederhana yang ditanamkan. Caranya cukup mudah. Para orangtua hanya perlu mengenalkan organ-organ tubuh yang dimiliki oleh si kecil, hingga pada organ intim. Tak perlu penjelasan panjang lebar pada tahap ini. Mengingat bahwa, pada usia demikian anak memiliki atensi yang sangat pendek.

Namun, jangan lupa untuk terus mengingatkan, bahwa ada organ-organ khusus yang hanya boleh diperlihatkan atau disentuh oleh orang yang terbatas, mungkin hanya ayah dan ibu saja. Dalam hal ini, Miftahul Jinan,  Direktur Griya Parenting Indonesia menegaskan, “Tanamkan pada anak, bahwa mereka harus berteriak sekeras-kerasnya dan melaporkan kepada orangtua ketika ada orang lain yang melanggar batasan tersebut.” Menurutnya, hal itu penting untuk mencegah kasus pedofilia yang marak.

Usia 5-10 Tahun, Berikan Penjelasan Sederhana Mengenai Seks          

Pada usia ini, anak sudah memiliki rasa ingin tahu yang cukup tinggi. Pada usia ini orangtua sudah bisa mengambil peran menjelaskan mengenai seks dengan bahasa sesederhana mungkin dan dapat dicerna oleh anak-anak. Pada tahap ini anak biasanya sudah mulai bertanya asal-usulnya, juga darimana bayi berasal.

Usia Menjelang Remaja, Kenalkan Perubahan Tubuh Remaja

Pada usia ini orangtua sudah dapat menjelaskan mengenai haid, mimpi basah dan juga perubahan fisik yang dialami oleh remaja. Anda juga bisa menjelaskan bahwa si gadis kecil akan mengalami perubahan bentuk pada payudara misalnya. Dan si jagoan akan mengalami perubahan bentuk suara.

Usia Remaja, Tanamkan Nilai Agama dan Moral

Pada tahap ini, yang perlu dilakukan oleh orangtua adalah menanamkan nilai agama dan moral sebaik baiknya. Berikan penjelasan mengenai kerugian seks bebas, misal penyakit yang ditimbulkan maupun akibat-akibat secara psikis. Serta jangan lupa untuk melibatkan Ananda pada aktivitas positif, terutama keagamaan. (muf/smn)

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment