Suaramuslim.net – Kebanyakan umat Islam mengartikan dan memahami ibadah sebagai suatu aktivitas ritual yang diperintahkan Alquran dan Hadis. Dalam Ilmu Fikih kontemporer ibadah dibagi dua yaitu; Ibadah Mahdhoh yang tata caranya, tempat waktu dan teknisnya diatur Alquran dan Hadis. Contoh; salat, puasa, haji, dll.
Berikutnya adalah ibadah Ghoiru Mahdhoh, tata caranya terserah kita seperti belajar, bekerja, jihad, berorganisai, berpartai, berpolitik, memilih presiden dll. Kebanyakan umat Islam beribadah berniat untuk mencari pahala, yang orientasinya pada kehidupan akhirat.
Saya belum menemukan definisi ibadah yang pas untuk mewakili firman Allah dalam bahasa Arab yang ada di Alquran. Ibadah dari kata dasar ‘abada, aa’bidun artinya menghambakan diri. Banyak arti dan terjemahan Alquran ibadah diartikan menyembah. Ibadah kata sifat dari ‘abada berarti proses penyembahan (ritual). Inilah yang banyak dipahami orang-orang Islam. (Baca terjemahan Q.S. Al-Kafirun, Kemenag).
Kalau demikian, apakah jihad, mencari ilmu, berpolitik, berpartai, berorganisasi termasuk memilih presiden dikategorikan sebagai ibadah?? Kalau menurut ilmu fikih dan definisi di atas tidak termasuk ibadah. Inilah yang banyak dipahami grassroot umat sampai sekarang.
Masih banyak buku Fikih dan terjemahan Alquran (baca: terjemahan versi Kemenag) yang seperti tersebut di atas. Jadi permasalahannya adalah terbatasnya publikasi ilmiah yang mendefinisikan makna ibadah secara lebih rasional dan holistik sesuai Alquran dan Hadis.
Kalau saya boleh rethinking pengertian atau definisi, saya mengusulkan:
Ibadah adalah semua aktifitas hidup dan kehidupan mukmin lahir bahin (jasmani dan rohani) yang sesuai dengan Alquran dan Hadis dan berniat mencari ridha Allah untuk kebaikan di dunia dan akhirat.
Jika definisi tersebut diterapkan maka berpolitik, berpartai, berorganisasi dan memilih presiden adalah bagian ibadah. Semua ibadah diatur dalam Alquran dan Hadis. Walaupun kita kadang-kadang harus memakai qiyas dan ijma’ ulama.
Sebagai umat Islam kita harus melaksanakan ajaran Islam secara komprehensif dalam semua aspek hidup dan kehidupan. Tugas kita menyampaikan ajaran tersebut kepada grassroot ummt yang masih 80% belum memahami dan menerapkan ajaran Islam secara kafah.
Semoga bermanfaat
*Lanjutan artikel Memilih Presiden dan Ibadah (2)
Penulis: Miftahul Huda
Opini yang terkandung di dalam artikel ini adalah milik penulis pribadi, dan tidak merefleksikan kebijakan editorial Suaramuslim.net