Memburu Cinta Sang Pencipta

Memburu Cinta Sang Pencipta

Ketika Memburu Cinta Sang Pencipta

Suaramuslim.net – Pada hakikatnya, kita semua sedang melakukan perjalanan menuju kepada sang pencipta. Kehidupan dunia hanyalah bagian epsode kecil yang harus kita lalui dalam menuju-Nya. Maka sudah seharusnya apa yang kita lakukan di dunia ini bermuara kepada cinta sang pencipta. Karena pada akhirnya semua kan binasa tak ada yang bisa membawa manfaat, selain ridho dan cinta Allah subhanahu wa ta’ala.

Jika Allah sudah mencintai kita sepenuhnya, apalagi yang akan kita cari? Lagi-lagi, kita tidak perlu bersusah payah menjemput dunia, tetapi dunialah yang akan menghampiri kita. Ya, karena amatlah mudah bagi Allah untuk membuat dunia tunduk kepada kita karena dunia selalu dalam genggaman-Nya dan senantiasa dalam kuasa-Nya. Allah-lah yang Maha Kuasa Menciptakan dan menyebabkan segala sesuatunya terjadi.

“Sesungguhnya orang-orang yang berkata, ‘Tuhan kami adalah Allah,’ kemudian mereka tetap istiqamah, tidak ada rasa khawatir pada mereka, dan mereka tidak (pula) bersedih hati. Mereka itulah para penghuni surga, kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al-Ahqaf ayat 13-14)

Oleh karena itu, betapa dahsyatnya kecintaan Allah kepada kita tatkala kita mempersembahkan diri kita untuk dakwah ini di sepanjang jalan ini, berupaya dengan keras agar seluruh hamba-Nya bertakwa kepada-Nya, menjadi perantara atas masuknya hidayah Allah kepada berjuta-juta orang yang ada di dunia ini, dan menginfakkan seluruh rezeki kita di jalan-Nya, Allahu akbar!

“Dan kemudian dikatakan kepada orang yang bertakwa, ‘Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?’ Mereka menjawab, ‘Kebaikan’. Bagi orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (balasan) yang baik. Dan sesungguhnya negeri akhirat pasti lebih baik. Dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa, (yaitu) surga-surga ‘Adn yang mereka masuki, mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam (surga) itu mereka mendapat segala apa yang diinginkan. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bertaqwa, (yaitu) orang yang ketika diwafatkan oleh para malaikat dalam keadaan baik, mereka (para malaikat) mengatakan (kepada mereka), ‘Salaamun’alaikum, masuklah ke dalam surga karena apa yang telah kamu kerjakan’.” (QS. An-Nahl ayat 30-32)

Ya, karena manusia yang paling mulia di hadapan-Nya adalah orang yang bertakwa. Lantas, bagaimanakah orang yang bertakwa itu? Yaitu orang yang tidak hanya berjuang untuk men-takwakan dirinya (membuat dirinya bertakwa), tetapi juga membuat diri semua orang bertakwa kepada-Nya, mencintai-Nya, dan orang-orang yang tidak hanya berhenti memikirkan bagaimana ia dicintai Allah.

Tetapi juga ia senantiasa berpikir agar bagaimana Allah bisa meridhai seluruh hamba-Nya yang ada di alam raya ini (membuat semuanya berislam secara keseluruhan dan akhirnya mencintai Allah sepenuhnya). Ya, memang ini amatlah berat, tetapi pasti bisa dan pasti, karena kita akan tetap dan terus bergerak, berjalan, dan berlari tiada henti hanya dengan naungan pertolongan-Nya dan kekuatan dari-Nya. Wallahu a’lam bishawab.

Kontributor: Santy Nur Fajarviana*
Editor: Oki Aryono

*Pengajar di MIT Bakti Ibu

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment