Suaramuslim.net – Akhir-akhir ini istilah herd immunity sedang ramai diperbincangkan. Pandemi Covid-19 telah membuat banyak orang bertanya-tanya kapan dan bagaimana wabah dapat mereda. Penelitian terus dilakukan dan terus berkembang, segala cara dan kemungkinan mulai disuarakan. Belakangan Inggris dan Belanda membunyikan soal kemungkinan herd immunity (kekebalan kelompok) dalam melawan Covid-19.
Apa itu herd immunity?
Herd immunity dapat diartikan sebagai kekebalan kelompok. Jadi, dalam satu kelompok, harus ada beberapa orang yang kebal terhadap suatu penyakit, sehingga kelompok tersebut kebal saat diserang virus. Seluruh jenis virus akan membutuhkan inang, atau tempat untuk bertahan hidup, bisa dalam tubuh manusia maupun binatang.
Herd immunity merupakan konsep yang bisa dijalani oleh orang-orang yang memiliki daya tahan tubuh baik, agar mampu melindungi orang-orang di sekitarnya dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah. Jadi, jika ada cukup banyak orang dalam satu kelompok dengan sistem imunitas yang baik, maka virus tersebut akan hilang dengan sendirinya.
Sebagai contoh adalah virus corona yang sedang mewabah saat ini. Jika virus ini tidak mampu masuk ke dalam tubuh manusia karena sistem imunitas tubuh yang sangat baik, maka ia akan mati dengan sendirinya, karena virus tidak dapat bertahan lama di ruang terbuka.
Bisakah herd immunity menekan penyebaran Covid-19 di Indonesia?
Hingga kini, belum ada vaksin untuk virus corona. Para peneliti pun masih berusaha mengembangkan vaksin tersebut. Jadi, pembentukan herd immunity melalui vaksinasi belum bisa dilakukan.
Sedangkan pembentukan herd immunity secara alami dengan membiarkan banyak orang terinfeksi virus Corona di Indonesia juga bukanlah cara yang bijak. Bagi suatu negara dengan lebih dari 300 juta jiwa seperti Indonesia, dibutuhkan waktu yang sangat lama untuk mencapai herd immunity.
Bukan hanya itu, karena Covid-19 dapat berakibat fatal, jumlah korban jiwa akibat infeksi ini akan sangat tinggi bahkan sebelum herd immunity tercapai. Belum lagi, banyak orang di Indonesia yang rentan terhadap infeksi virus corona, misalnya lansia atau orang dengan penyakit penyerta, seperti penyakit paru atau diabetes.
Hal-hal itulah yang menyebabkan konsep herd immunity tidak bisa diharapkan untuk menyudahi pandemi Covid-19, sebelum ditemukannya vaksin untuk virus corona.
Cara terbaik yang bisa diterapkan adalah memutuskan rantai penularan, yaitu dengan melakukan berbagai upaya untuk mencegah penularan. Terapkan physical distancing, lakukan cuci tangan secara rutin, jaga daya tahan tubuh, serta batasi pergi ke luar rumah.
Yang terjadi jika prosedur herd immunity dipraktikkan di Indonesia
Prosedur herd immunity memang menjadi perbincangan banyak orang karena dinilai akan sangat merugikan jika diterapkan di Indonesia, dilansir dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI).
PAPDI sejatinya telah melakukan kajian mengenai skema jika prosedur herd immunity benar-benar diterapkan di negara ini.
Hasil yang diperkirakan akan sangat mengerikan, karena angka kematian akibat terinfeksi virus corona akan semakin jauh melonjak. Hal tersebut mungkin terjadi mengingat di Indonesia sangat banyak orang yang mengidap sejumlah penyakit yang mampu memperparah gejala virus corona yang muncul. Beberapa penyakit tersebut, di antaranya:
- Penyakit jantung.
- Penyakit diabetes.
- Penyakit paru kronis.
- Penyakit hipertensi.
- Penyakit kanker.
- Penyakit autoimun.
Seperti yang diketahui sejak awal kemunculannya, laju kematian akibat virus corona di negara Indonesia berada di angka 7-9 persen, yang kini berangsur menurun. Infeksi Covid-19 pun menyerang siapa saja dan sangat berbahaya bagi lansia, anak-anak, orang-orang dengan sistem kekebalan rendah, serta pengidap beberapa penyakit yang telah disebutkan.